BerandaHits
Minggu, 8 Nov 2025 20:30

Aksi Pentas Wayang Kulit 30 Jam, Sumanto Angkat Topi untuk Dalang Karanganyar

Ketua DPRD Jateng Sumanto mengapresiasi dalang Karanganyar yang pentas selama 30 jam. (DPRD Jateng)

Gelaran wayang kulit 30 jam nonstop di Karanganyar tak hanya merayakan Hari Wayang Dunia, tetapi juga menunjukkan kuatnya gotong royong para dalang lintas generasi dalam melestarikan seni tradisi.


Inibaru.id - Gotong royong para dalang Karanganyar mencuri perhatian pada awal November lalu. Dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional dan Dunia pada 7 November, sebanyak 23 dalang lintas generasi kompak mementaskan wayang kulit selama 30 jam tanpa jeda. Sebuah pertunjukan kolosal yang memperlihatkan bagaimana tradisi bisa terus hidup ketika para pelakunya saling mendukung.

Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto, turut mengapresiasi kekompakan tersebut. Baginya, apa yang dilakukan para dalang Karanganyar ini bukan sekadar panggung panjang, tetapi bentuk nyata dari budaya gotong royong yang makin jarang terlihat di dunia kesenian.

“Mereka bersatu memperingati Hari Wayang Dunia dengan pagelaran 30 jam. Ada dalang level tinggi, menengah, sampai yang bawah. Semua bersatu, itu jauh lebih baik,” ujarnya.

Dalam pentas ini, hierarki bukanlah persoalan. Dalang senior, menengah, hingga junior tampil bergantian tanpa memikirkan perbedaan tarif atau status.

Para dalang muda mendapat ruang tampil yang berharga, sementara para senior hadir memberi dukungan penuh. Menurut Sumanto, pola semacam ini dapat menjadi model bagaimana seni pertunjukan tradisional diwariskan dengan cara yang lebih inklusif.

Sumanto mengakui bahwa ide gelaran wayang berasal dari para dalang. (DPRD Jateng)


“Tanpa mereka, saya kira tak ada yang mau melestarikan. Perlu perhatian dari pemerintah dan masyarakat,” lanjutnya.

Pertunjukan digelar di kediaman Sumanto di Desa Suruh, Tasikmadu. Dimulai Jumat malam, 7 November 2025, hingga Minggu dini hari, 9 November 2025, para dalang memainkan rangkaian lakon Bharatayuda Jayabinangun. Mulai dari "Seta Ngraman", "Bisma Gugur", "Ranjaban Abimanyu", "Gatotkaca Gugur", "Tirtanata Tigas", hingga "Baladewa Muksa". Alur cerita dimainkan estafet, membuat penonton menikmati aliran kisah yang nyaris tanpa putus.

Acara makin meriah dengan adanya pembagian doorprize mulai dari kulkas, sepeda, sampai hadiah hiburan sebagai bentuk apresiasi kepada warga yang setia menonton.

Ketua Paguyuban Dalang Karanganyar, Ki Sulardiyarto Pringgo Carito, menegaskan bahwa gelaran ini merupakan bentuk perayaan global atas pengakuan UNESCO terhadap wayang sebagai Warisan Budaya Takbenda.

“Ini ajang konsolidasi dalang Karanganyar untuk terus berkarya. Kegiatan ini juga menjadi sarana sosialisasi nilai-nilai luhur wayang ke generasi muda,” ujarnya.
Meski nama Sumanto sering dikaitkan dengan berbagai pentas wayang, dia memastikan bahwa ide pagelaran 30 jam ini datang dari para dalang sendiri.

“Ini ide teman-teman dalang. Mereka yang bersatu dan saya hanya ikut sumbangsih. Tidak berlebihan, karena tanpa mereka wayang tidak akan lestari,” ungkapnya.
Harapannya sederhana agar anak-anak dan masyarakat sekitar bisa lebih dekat dengan wayang.

“Minimal mereka mendengar, melihat, dan akhirnya akan senang. Dari situlah pelestarian budaya dimulai,” katanya.

Gelaran 30 jam ini bukan hanya pesta seni, tapi juga penanda bahwa tradisi bisa terus hidup jika para pelakunya mau bergandeng tangan. (Ike P/E01)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: