BerandaHits
Rabu, 10 Des 2019 13:17

Bukan Pertanda Gempa dan Tsunami, Ini yang Bikin <em>Oarfish</em> Muncul di Laut Dangkal

Oarfish. (nationalgeographic)

Sejak Senin (9/12/9) warganet dihebohkan dengan ditemukannya <i>oarfish</i> di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. BMKG membantah anggapan yang menyebut ikan ini adalah tanda akan adanya gempa besar atau tsunami.

Inibaru.id - Masyarakat Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan dikejutkan dengan penemuan oarfish atau ikan laut dalam. Penemuan ikan laut dalam ini dipercaya sebagai pertanda bakal terjadi gempa besar atau tsunami.

Tempo, Selasa (10/12/19) menulis, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membantah kabar yang menyebut ikan ini menandakan gempa.

“Hasil kajian statistik terbaru mengungkap bahwa jenis ikan laut dalam seperti oarfish yang muncul di perairan dangkal tidak berarti bahwa gempa akan segera terjadi,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

Oarfish dikenal sebagai ikan yang tinggal di dasar laut dalam dan sangat jarang muncul ke permukaan atau perairan dangkal. Hal ini membuat kemunculannya dikaitkan dengan bencana atau hal-hal lainnya.

Mitos ini terkait berasal dan dipercayai oleh penduduk Jepang. Sejak zaman dahulu, masyarakat Jepang menganggap ikan ini sebagai pembawa pesan dari dasar laut. Kemunculannya yang sangat tidak biasa dianggap sebagai tanda akan terjadinya gempa besar.

Berdasarkan studi yang diunggah dalam Bulletin of the Seismological Society of America (BSSA) disebutkan bahwa mitos tentang oarfish ini nggak benar. Dari 336 kali kemunculan oarfish dan 221 gempa yang diteliti, hanya satu peristiwa yang terkait. Hal ini membuat para peneliti yakin jika ikan ini memang nggak menandakan munculnya gempa.

Penelitian lain justru menyebut ikan ini sepertinya muncul di permukaan laut akibat fenomena upwelling yang membuat air laut menjadi lebih dingin. Arus laut pun bergerak dari dasar menuju permukaan. Jika oarfish berada dalam kondisi sakit atau sekarat, tentu akan mudah terbawa arus laut menuju ke permukaan.

Jadi sebelum menyimpulkan sesuatu jangan lupa cek faktanya dulu ya, Millens! (IB09/E06)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024