BerandaHits
Minggu, 15 Jun 2024 19:37

Bersama Mempelajari Cuaca di Sekolah Lapang Cuaca Nelayan

Nelayan perlu ilmu untuk memahami anomali cuaca. (via Tribun)

Para nelayan di Jepara diedukasi untuk lebih memahami anomali cuaca yang terjadi akhir-akhir ini baik di darat maupun laut. Diharapkan, para nelayan memiliki bekal ilmu yang cukup untuk melaut sehingga bisa pulang selamat dengan hasil tangkapan yang melimpah.

Inibaru.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang menyelenggarakan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) di Kabupaten Jepara untuk memberikan edukasi tentang ketidakpastian iklim dan cuaca di darat dan perairan.

Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II Hartanto berharap kegiatan ini dapat membantu para nelayan melaut dengan informasi akurat dari BMKG.

"Sehingga nanti ketika melaut dapat melakukan aktivitas dengan aman, selamat, dan tentunya mendapatkan hasil yang diharapkan," ujar Hartanto pada SLCN di Gedung Shima, Kamis (13/6/2024).

Dia menambahkan bahwa kegiatan ini adalah langkah awal bagi masyarakat untuk mendapatkan pengetahuan tentang cuaca. BMKG akan melakukan pendampingan berkala untuk membantu nelayan memahami cuaca maritim dan meningkatkan hasil tangkapan ikan melalui data yang disediakan BMKG.

Kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) di Kabupaten Jepara di Gedung Shima. (Diskominfo Jepara)

Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan Kemasyarakatan dan SDM, Rini Patmini menyatakan bahwa SLCN memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat Jepara, terutama nelayan. Mengingat beberapa waktu terakhir Jepara sering mengalami anomali cuaca yang sulit diprediksi dengan metode tradisional, Rini menekankan pentingnya menggabungkan kearifan lokal dengan informasi cuaca dari BMKG.

"Maka kearifan lokal yang biasa digunakan masyarakat sebagai panduan untuk melaut perlu dipadukan dengan informasi cuaca dan iklim yang bersumber dari BMKG," ujarnya.

Rini berharap ilmu yang didapat dari SLCN dapat meminimalisasi risiko kecelakaan di laut akibat cuaca buruk.

Semoga para nelayan bisa mencari ikan dengan selamat dan membawa pulang hasil yang melimpah ya, Millens! Kalau menurutmu, apa yang dibutuhkan para nelayan kita? (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Polda Jateng Perkuat Pengamanan Logistik Pemilu di KPU

7 Nov 2024

Secuil Sejarah Kesultanan Cirebon di Candi Poh Brebes

7 Nov 2024

Sejarah Unik Lokasi dengan Nama Terpanjang di Dunia yang ada di Selandia Baru

7 Nov 2024

November Awal Musim Hujan, BMKG: Waspada Ancaman Banjir!

7 Nov 2024

Alasan Lagu 'APT' Rose dan Bruno Mars Haram Diputar Pelajar di Korea

7 Nov 2024

Keseriusan Langkah Pemerintah dalam Menangani Judi Online Masih Dipertanyakan

7 Nov 2024

Bersantai Sore di 'Comfort Zone' Taman Balai Jagong Kudus

7 Nov 2024

Andal dan Ramah Lingkungan, Layanan Logistik KAI Daop 4 Semarang

7 Nov 2024

Apakah Pasangan dengan Love Language Berbeda Bisa Langgeng?

7 Nov 2024

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024