BerandaHits
Rabu, 11 Feb 2025 16:06

Dilema Merawat Pasangan yang Sakit: Antara Stres dan Kesetiaan

Ilustrasi merawat pasangan yang sedang sakit. (via Haibunda)

Dibutuhkan keseimbangan antara merawat pasangan dan menjaga kesehatan diri agar tetap kuat dalam menghadapi situasi ini.

Inibaru.id - Merawat pasangan yang sakit, terutama dalam jangka panjang, adalah ujian besar dalam sebuah hubungan. Di satu sisi, ada rasa tanggung jawab dan cinta yang membuat seseorang ingin tetap berada di sisi pasangan. Namun, di sisi lain, tekanan fisik dan emosional yang dialami bisa sangat melelahkan, bahkan memicu stres berkepanjangan.

Maklum, merawat seseorang yang kita cintai memang penuh dengan tantangan. Jadwal yang berubah, tanggung jawab yang meningkat, dan perasaan cemas terhadap kondisi pasangan bisa menguras energi. Beberapa hal yang sering dirasakan oleh pasangan yang menjadi caregiver meliputi:

  1. Kelelahan fisik karena harus terus merawat, mengurus kebutuhan pasangan, dan mungkin kurang tidur.
  2. Beban emosional karena melihat pasangan menderita, serta munculnya rasa takut akan kemungkinan terburuk.
  3. Kehilangan waktu untuk diri sendiri, yang dapat menyebabkan stres dan frustrasi.
  4. Tekanan finansial, terutama jika biaya perawatan tinggi dan berdampak pada kondisi ekonomi keluarga.

Jika nggak dikelola dengan baik, stres ini bisa berkembang menjadi kelelahan emosional (burnout), bahkan depresi.

Meninggalkan Bukan Solusi, Tapi Merawat Juga Butuh Keseimbangan

Menjadi perawat pasangan bukan berarti harus mengorbankan seluruh kebahagiaan dan kesejahteraan diri sendiri. (via Haibunda)

Meskipun merawat pasangan yang sakit bisa sangat sulit, meninggalkan mereka bukanlah keputusan yang bijak. Komitmen dalam hubungan, terutama dalam pernikahan, sering kali mencakup janji untuk saling mendukung dalam suka dan duka.

Namun, penting juga untuk menyadari bahwa menjadi perawat bukan berarti harus mengorbankan seluruh kebahagiaan dan kesejahteraan diri sendiri.

Beberapa cara untuk menjaga keseimbangan antara merawat pasangan dan tetap menjaga kesehatan mental sendiri antara lain:

  1. Mencari Dukungan
    Jangan ragu untuk meminta bantuan dari keluarga, teman, atau tenaga medis. Bergabung dengan komunitas caregiver juga bisa membantu berbagi pengalaman dan mengurangi rasa terisolasi.
  2. Menjaga Kesehatan Diri
    Merawat pasangan yang sakit membutuhkan fisik dan mental yang kuat. Pastikan tetap makan dengan baik, cukup istirahat, dan luangkan waktu untuk diri sendiri.
  3. Buat Batasan yang Sehat
    Nggak apa-apa untuk mengakui bahwa kita butuh waktu sendiri. Sesekali, ambil waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai agar tetap merasa bahagia dan tidak kehilangan jati diri.
  4. Komunikasi yang Terbuka
    Jika merasa lelah atau kewalahan, bicarakan dengan pasangan atau orang terdekat. Memendam perasaan hanya akan memperburuk situasi.
  5. Pertimbangkan Bantuan Profesional
    Jika memungkinkan, gunakan jasa perawat atau caregiver profesional untuk membantu dalam perawatan harian. Ini bisa mengurangi beban dan memberikan kesempatan untuk beristirahat.

Merawat pasangan yang sakit adalah bentuk cinta dan kesetiaan yang luar biasa, tetapi juga bisa menjadi tantangan yang menguras tenaga dan emosi.

Meninggalkan pasangan bukanlah solusi, namun menjaga keseimbangan antara merawat mereka dan menjaga kesehatan diri sendiri juga sangat penting. Dengan dukungan yang tepat dan manajemen stres yang baik, seseorang bisa tetap kuat untuk mendampingi pasangan tanpa kehilangan kebahagiaannya sendiri. Dalam hal ini, kesabaran memang sangat dibutuhkan ya, Millens. (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Dua Versi Cerita Asal-usul Tradisi Labuhan Merapi

1 Feb 2025

Transisi Energi, Pusat Tenaga Nuklir hingga 4,3 GW Akan Dibangun di Tanah Air

1 Feb 2025

Berteman Sepi pada Akhir Pekan? Tontonlah 'Nowhere'!

1 Feb 2025

Pesona Lampion Imlek Pasar Gede Solo, Magnet Wisata dan Simbol Keberagaman

1 Feb 2025

Cara Mendapatkan Gas Elpiji 3 Kg Usai Dilarang Dijual di Pengecer

1 Feb 2025

Warga Terdampak Tanah Gerak di Banjarnegara Akan Dibangunkan Hunian Tetap-Layak

1 Feb 2025

Hijab Bukan Penghalang, Justru Simbol Kekuatan dan Identitas

1 Feb 2025

Semarang Zoo Dikunjungi 5.000 Orang Selama Libur Panjang

1 Feb 2025

Waspada Aquaplaning saat Mobil Terjang Genangan Air, Begini Cara Menghindarinya

2 Feb 2025

Aturan Minum Obat 3x Sehari, Setiap Habis Makan atau Setiap 8 Jam?

2 Feb 2025

Mengenal Ajian Semar Mesem, Konon Jadi Solusi Percintaan Orang Jawa Zaman Dulu

2 Feb 2025

Penyebab Rasa Air Minum dari Dispenser Kulkas Nggak Enak

2 Feb 2025

Bangunan Bersejarah Rumah Gan Thian Keoij di Purbalingga Kini Terbengkalai

2 Feb 2025

Tentang Gelang Tridatu dan Gelang Telon yang Kini Dipakai Siapa Saja

2 Feb 2025

Hujan dan Angin Kencang, Pohon Besar Timpa Mobil Hingga Ringsek di Semarang

2 Feb 2025

Gas Elpiji di Pengecer Kosong, Warga Sumowono: Kembali ke Tungku Kayu!

3 Feb 2025

Fenomena Langit Menawan sepanjang Februari; Ada Parade Tujuh Planet Berderet!

3 Feb 2025

Menguak Asal Meme Dua Orang di Dalam Bus Karya Genildo Rochi

3 Feb 2025

Lama Vakum, Kok Bisa The Beatles Sabet Penghargaan Grammy Awards 2025?

3 Feb 2025

Menyewa Pacar buat Kondangan, 'Yay or Nay?'

3 Feb 2025