Inibaru.id - Istilah "bensin basi" atau "bensin kedaluwarsa" sering diperbincangkan di kalangan pencinta otomotif. Namun, apakah benar bensin bisa basi seperti makanan atau minuman?
Perlu kamu tahu bahwa istilah "basi" pada bensin memiliki arti yang berbeda dengan makanan atau minuman.
Bensin basi tidak dapat diidentifikasi secara kasat mata karena tidak mengalami perubahan warna atau aroma. Namun, kualitas bensin dapat menurun seiring berjalannya waktu dan dapat berdampak negatif pada mesin dan performa kendaraan.
Apa itu Bensin Basi?
Bensin basi atau bensin kedaluwarsa merujuk pada bahan bakar bensin yang telah disimpan terlalu lama hingga melewati batas masa pakainya, atau mengalami oksidasi karena paparan udara dan panas yang berlebihan. Kualitas bensin akan menurun akibat faktor-faktor seperti kelembapan, pengendapan, oksidasi, atau kontaminasi dari zat lain.
Penurunan kualitas ini terkait dengan penurunan angka RON (Research Octane Number), yang menunjukkan tingkat tekanan sebelum bensin bisa terbakar secara spontan. Semakin rendah angka RON, semakin rendah pula kualitas bensin.
Penyebab Bensin Basi
Fenomena bensin basi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti penguapan senyawa karena penyimpanan terlalu lama, pengendapan di tangki, mesin kendaraan yang tidak pernah dipanaskan, dan kontaminasi oleh zat atau cairan lainnya seperti air dan minyak pelumas.
Masa Kedaluwarsa Bensin
Masa kedaluwarsa bensin dapat bervariasi tergantung pada kondisi penyimpanan, jenis bensin, dan kontaminan atau zat aditif yang ditambahkan.
Secara umum, bensin memiliki masa pakai terbatas dan akan mengalami penurunan kualitas seiring berjalannya waktu. Masa kedaluwarsa diperkirakan sekitar 6 bulan jika bensin tetap berada dalam tangki kendaraan.
Setelah itu, bensin dapat mengalami oksidasi oleh udara di sekitarnya. Namun, faktor-faktor lain seperti suhu lingkungan, kelembaban, dan komposisi bensin dapat mempengaruhi masa kadaluarsanya.
Dampak Bensin Basi terhadap Kendaraan
Menggunakan bensin yang sudah basi atau kedaluwarsa dapat memberikan dampak buruk pada kendaraan, di antaranya:
1. Penurunan performa
Bensin basi memiliki tingkat oktan yang lebih rendah sehingga pembakaran dalam ruang bakar menjadi tidak optimal. Hal ini dapat menyebabkan kendaraan kehilangan akselerasi, performa mesin menjadi lambat, dan munculnya gejala knocking pada mesin.
2. Kerusakan pada sistem pembakaran
Endapan dan sedimen yang terbentuk akibat bensin basi dapat menyumbat filter bahan bakar dan menghambat aliran bahan bakar yang optimal. Ini dapat mengganggu kerja mesin dan menyebabkan kendaraan sulit dihidupkan atau berhenti mendadak.
3. Peningkatan emisi polutan
Bensin basi menghasilkan pembakaran yang tidak sempurna, mengeluarkan lebih banyak gas beracun seperti karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), dan hidrokarbon (HC). Tingkat emisi yang tinggi dapat merusak lingkungan dan berkontribusi pada polusi udara.
4. Kerusakan komponen mesin
Bensin kedaluwarsa dapat menyebabkan kerusakan pada komponen mesin kendaraan, seperti injektor dan pompa bahan bakar, karburator, dan lainnya. Hal ini dapat mengurangi efisiensi pembakaran dan merusak performa mesin.
5. Konsumsi bahan bakar lebih boros
Bensin basi memiliki kualitas menurun sehingga efisiensi bahan bakarnya menurun, membuat kendaraan menghabiskan lebih banyak bahan bakar untuk menempuh jarak yang sama.
Jadi, meskipun istilah "bensin basi" digunakan dalam percakapan otomotif, kualitas bensin memang dapat menurun seiring berjalannya waktu dan dapat berdampak negatif pada kendaraan.
Oleh karena itu, penting untuk menggunakan bensin dengan masa kedaluwarsa yang masih dalam batas wajar dan selalu melakukan perawatan rutin pada kendaraan untuk menjaga performa mesin tetap optimal. (Siti Zumrokhatun/E10)
Artikel ini telah terbit di Medcom dengan judul Mengenal Istilah Bensin Basi dan Dampaknya pada Kendaraan.