BerandaHits
Sabtu, 12 Feb 2021 09:36

Cinta Sejati Chang'e di Balik Asal Usul Festival Kue Bulan

Ilustrasi perayaan festival kue bulan. (Gudegnet)

Nggak hanya jadi festival dan hari libur bagi warga Tiongkok, Festival Kue Bulan ternyata menyimpan cerita cinta abadi Chang'e, sang Dewi Bulan yang dikenang hingga kini.

Inibaru.id – Tiap tanggal lima belas bulan delapan kalender bulan, masyarakat Tiongkok merayakan Festival Kue Bulan. Festival yang dalam bahasa Mandarin disebut "Zhong Qiu Jie” ini merupakan hari libur nasional bagi warga Tiongkok.

Festival ini nggak cuma dilakukan oleh warga Tiongkok saja lo. Warga Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, dan Vietnam juga merayakannya. Festival pertengahan musim gugur ini diketahui telah dirayakan sejak 3000 tahun lalu, tepatnya pada zaman Dinasti Song.

Di beberapa wilayah Tiongkok, kue bulan punya ciri khas yang berbeda-beda. Umumnya kue bulan dibuat dengan pasta biji teratai, dibungkus dengan satu atau dua kuning telur bebek dan ditutup dengan lapis tipis adonan tepung.

Namun di barat daya Provinsi Yunan, warga menyiapkan kue bulan dengan isi bunga dan ham. Di Suzhou, dekat Shanghai, kue punya tekstur renyah dan isi daging. Kue ini bisa dinikmati sepanjang tahun. Sedangkan, kue bulan ala Beijing punya varian isi lebih modern seperti kacang merah.

Kue bulan punya berbagai bentuk dan isian. (Google)

Kamu sebagai warga Tionghoa yang tinggal di Indonesia juga mungkin merayakan festival ini. Tapi kamu tahu nggak sih cerita di balik perayaan tahunan ini?

Kisah Cinta Sejati

Konon festival ini berasal pada kisah cinta antara seorang dewi yang cantik dan pandai bernama Chang'e dan suaminya, seorang pemanah bernama Hou Yi. Kisah ini didasarkan pada buku Handbook of Chinese Mythology.

Hou Yi dikisahkan dapat menyelamatkan dunia dengan memanah 9 dari 10 matahari yang terbit di langit. Selama satu tahun, 10 matahari ini begitu menyengsarakan rakyat. Karena jasanya, si pemanah tersebut mendapatkan ramuan keabadian dari Xi Wangmu, ratu keabadian dari barat.

Namun Hou Yi lebih memilih untuk hidup bersama di dunia bersama sang istri, Chang'e, dan menolak untuk meminum ramuan tersebut. Baginya, buat apa hidup kekal tanpa istri tercinta, Chang'e. Kemudian ramuan tersebut disimpan oleh sang istri.

Kabar ini sampai ke telinga murid Yi, Feng Meng yang berusaha untuk merebutnya dari Chang’e. Tentu Chang’e menolak permintaan tersebut dan lebih memilih untuk meminum ramuan tersebut yang menyebabkan dirinya naik ke langit.

Chang'e naik ke langit dan menjadi bulan. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Karena cintanya yang begitu besar pada sang suami, Chang’e kemudian memilih agar dirinya menjadi bulan. Mengetahui hal ini, Hou Yi kemudian rutin meletakkan buah-buahan di halaman rumah untuk mengenang istrinya tercinta.

Para warga yang bersimpati turut memberikan penghormatan serupa seperti yang dilakukan Hou Yoi tiap tahun, pada hari kelima belas bulan kedelapan, saat bulan bulat penuh dan bersinar terang. Hingga kini, kebiasaan tersebut dikenal dengan tradisi Festival Kue Bulan.

Chang'e dan Panglima Tian Feng

Kisah Chang'e dan pemanah ini pernah ditampilkan berbeda dalam serial Kera Sakti yang tayang di stasiun televisi swasta pada era 2000-an. Chang'e merupakan selir yang mencuri obat abadi agar dirinya bisa terbang ke langit. Ia hendak meminta bantuan kerajaan langit untuk menghukum sang pemanah yang telah menjadi raja zalim.

Panah yang mengejar Chang'e dipatahkan oleh seorang jenderal langit dan membuat mereka jatuh cinta. Kecantikan Chang'e juga membuat panglima Tian Feng yang kebetulan ada di sana terpesona sehingga membutakan hatinya. Ia sampai nekat melanggar berbagai hal demi memiliki Chang'e.

Perbuatannya diketahui dan dijatuhi hukuman mengalami 1000 kisah cinta yang tragis. Ingat kalimatnya yang terkenal, "Dari dulu memang begitulah cinta. Deritanya tiada akhir"?

Kini festival ini menjadi momen untuk berkumpulnya keluarga sambil menikmati kue bulan. Namun kue bulan pernah nggak populer hingga masa Dinasti Yuan karena diidentikkan sebagai pembawa pesan rahasia untuk membantu orang Han menggulingkan rezim Mongol.

Perayaan ini juga diisi dengan menghias jalanan, rumah, dan kantor dengan lentera yang terbuat dari kertas, meriah banget. Kalau dibandingkan dengan kisah cinta mereka berdua, mungkin kisah cintamu belum apa-apanya, Millens! (CNN/IB27/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: