BerandaHits
Kamis, 24 Agu 2022 15:07

Disoraki Saat Melintas di Alun-Alun Kudus, Warganet: Norak dan Bikin Risih

Ilustrasi: Perempuan merasa nggak nyaman disoraki ramai-ramai oleh remaja yang nongkrong di pinggir jalan. Hal tersebut tergolong pelecehan verbal. (Pexels)

Siapa yang nggak jengkel dan marah jika sedang melaju dengan motor, tiba-tiba segerombolan anak muda yang kebanyakan pria, menyorakimu? Benarkah hal tersebut tergolong pelecehan verbal?

Inibaru.id – Jadi perempuan di Indonesia memang masih banyak nggak enaknya ya? Banyak kasus perempuan jadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Nggak terhitung pula perempuan yang jadi korban kekerasan seksual.

Selama masih ada perempuan yang merasa takut, resah, dan khawatir dirinya terancam bahaya dan akan dilecehkan, maka saat itu keadaan masih belum aman. Di Indonesia, sekadar berjalan-jalan di tempat umum pun bisa dilecehkan. Betul nggak, Millens?

Baru-baru ini di Kota Kudus, Jawa Tengah ada kejadian yang membuat para perempuan nggak nyaman. Di Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus yang dikenal selalu ramai, segerombolan anak muda menyoraki pengendara motor perempuan yang melintas.

Kejadian pada malam hari itu terekam dalam video pendek yang diunggah akun Instagram @explorekudus dan sudah ditonton ribuan kali oleh masyarakat. Dalam keterangan video tersebut, dicantumkan tulisan yang isinya mengecam tindakan para remaja tersebut.

Lanangan rumongso keren tapi norak kabeh (Laki-laki yang merasa keren tapi sebenarnya norak). Video ini diambil barusan. Setiap ada ‘mbak-mbak’ lewat langsung do bengokan (teriak).”

Warganet pun banyak yang memberikan komentar bernada mengecam pada video yang direkam dengan ponsel tersebut. Kebanyakan menyuarakan keresahan karena juga mengalami hal yang sama.

Setiap pulang kerja pasti ada yang sorak-sorak gitu. Hampir tiap hari loh pak mereka seperti itu. Kami yang perempuan merasa risih dengan trend norak seperti itu,” tulis salah satu akun Instagram di kolom komentar.

Mungkin bagi mereka ini satu hal yang seru. Tapi bagi sebagian perempuan mungkin ini salah satu tindakan yang membuat kami merasa kurang nyaman. Dan menurutku ini sudah termasuk ke pelecehan verbal, ya,” tulis akun Instagram lainnya.

Video ini langsung mendapatkan reaksi dari Bupati Kudus HM Hartopo. Dia langsung memerintahkan Satpol PP Kudus untuk berjaga di kawasan Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus demi menertibkan orang-orang yang melakukan tindak meresahkan itu.

“Nanti ada petugas, paling tidak Satpol PP yang ada di sana agar ditertibkan,” ucap Hartopo, Selasa (23/8/2022).

Meski ada petugas, bukan berarti masalah pelecehan verbal ke perempuan selesai. (Betanews/Ahmad Rosyidi)

Apa itu Pelecehan Verbal?

Kenapa hal seperti itu bisa terjadi? Bisa saja karena para remaja yang nongkrong sambil menyoraki setiap perempuan yang lewat nggak sadar bahwa dirinya sedang melakukan pelecehan verbal. FYI, pelecehan verbal adalah pelecehan yang merujuk pada tindakan verbal seperti menggunakan lisan atau gerakan tubuh tanpa melibatkan sentuhan fisik.

Pelecehan ini juga banyak wujudnya. Bisa dengan bersiul, berkomentar cabul, serta menjilat atau menggigit bibir. Meski nggak ada kontak fisik, perempuan tetap merasa nggak nyaman jika diperlakukan seperti itu.

Kamu merasa nggak nyaman karena siulan para pria iseng? Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan biar hal tersebut nggak terjadi lagi, nih.

Pertama, nyatakan rasa keberatan pada mereka, tentu saja dengan nada yang sopan. Kedua, jika teguranmu nggak dihiraukan, maka pindahlah ke tempat lain yang lebih aman. Ketiga, jika sudah benar-benar meresahkan, nggak ada salahnya kamu melaporkan hal itu kepada pihak berwajib agar mereka mendapatkan sanksi hukum.

Nah, semoga kejadian seperti dalam video nggak pernah ada lagi di Kudus maupun di kota lain. Untuk para perempuan, tetaplah "pasang kuda-kuda" saat bepergian sendirian untuk menghindari hal buruk terjadi. (Det/IB9/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: