BerandaHits
Rabu, 2 Okt 2018 12:05

Sebanyak 28 Fragmen Fosil Gajah Purba Ditemukan di Pati

Petugas BPSMP Sangiran tengah melakukan evakuasi fosil. (Tribunnews.com)

Sebanyak 28 fragmen fosil gajah purba ditemukan di Hutan Kaliampo, Pati. Penemuan ini menambah jumlah fosil purba yang berhasil dievakuasi dan dikonservasi di BPSMP Sangiran.

Inibaru.id – Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran menemukan fosil gajah purba jenis stegodon di Desa Wangunrejo, Kecamatan Margorejo, Pati. Setelah melakukan evakuasi selama 5 hari sejak 25 hingga 29 September, fosil itu kini disimpan sementara di Museum Purbakala Patiayam Kudus.

Penemuan fosil gajah purba itu bermula dari seorang warga yang curiga saat mencari burung di kawasan Hutan Kaliampo. Warga yang menemukan lantas melapor ke dinas terkait agar penemuannya ditindaklanjuti BPSMP Sangiran. Dari proses evakuasi itu, BPSMP Sangiran kemudian berhasil mengumpulkan 28 fragmen fosil gajah purba.

“Jumlahnya ada puluhan fragmen fosil gajah purba jenis stegodon, meliputi tulang ekor dan dada,” tutur Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati Pujo Winarno seperti ditulis Antaranews.com, Senin (1/10/2018).

Kendati fosil itu sudah disimpan di Museum Patiayam, Juru Pelihara Situs Purbakala Patiayam Jamin mengatakan  fragmen tersebut masih akan diteliti. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui umur dan panjang fosil.

Penemuan fosil ini memperpanjang daftar fosil yang ditemukan dan dikonservasi di situs Sangiran. Sejak 2004 hingga 2018, BPSMP Sangiran mencatat telah menemukan sekitar 6200 fragmen fosil.

Selain penemuan di Hutan Kaliampo, BPSMP Sangiran juga menemukan fosil dua titik yakni di Desa Klaling, Kecamatan Jekulo dan kawasan Perhutani Pati. BPSMP bahkan menyebut di kawasan Perhutani Pati mengandung sejumlah fosil gajah purba dan kepala banteng.

“Karena keterbatasan, maka kami belum bisa melakukan evakuasi,” kata Jamin.

Wah, koleksi fosil purba museum Indonesia makin bertambah, nih. (IB15/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024