Inibaru.id – Kalau membicarakan soal abdi dalem, yang terpikir biasanya adalah para abdi dalem yang ada di Keraton Yogyakarta. Padahal, Keraton Solo juga ada abdi dalemnya. Peran mereka juga relatif sama, yakni mengurus berbagai urusan yang ada di lingkup keraton. Kamu pernah terpikir nggak kira-kira berapa gaji abdi dalem Keraton Solo?
Dari istilahnya saja, abdi dalem bisa diartikan sebagai orang-orang yang mengabdi. Para abdi dalem ini mengabdikan diri kepada raja untuk mengurus keraton dan mematuhi berbagai peraturan di sana.
Nah, karena mereka memang mengabdi, jangan pikir peran mereka seperti pegawai biasa ya. Abdi dalem bahkan nggak mengenal hari libur, apalagi di akhir pekan di mana biasanya banyak wisatawan yang justru pengin melihat keraton. Kamu mungkin mengira mereka bakal digaji sangat tinggi karena nggak punya hari libur. Tapi, ini belum tentu, lo.
"Abdi dalem itu tidak hanya mengabdi di lingkungan Keraton Solo namun juga di Pajimatan makam raja-raja di Imogiri serta petilasan Keraton Solo di Kota Gede, Slawi, Purwodadi dan Wonogiri,” beber G.K.R. Koes Murtiyah atau yang akrab dipanggil Gusti Moeng, Selasa (26/2/2019)
Secara logika, bahkan mungkin nggak sepadan antara gaji dan lamanya bekerja. Namun, bagi para abdi dalem, ketenteraman dan kebahagiaan jiwa lebih utama ketimbang besarnya gaji.
Soal besaran gaji abdi dalem, Keraton Solo punya Lembaga Dewan Adat (LDA) yang mengurusnya. Lembaga ini dikelola oleh Gusti Moeng yang juga merupakan adik kandung dari Paku Buwono XIII Hangabehi. Sistem pembayarannya pun jadi lebih modern karena melalui rekening bank sejak Februari 2019 silam.
Sumber penggajian abdi dalem di Keraton Solo ini dari patungan keluarga Trah Mataram, Millens. O ya, besaran gaji ini sangat bergantung pada jabatan serta seberapa lama mereka mengabdi untuk keraton.
“Paling sedikit Rp 90 ribuan untuk abdi dalem angkatan 2004. Paling gede sampai Rp 1,5 juta untuk Wakil Pengageng, ya sesuai jabatan pengabdian," ujar Gusti Moeng.
Mungkin orang lain menganggap ini nominal yang sangat kecil. Tapi nyatanya, bagi Hendro Laksono, abdi dalem berusia 61 tahun yang sudah mengabdi sejak 1981 ini, gaji Rp 360 ribu per bulan itu cukup besar.
“Nyatanya cukup. Gaji seberapa pun ikhlas karena niatnya memang mengabdi untuk Keraton. Boleh tinggal di Baluwarti selama puluhan tahun cukup membayar Rp 10 ribu per tahun. Untuk kebutuhan sendiri saya nyambi berdagang,” ujar Hendro tentang bagaimana caranya menghidupi keluarga, Selasa (26/2/2019).
Hendro hanya satu dari 400 orang yang mengabdi untuk keraton. Pada 2020, jumlah abdi dalem bahkan bertambah menjadi 500-an orang. Keraton pun harus merogoh kocek Rp 90 juta/bulan untuk menggaji mereka.
Hm, kira-kira tahun ini gaji mereka berapa ya, Millens? (Sol,Gat,RRI/IB09/E05)