Inibaru.id – Kalau dengar nama Sukarno, yang terlintas di kepala pasti sosok singa podium yang hobi bakar semangat rakyat. Tapi tahu nggak sih, Gez, di balik kegarangannya berpolitik atau sederet kisah cintanya yang bikin geleng-geleng, Sang Proklamator punya sisi lain yang nggak kalah keren. Dia cinta banget sama pohon! Bukan cuma hobi, Bung Karno bahkan bisa dibilang sebagai "Bapak Penghijauan" lintas negara.
Saking cintanya, banyak pohon di berbagai daerah bahkan sampai di luar negeri yang dijuluki "Pohon Sukarno". Penasaran gimana ceritanya?
Cinta Bung Karno pada tanaman ternyata sudah tumbuh sejak kecil. Di otobiografinya, dia bercerita kalau dulu suka banget main "sado-sadoan" pakai daun pohon.
Lucunya, kalau teman-temannya rebutan jadi penumpang, Sukarno kecil justru lebih milih jadi kusir atau malah jadi "kuda" yang narik kereta. Jiwa melayani dan kerja kerasnya sudah kelihatan dari kecil ya!
Pohon Sukun: Saksi Bisu Lahirnya Pancasila
Salah satu momen paling ikonik adalah saat Sukarno dibuang ke Ende, NTT. Di sana, Bung Karno sering banget merenung di bawah pohon sukun bercabang lima yang menghadap Teluk Sawu.
Nah, kabarnya lima cabang pohon sukun itulah yang menginspirasi beliau dalam merumuskan lima sila Pancasila. Sampai sekarang, masyarakat mengenal tempat itu sebagai Pohon Pancasila. Sekarang tempat itu menjadi Taman Renungan Bung Karno. Kebayang nggak, dasar negara kita lahir dari momen syahdu di bawah rimbunnya pohon?
Menghijaukan Arab Saudi
Nggak cuma di tanah air, jejak hijau Bung Karno sampai ke Padang Arafah, Arab Saudi. Waktu naik haji tahun 1955, dia nggak cuma bawa doa, tapi juga bawa bibit pohon mimba lengkap dengan ahlinya.
Dia ingin Padang Arafah yang gersang jadi lebih teduh buat para jemaah haji. Usahanya berhasil. Sekarang, pohon-pohon itu tumbuh subur dan pemerintah Arab Saudi menamainya "Syajarah Sukarno". Keren banget, kan?
Jadi Polisi Pohon di Istana
Waktu jadi Presiden, perhatian Bung Karno pada taman istana luar biasa detail. Menurut ajudannya, Bambang Widjanarko, Bung Karno bakal marah besar kalau melihat ada pohon yang layu atau nggak terawat.
Beliau sering banget ngetes ajudannya dengan nanya nama-nama tanaman saat keliling taman pagi-pagi. Jadi, jadi ajudan Bung Karno itu nggak cuma harus jago jaga keamanan, tapi juga harus hafal jenis tanaman!
Keinginan Terakhir yang Teduh
Saking cintanya sama alam, Bung Karno sebenarnya punya wasiat pengin dimakamkan di tempat yang sederhana dan asri. Dia pengin beristirahat di daerah Priangan yang sejuk, di bawah pohon rindang, dan dekat dengan sungai.
Sayangnya, karena alasan politik masa itu, beliau akhirnya dimakamkan di Blitar. Meski begitu, semangatnya untuk terus menanam tetap hidup lewat pohon-pohon yang masih berdiri kokoh sampai sekarang.
Ternyata Bung Karno sudah mengajarkan kita buat peduli lingkungan dari dulu ya, Gez. Kalau kamu sendiri, pohon apa nih yang paling favorit buat tempat bengong? (Siti Zumrokhatun/E05)
