BerandaHits
Sabtu, 18 Okt 2024 13:00

Air Kemasan Galon Berpotensi Tercemar BPA jika Didistribusikan dengan Truk Terbuka

Ilustrasi: Proses pendistribusian galon-galon beisi air siap minum menggunakan truk terbuka menyebabkan air galon perpotensi terpapar BPA. (Tirto/Andrey Gromico)

Truk bak terbuka yang mengangkut galon air bisa menyebabkan air tercemar BPA. Zat ini jika kita konsumsi terus-menerus akan mengganggu kesehatan.

Inibaru.id - Minum dari air galon sudah menjadi kebiasaan sebagian masyarakat kita. Semakin hari permintaan air galon makin tinggi terbukti dari banyaknya warung-warung yang menjual air galon. Tapi, meski terlihat aman, rupanya tetap ada bahaya yang mengintai air minum yang biasanya diambil langsung dari mata air pegunungan itu.

Ya, menurut pakar kesehatan, proses pendistribusian galon-galon beisi air siap minum itu yang menjadi permasalahannya. Seperti yang kita tahu, transportasi air minum dalam kemasan (AMDK) itu menggunakan truk-truk terbuka dan terpapar sinar matahari. Hal itu menyebabkan air galon perpotensi terpapar BPA.

“Saya lihat dan beberapa data menyebutkan bahwa walaupun mereka tidak panas, tapi dalam distribusinya bisa terpapar panas karena ditaruh di truk-truk terbuka,” kata Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dr I Made Oka Negara di sela Seminar “BPA Free: Perilaku Sehat, Reproduksi Sehat, Keluarga Sejahtera”, di Hotel Amarossa Cosmo, beberapa waktu lalu.

BPA adalah singkatan dari Bisphenol A, yaitu bahan kimia yang digunakan untuk membuat plastik polikarbonat dan resin epoksi. Bahan ini berbahaya dan bisa mengganggu kesehatan bila nggak sengaja rutin terkonsumsi oleh kita.

Menurut Oka, paparan panas dan paparan sinar ultraviolet (UV) akan menyebabkan BPA terlepas dari kemasan galon.

“Kalau bisa, saran saya, truk-truk pengangkutnya berataplah. Jadi tidak ada pengaktifan BPA-nya,” sambungnya. Dalam konteks kandungan senyawa kimia BPA, kata dr Oka, beberapa penelitian sudah sangat masif menjelaskan bahwa BPA berbahaya secara akumulatif untuk kesehatan.

Pendistribusian Perlu Diperhatikan

Kemasan galon air minum yang terpapar cahaya matahari langsung suhunya akan meningkat dan membuat pelepasan zat BPA. (Shutterstock/Lightfield Studios)

Pendistribusian air galon dengan truk terbuka nggak bisa terus dibiarkan. Proses menyampaikan air galon dan produsen ke konsumen tersebut harus menjadi perhatian perusahaan air minum, pemerintah, dan jasa pengangkutan barang.

“Kalau proses pendistribusian air galon tidak diperhatikan, maka senyawa kimia BPA berpotensi cepat terlepas dan bisa membahayakan kesehatan masyarakat,” kata Prof. Andri Cahyo Kumoro, Guru Besar bidang Pemrosesan Pangan Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro.

Dekan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Prof. Junaidi Khotib menambahkan, praktik distribusi galon isi ulang yang nggak dikelola dengan baik bisa memperburuk pelepasan BPA.

"Pelepasan senyawa kimia ini sangat tergantung pada suhu dan tingkat keasaman. Ketika dalam proses distribusi dan produksi, kemasan galon air minum yang terpapar cahaya matahari langsung suhunya akan meningkat, maka tentunya akan sangat cepat terjadi migrasi," kata Junaidi.

Memangnya, dampak buruk apa yang bisa disebabkan oleh BPA ini? Badan Pengawas Obat dan Makanan(BPOM) Amerika Serikat (FDA) menyebut BPA pada kadar yang rendah nggak berbahaya. Tetapi pada tingkat yang lebih tinggi dan terus menerus dikonsumsi, BPA berpotensi sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

BPA diketahui menjadi pemicu munculnya gangguan pada perkembangan otak janin, dapat memengaruhi perilaku anak, menyebabkan gangguan reproduksi pada laki-laki dan perempuan, diabetes, ginjal, gangguan jantung, hingga kanker.

Sebagai konsumen, kita memang hanya bisa berharap semoga hal ini menjadi perhatian serius dari pihak-pihak terkait. Jangan sampai air putih yang seharusnya menyehatkan justru mengandung racun bagi tubuh! (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: