BerandaHits
Selasa, 8 Mar 2021 16:41

Cerita Ghosting Sukarno Kepada Istri Pertama demi Inggit Ganarsih

Sukarno sempat melakukan ghosting terhadap istri pertamanya, Siti Oetari. (Thoughtco/Getty Images/The LIFE Picture Collection)

Kasus ghosting Kaesang dan Felicia belakangan meramaikan dunia maya. Kalau dulu Twitter sudah ada, cerita ghosting Sukarno kepada istri pertamanya demi menikahi Inggit mungkin bakal viral juga.

Inibaru.id – Andaikan pada 1920-an media sosial sudah ada, Sukarno mungkin akan viral laiknya putra bungsu Presiden RI Joko Widodo Kaesang Pangarep. Kaesang belakangan viral setelah dianggap ghosting pada Felicia, gadis yang dipacarinya selama lima tahun. Hal serupa juga pernah dilakukan Sukarno.

Oya, perlu kamu tahu, "ghosting" adalah istilah untuk orang yang tiba-tiba menghilang, meninggalkan pasangannya tanpa kejelasan apa pun. Seseorang bisa tiba-tiba saja pergi, memblokir semua kontak, lalu terkadang muncul dengan pasangan baru.

Belakangan, istilah ini marak di kalangan anak muda. Sebuah penelitian pada 2018 mengungkapkan, 25 persen orang pernah mengalami situasi ini, ketika seseorang yang penting dalam hidupnya tiba-tiba menghilang atau menjadi hantu (ghost).

Pada kasus Kaesang, dia dituduh melakukan ghosting pada pacarnya yang telah berhubungan selama lima tahun. Tuduhan ini dilakukan Meilia, ibunda Felicia, melalui akun medsos pribadinya. Ungkapan kekecewaan itu pun segera viral di dunia maya.

Ghosting Sukarno Kepada Oetari

Siti Oetari masih anak-anak saat menikah dengan Soekarno. (Kepogaul)

Ehm, lupakanlah Kaesang dengan segala respons warganet yang berisik sekali hingga hari ini. Sukarno, Presiden Pertama RI, juga pernah melakukan ghosting kepada istri pertamanya, Siti Oetari. Lama nggak memberi kabar, tiba-tiba Sukarno datang untuk mengatakan bahwa dia akan menikahi Inggit Ganarsih.

Berdasarkan buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia karya Cindy Adams, Sukarno mengatakan bahwa perkawinan pertamanya jauh dari kata mesra. Menikah pada 1921, Siti Oetari kala itu baru 16 tahun, sedangkan Sukarno 20 tahun.

“Aku belum berniat hidup sebagai suami-istri, karena dia (Oetari) masih kanak-kanak,” dalih Sukarno dalam buku tersebut.

Berdasarkan penuturan lelaki yang akrab disapa Bung Karno itu, pernikahan antara dirinya dengan Oetari sejatinya nggak lebih dari balas budi terhadap gurunya, Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto, ayahanda Oetari. Namun, perbedaan usia yang cukup jauh membuat hubungan Sukarno dengan Oetari nggak ubahnya kakak dan adik.

Oetari sekarang tidak punya ibu lagi. Tjokro sangat khawatir terhadap masa depan anaknya itu dan siapa yang akan menjaganya,” terang Soekarno terkait alasan menikahi Oetari, yang juga mengatakan bahwa saat itu Tjokro baru saja berduka karena ditinggal mangkat istrinya.

Hubungan itu bukanlah bentuk pernikahan yang diidaman Sukarno. Dia bahkan mengaku nggak pernah "menyentuh" perempuan yang dikenal sebagai nenek dari penyanyi kenamaan Maia Estianty itu. Mereka pun menjalani perkawinan yang hambar.

Setahun berselang, saat menjalani studi di Technische Hooge School (THS), kini ITB, Sukarno bertemu Inggit Garnasih. Lelaki bernama asli Kusno itu pun jatuh cinta pada perempuan yang menjadi ibu kosnya tersebut. Hubungan ini kian pelik karena Inggit masih berstatus suami Haji Sanusi, aktivis Sarekat Islam.

Inggit, Perempuan Idaman Sukarno

Inggit Ganarsih dan Soekarno. (Okezone)

Keakraban Inggit dan Sukarno kian erat karena keduanya sering curcol, salah satunya ketika Sukarno mengeluhkan sikap Oetari yang dianggapnya masih seperti anak-anak. Mereka pun menjalin kedekatan, bahkan Sukarno sempat mengatakan bahwa Inggit adalah perempuan idamannya.

Pada 1923, setelah melakukan ghosting, Sukarno dan Oetari bercerai dengan baik-baik, tanpa cekcok. Nggak lama, Sukarno meminta izin pada Sanusi untuk menikahi istrinya, Inggit. Yang luar biasa, Sanusi mengabulkannya, dengan syarat Sukarno nggak akan pernah menyakiti Inggit.

Mereka pun menikah pada 24 Maret 1923 dengan usia yang terpaut cukup jauh. Sukarno lebih muda 13 tahun. Menjelang Kemerdekaan RI, pernikahan itu berakhir setelah terjalin 20 tahun. Penyebabnya, Sukarno yang nggak juga memiliki keturunan berniat poligami dengan menikahi Fatmawati. Inggit menolak, lalu mereka bercerai pada 1943.

Meski sempat diawali dengan ghosting, hubungan Sukarno dengan Oetari justru berakhir damai setelah mereka bercerai. Menikah lagi dengan Sigit Bachroensalam pada 1924, Oetari beberapa kali bertemu dengan Sukarno pada acara kenegaraan.

Duh, kena ghosting memang nggak enak banget ya, Millens! Yang dilakukan Sukarno juga jahat sih. Namun, mungkin pada akhirnya Oetari bisa menerimanya karena Sukarno berani mengakui tindakan tersebut.

Jadi, ketimbang ghosting, mending terus terang, deh. Jangan bikin orang keterusan sakit hati!(Kom/IB09/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakal Diisi Siswa Pintar dan Berprestasi, Apa Itu SMA Unggulan Garuda?

17 Jan 2025

Mencari Tahu Sejarah Nama Kecamatan Kunduran di Blora

17 Jan 2025

204 Pendaftar Pelatihan Keterampilan Gratis di BLK Rembang, Bakery Jadi Kejuruan Favorit

17 Jan 2025

Fenomena 'Sad Beige Mom', Benarkah Warna Netral Bisa Mempengaruhi Perkembangan Anak?

17 Jan 2025

Mulai Hari Ini, Kamu Bisa Wisata Perahu di Kali Pepe di Gelaran Grebeg Sudiro Solo!

17 Jan 2025

'Asura', Serial Keluarga Terbaru dari Koreeda Hirokazu

17 Jan 2025

Memasak Wajik untuk Hajatan; Lelaki Mengaduk, Perempuan Meracik

17 Jan 2025

Setelah Jadikan Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan Nasional, Apa Langkah Lestari Moerdijat Selanjutnya?

17 Jan 2025

Untuk Mental yang Lebih Sehat, Ayo Lakukan Decluttering di Rumah!

18 Jan 2025

BPS: Pengeluaran Harian Lebih dari Rp20 Ribu Nggak Tergolong Orang Miskin

18 Jan 2025

Swedia Kembali Gunakan Buku Cetak untuk Pendidikan

18 Jan 2025

Jalan Kaki Seru bareng Komunitas Mlaku Magelang

18 Jan 2025

Lebih Nyaman, Tiga KA di Daop 4 Semarang Beroperasi dengan Sarana Terbaru

18 Jan 2025

Memahami 'Dark Feminine Energy'; Apakah Baik Dimiliki Perempuan?

18 Jan 2025

Sajian Khas Imlek, Berapa Lama Kue Keranjang Bisa Awet?

19 Jan 2025

Membesuk Penjara Mlaten Semarang, si Tua Renta yang Sekarang Malih Rupa

19 Jan 2025

Mengapa Saat Hujan Kita Pengin Makan Mi Kuah?

19 Jan 2025

Healing Seru dengan Main ke Green Kayen Yogyakarta

19 Jan 2025

Tangan Istimewa Rory Delap dan Pratama Arhan di Dunia Sepak Bola

19 Jan 2025

Menilik Tradisi Nyadran Rejeban Plabengan di Lereng Gunung Sumbing

19 Jan 2025