Inibaru.id – Sebuah studi yang dilakukan sepanjang 2022 lalu mengungkap sebuah fakta menarik, yaitu pengguna layanan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng mampu menghemat ongkos transportasi sampai 50 persen. Bahkan, diungkap bahwa keberadaan layanan bus tersebut telah menurunkan penggunaan kendaraan pribadi dengan signifikan.
Semenjak diluncurkan pada 7 Juli 2017, layanan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng sudah beroperasi di empat wilayah layanan. Yang pertama adalah wilayah Kedungsepur yang meliputi Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kendal, dan Grobogan. Berikutnya adalah Barlingmascakeb (Banyumas dan Purbalingga), Purwomanggung (Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Purworejo), dan Subosukawonosraten (Kota Surakarta, Sragen, Wonogiri).
Setelah lebih dari enam tahun beroperasi, ternyata keberadaan BRT Trans Jateng mendapatkan sambutan baik dari masyarakat. Banyak yang merasa terbantu dengan keberadaannya karena mendapatkan opsi transportasi murah dan mampu menjangkau banyak tempat.
Sebagai contoh, seorang warga yang tinggal di Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan bernama Yuliana kini bisa dengan tenang bolak-balik ke tempat kerjanya di Kota Semarang yang jaraknya 35 kilometer.
“Sangat terbantu, dengan tarif Rp4 ribu sekali jalan, saya bisa menghemat ongkos perjalanan,” ungkapnya sebagaimana dikutip dari Radar Jogja, Kamis (22/12/2022).
Apa yang diungkap Yuliana dibenarkan oleh pakar transportaasi dari Unika Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno. Dia mengungkap hasil Studi Tingkat Kemanfaatan Layanan Trans Jateng di Koridor Purwokerto-Purbalingga dan Kutoarjo-Magelang pada 2022 lalu yang menyebutkan bahwa setiap bulan, pengguna BRT Trans Jateng kini mampu menghemat ongkos transportasi sampai 50 persen jika dibandingkan dengan sebelum memakainya.
Sebelum memakai BRT Trans Jateng, pengguna bisa menghabiskan 28 sampai 31 persen dari total pengeluaran bulanan untuk ongkos transportasi. Setelah memakainya, ongkos transportasinya turun menjadi 9 sampai 15 persen dari total pengeluaran bulanan.
Penelitian itu juga mengungkap bahwa pengguna BRT Trans Jateng yang memakai layanan bus tersebut 3 sampai 4 kali dalam sepekan mampu menghemat ongkos perjalanan sampai Rp2.487.756 per orang/tahun. Bahkan, bagi pelajar/buruh/veteran yang dikenakan tarif lebih murah yaitu Rp1.000 sekali jalan, jika memakai layanan bus ini 5 sampai 6 kali dalam sepekan, bisa menghemat ongkos perjalanan sampai Rp2.970.835 per orang/tahun!
Nggak hanya menghemat ongkos transportasi penumpang dengan signifikan, Kepala Balai Transportasi Jawa Tengah Joko Setyawan juga mengklaim keberadaan BRT Trans Jateng mampu membuat 48 persen masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
“Kalau melihat semakin ramainya koridor-koridor yang sudah beroperasi, BRT Trans Jateng memang menyumbang penurunan penggunaan pribadi. Tujuan kami memang agar penggunaan kendaraan pribadi semakin berkurang sekaligus menekan angka kecelakaan,” jelas Joko sebagaimana dikutip dari Solopos, Rabu (9/8/2023).
Yap, dengan adanya transportasi umum yang memadai, murah, dan menjangkau banyak wilayah seperti BRT Trans Jateng dan Trans Semarang, lambat laun pasti warga tertarik untuk memakainya. Dampaknya tentu positif dalam hal mengurangi kemacetan, polusi udara, hingga membantu warga menurunkan ongkos transportasi.
Kalau kamu, apakah juga sudah mulai memakai transportasi umum ini, Millens? (Arie Widodo/E10)