BerandaHits
Kamis, 16 Mar 2022 14:26

Alasan Logis Kenapa Alas Roban Rawan Kecelakaan

Alas Roban rawan kecelakaan. (Media Indonesia/Ramdani)

Salah satu jalur yang dianggap rawan kecelakaan adalah Alas Roban yang ada di Pantura, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Di sini juga dikenal sebagai salah satu tempat yang sangat angker. Benarkah dua hal ini saling berhubungan?

Inibaru.id – Selama ini, masyarakat khususnya yang tinggal di Pantai Utara (Pantura) mengenal Alas Roban sebagai wilayah rawan kecelakaan.

Belum lagi mitos yang menyebut Alas Roban sebagai pusat kerajaan jin semakin bikin citra daerah ini menyeramkan alias angker. Ditambah, cerita mistis dari sopir truk yang melintas turut membumbui keangkeran tempat yang dikaitkan dengan lokasi pembuangan korban Petrus ini.

Latar belakang itulah yang lantas membuat orang berspekulasi kecelakaan yang kerap terjadi karena tempat ini angker. Padahal, jalur Pantura yang ada di Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah ini memang memiliki kontur dan kondisi jalan yang membuatnya rentan memicu kecelakaan. Jadi, secara logika, angker atau nggak, tempat ini rawan bikin pengendara celaka.

Mau tahu apa saja yang menyebabkan tempat ini rawan kecelakaan sampai-sampai disebut jalur tengkorak?

Jalur Berkelok-kelok dengan Tanjakan Curam

Kalau kamu pernah melewati Alas Roban, pasti paham deh kalau jalurnya berkelok-kelok dengan sejumlah tanjakan curam. Bagi yang nggak biasa dengan jalur ini, bakal kesulitan berkendara di sana dan berisiko mengalami kecelakaan. Karena alasan inilah, pemerintah setempat sampai membangun sejumlah jalur alternatif di Alas Roban.

Selain bisa membuat arus lalu lintas terpecah, hal ini bisa memberikan alternatif bagi pengendara untuk melaju di jalur yang lebih aman.

Jalur alternatif ini disebut sebagai Lingkar Utara dan Lingkar Selatan Alas Roban. Kalau jalur utama yang dikenal sebagai Jalan Poncowati, dibangun pada 1811 di masa pemerintahan Daendles. Jadi, kini ada tiga pilihan buat kamu yang pengin lewat Alas Roban.

Jalur Alas Roban berkelok-kelok dan penuh dengan tanjakan serta turunan curam. (Media Indonesia/Ramdani)

Biasanya sih ya, kendaraan pribadi diminta untuk lewat jalur Lingkar Utara. Sementara, kendaraan berat bakal diminta untuk lewat jalur Lingkar Selatan yang bahan jalannya dari beton.

Di Malam Hari, Jalurnya Gelap

Ini nih yang membahayakan para sopir; mengemudi di tengah kegelapan. Lampu penerangan memang ada, tapi nggak banyak. Sementara, di sisi kiri kanan jalur Alas Roban adalah hutan.

Kondisi ini sangat berbahaya, terutama di malam hari. Apalagi, lampu kendaraan kadang nggak bisa diandalkan.

Sayangnya, banyak orang yang menyepelekan hal ini. Mereka tetap melaju kencang meski jalurnya berkelok-kelok, dipenuhi tanjakan dan turunan tajam, serta kondisi jalan yang gelap. Hal inilah yang membuat banyak kecelakaan terjadi di sini.

Hm, sudah tahu kan kenapa Alas Roban rawan kecelakaan? Eits, jangan karena tempatnya gelap dan pengin cepat sampai, kamu malah ngebut ya, Millens. (Mer, Sol/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024

Sepenting Apa AI dan Coding hingga Dijadikan Mata Pelajaran di SD dan SMP?

12 Nov 2024

Berkunjung ke Dukuh Kalitekuk, Sentra Penghasil Kerupuk Tayamum

12 Nov 2024

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024