Inibaru.id – Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran menemukan fosil gajah purba jenis stegodon di Desa Wangunrejo, Kecamatan Margorejo, Pati. Setelah melakukan evakuasi selama 5 hari sejak 25 hingga 29 September, fosil itu kini disimpan sementara di Museum Purbakala Patiayam Kudus.
Penemuan fosil gajah purba itu bermula dari seorang warga yang curiga saat mencari burung di kawasan Hutan Kaliampo. Warga yang menemukan lantas melapor ke dinas terkait agar penemuannya ditindaklanjuti BPSMP Sangiran. Dari proses evakuasi itu, BPSMP Sangiran kemudian berhasil mengumpulkan 28 fragmen fosil gajah purba.
“Jumlahnya ada puluhan fragmen fosil gajah purba jenis stegodon, meliputi tulang ekor dan dada,” tutur Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati Pujo Winarno seperti ditulis Antaranews.com, Senin (1/10/2018).
Kendati fosil itu sudah disimpan di Museum Patiayam, Juru Pelihara Situs Purbakala Patiayam Jamin mengatakan fragmen tersebut masih akan diteliti. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui umur dan panjang fosil.
Penemuan fosil ini memperpanjang daftar fosil yang ditemukan dan dikonservasi di situs Sangiran. Sejak 2004 hingga 2018, BPSMP Sangiran mencatat telah menemukan sekitar 6200 fragmen fosil.
Selain penemuan di Hutan Kaliampo, BPSMP Sangiran juga menemukan fosil dua titik yakni di Desa Klaling, Kecamatan Jekulo dan kawasan Perhutani Pati. BPSMP bahkan menyebut di kawasan Perhutani Pati mengandung sejumlah fosil gajah purba dan kepala banteng.
“Karena keterbatasan, maka kami belum bisa melakukan evakuasi,” kata Jamin.
Wah, koleksi fosil purba museum Indonesia makin bertambah, nih. (IB15/E04)