BerandaHits
Minggu, 12 Mar 2022 17:40

Cerita Warga Desa di Klaten Jadi Pemasok Beras untuk Keraton Jogja

Ada daerah di Jawa Tengah yang jadi pemasok beras untuk Keraton Jogja. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Warga di sebuah desa yang ada di Klaten ternyata jadi pemasok beras untuk Keraton Jogja. Lantas, beras jenis apa ya yang dikonsumsi keluarga Sultan Jogja?

Inibaru.id – Meski statusnya adalah pemimpin kerajaan Sri Sultan Hamengkubuwono X atau Sultan Jogja dan keluarganya masih makan nasi sebagaimana orang-orang Indonesia pada umumnya. Lantas, dari mana ya Keraton Jogja mendapatkan pasokan beras, ya?

Jadi ya, pihak Keraton Jogja terbiasa mengonsumsi beras dengan kualitas unggul bernama Rojolele Srinuk dan Srinar. Tebak, dari mana kedua verietas beras ini? Yap, dari Klaten, Jawa Tengah. Meski beda provinsi, realitanya Klaten dan DIY ini bersebelahan ya, Millens. Jadi, proses distribusi beras pesanan Keraton Jogja dari Klaten tentu nggak sulit untuk dilakukan.

Oya, omong-omong soal varietas Rojolele Srinuk dan Srinar, keduanya ternyata adalah hasil penelitian dari Badan Tenaga Nuklir Nasional yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten. Yap, padi Srinar dan Srinuk merupakan hasil pengembangan dan rekayasa genetika varietas padi Rojolele, Millens. Asal kamu tahu saja, kabupaten ini memang dikenal sebagai salah satu pemasok utama beras di Jawa dan Nasional.

Kementan menyebut dua varietas padi ini memiliki masa panen yang jauh lebih singkat, yakni 105 hari saja, jauh lebih cepat dari semula yang mencapai lebih dari 150 hari. Selain itu, meski tinggi tanamannya baru 110 cm, sudah bisa menghasilkan cukup banyak beras.

Beras yang dikonsumsi keluarga Keraton Jogja adalah versi premium. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Balik lagi soal beras yang dikonsumsi keluarga Sultan Jogja. Harjono, salah seorang pengusaha penggilingan padi yang ada di Desa Kepanjeng, Kecamatan Delanggu, Klaten, mengaku rutin menyalurkan kedua varian beras kualitas unggul ini ke Keraton Jogja.

“Saya mencoba antara Srinuk dan Srinar. Kami proses untuk meningkatkan kualitasnya kemudian kami salurkan ke keluarga besar Sri Sultan. Sampai sekarang nggak ada komplain,” ujarnya dengan bangga.

Dia pun memastikan kalau beras yang dia kirim ke keluarga Sultan adalah yang kelas premium. Harjono pun nggak lagi mengalami kesulitan memasok beras varietas Rojolele ini karena masa tanam Srinar dan Srinuk yang cenderung cepat.

“Rojolele yang umur panennya lama itu saat ini langka. Kami coba mengganti dengan Srinuk dan Srinar ternyata (Keraton Jogja) nggak ada masalah,” lanjut Harjono.

Menariknya, dua varietas ini ternyata hanya boleh ditanam di Klaten, lo. Sayangnya, masih ada sejumlah petani Klaten yang ragu untuk menanamnya karena takut nggak bisa menjualnya di pasaran dengan mudah lantaran varietas dan harganya yang "spesial".

Hm, nggak nyangka ya, ternyata Keraton Jogja ‘mengimpor’ berasnya dari Klaten, Jawa Tengah. Omong-omong, apakah kamu sudah pernah mencicipi nasi dari varietas Rojolele Srinuk dan Srinar, Millens? (Har/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024