BerandaHits
Kamis, 3 Feb 2021 12:20

Ada Profesi Tukang Parkir Pesawat, Gajinya Berapa, Ya?

Profesi tukang parkir pesawat alias marshaller kabarnya memiliki gaji besar. Benar nggak sih? (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Ternyata, ada profesi tukang parkir pesawat, lo. Sebutannya adalah Marshaller. Konon gajinya cukup wah, lo. Berapa, ya?<br>

Inibaru.id - Tukang parkir nggak hanya bisa kamu temukan di jalanan, Millens. Di bandara, ternyata ada tukang parkir pesawat, lo. Sebutannya adalah marshaller. Konon, pendapatannya juga cukup besar, lo.

Belakangan ini, warganet membahas tentang gaji sang tukang parkir pesawat atau marshaller. Ada yang menyebut mereka bisa mendapatkan Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar per tahun. Bener nggak, sih?

Direktur Operasional Gapura Angkasa Andreas Eko Novianto menjelaskan tentang gaji marshaller di Indonesia. Meski warganet menyebut pendapatan mereka cukup wah, Andreas menyebut hal ini nggak tepat.

"Profesi ini tidak memerlukan sekolah atau pendidikan tertentu yang memakan waktu lama dan biaya yang besar. Hanya diperlukan latihan sebentar dan standar lisensi yang dikeluarkan oleh pihak terkait," jelas Andreas pada Rabu (27/1/2021).

Ternyata gaji marshaller nggak sebesar yang diperkirakan netizen. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)<br>

Nah, soal lisensi, hal ini memang wajib dimiliki oleh siapa saja yang bekerja di dunia penerbangan, termasuk mereka yang ada di bandara. Misalnya saja, teknisi, pengemudi mobil pendorong/ penarik pesawar, pengemudi mobil penarik kargo/bagasi penumpang, hingga para juru parkir pesawat. Semua harus punya.

Meski Andreas nggak benar-benar menjelaskan dengan detail seberapa banyak gaji marshaller, dia menyebut hal ini bergantung pada kondisi ekonomi masing-masing negara. Jadi, bukan nggak mungkin jika di suatu negara gaji marshaller bisa tampak besar jika dirupiahkan, namun ada juga marshaller dengan gaji yang lebih rendah dari standar gaji Indonesia.

"Gaji marshaller tentunya disesuaikan dengan kondisi negara masing-masing, bahkan mengikuti standar gaji di masing daerah (UMR). Gaji ini juga diitambah dengan tunjangan-tunjangan keahlian yang dimiliki, bergantung pada seberapa lama mereka sudah bekerja, dan sebagainya," ujar Eko.

Tentang gaji marshaller di luar negeri yang disebut-sebut bisa mencapai Rp 800 juta dalam setahun, Eko menjawab jika dia nggak tahu. Satu hal yang pasti, gajinya nggak setinggi yang diekspektasikan banyak orang.

Apalagi sekarang profesi itu juga sudah mulai disisihkan oleh sistem otomatis bernama Visual Docking Guidance System (VDGS) yang mulai beroperasi sejak 1970-an. Logikanya, buat apa menggaji mahal profesi yang sebenarnya sudah mulai digantikan oleh teknologi, bukan?

"Sampai saat ini pun belum semua negara menerapkannya (VDGS). Di Bandara Changi Singapura hampir semua parking stand sudah menggunakan system VDGS ini . Para marshaller hanya dijadikan backup jika sistem VDGS ini gagal atau terganggu," kata dia.

Hal yang sama berlaku di Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno Hatta. Marshaller di sini hanya sebagai back up jika sistem VDGS nggak bekerja.

“Adapun di Terminal 1 dan Terminal 2, parkir pesawat masih dilakukan dengan menggunakan tenaga marshaller," pungkasnya.

Gimana Millens, tertarik dengan profesi tukang parkir pesawat? (Det/IB28/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: