BerandaHits
Minggu, 26 Des 2020 13:50

Berakhir Pekan dengan Trail Run, Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan?

Ilustrasi trail run. (Rosentalerhof.af)

Semenjak pandemi, trail run atau lari lintas alam kian diminati. Sebelum menikmati bonus menikmati alam bebas di sela-sela berlari, ada hal yang harus kamu persiapkan. Apa saja?

Inibaru.id – Para penyuka olahraga lari di masa pandemi tentu nggak bisa mengukuti ajang maraton non-virtual. Agar hobi tetap tersalurkan, kini kegiatan yang mulai populer di tengah para penyuka olahraga lari adalah trail run atau lari lintas alam.

Selain berlari, para penyuka olahraga ini akan mendapatkan petualangan seru sembari menikmati alam. Yap, pada dasarnya, perbedaan trail run dan road run terletak pada perlintasannya. Jika road run melintasi jalan yang sudah mapan dengan trek yang stabil, para pelari trail run melakukannya di alam bebas.

Kendati mungkin kamu sudah terbiasa ikut road run hingga maraton, bukan berarti kamu bisa melakukan trail run. Untuk melakukan olahraga lari yang satu ini, ada beberapa persiapan yang seharusnya kamu perhatikan terlebih dahulu. Apa saja?

Mencoba Rute Ringan

Cobalah rute ringan terlebih dahulu. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Mulailah dengan medan atau rute yang nggak terlalu berat. Trail run dengan medan berelevasi tinggi, berbatu, atau licin, pasti akan membuat tenagamu cepat habis. Kalau kamu tinggal di Jakarta, mulailah trail run di sekitaran Sentul. Selain tujuan, kamu harus mempelajari rute yang akan dilewati.

Perhatikan Cuaca

Perhatikan dulu cuacanya ya! (Androidcentral)

Jangan sepelekan cuaca, terlebih cuaca yang cepat berubah. Kumpulkan informasi cuaca dari situs terpercaya seperti BMKG. Jika cuaca di tempat tujuanmu buruk, sebaiknya ganti jadwal trail run-mu.

Persiapkan Fisik dan Perlengkapan

Gunakan perlengkapan yang sesuai. (Running Mania)

Sebelum trail run, pastikan kamu istirahat sehari sebelumnya. Selain itu, persiapkan perlengkapan seperti sepatu yang khusus untuk lintas alam yang memiliki sol dengan daya cengkram baik, baju, hingga track-pole (tongkat trekking) jika diperlukan.

Persiapkan juga P3K, makanan, minuman, dan jaket tahan angin dan hujan.

Jangan Sendirian

Ushakan lari secara berkelompok. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Saat trail running, sangat nggak disarankan kamu pergi sendirian. Akan lebih baik jika kamu lari berkelompok atau bersama komunitas. Hal ini penting, sebagai antisipasi risiko yang mungkin terjadi di alam bebas.

Oh ya, tetap patuhi protokol kesehatan saat lari berkelompok ya!

Jaga Jarak Sesama Pelari

Berilah jarak antarpelari. (Pinterest)

Jarak yang berdekatan antarpelari dapat memicu kecelakaan. Jika salah seorang pelari tersandung batu atau akar, pelari lain yang jaraknya berdekatan berpotensi terkena imbasnya. Untuk itu, jaga jarak setidaknya 10 kaki dengan pelari di belakang atau depanmu.

Fokus dan Fleksibel

Fokus dan fleksibel, jangan terburu-buru. (Greatist)

Kesadaran jadi kunci penting saat trail run. Fokuslah dengan memperhatikan langkah kaki dan juga medan yang kamu lalui.

Selain itu, jangan terburu-buru dan hanya mengukur kecepatan. Ukur kemajuan berdasarkan waktu, bukan jarak dan kecepatan. Jika napasmu terasa nggak normal, berhenti dan istirahat sejenak.

Dari semua persiapan dan tips yang bisa kamu lakukan saat lali lintas alam, tetap perhatikan kesehatan dan keselamatan dirimu sendiri ya, Millens! Yap, dua hal ini jauh lebih penting dari hobi atau pembuktian diri! (Med/IB27/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024