BerandaHits
Minggu, 5 Jun 2021 09:24

Ada di Sumatra, Mengapa Sebagian Penduduk Lampung Memakai Bahasa Jawa?

Pringsewu, nama khas Bahasa Jawa di Lampung. (skpgbalitapringsewu.wordpress)

Lokasinya di Sumatra yang jauh dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, tapi ada banyak penduduk Lampung fasih memakai Bahasa Jawa. Ternyata alasannya terkait dengan zaman penjajahan, lo.

Inibaru.id – Kamu tahu kan Millens kalau Lampung lokasinya di Pulau Sumatra. Menariknya, meski lokasinya terpisah dari Pulau Jawa dan bahkan “terhambat” penutur Bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia di Jawa bagian barat, sebagian penduduk Lampung masih memakai Bahasa Jawa hingga sekarang. Apa alasannya, ya?

Lampung baru diresmikan sebagai provinsi pada 1964 lalu. Nah, beda dengan kebanyakan provinsi-provinsi lain di Pulau Sumatra yang memakai Bahasa khas daerahnya masing-masing, sebagian penduduk Lampung memakai bahasa yang berasal dari pulau sebelahnya, Jawa. Bahkan, budaya Jawa juga masih cukup kental di sana.

Realitanya, etnis Jawa memang cukup banyak di Lampung. Mereka sudah mendiami Lampung sejak zaman penjajahan Belanda. Saat itu, Pemerintah Hindia Belanda memang menginisiasi perpindahan warga Jawa ke Lampung karena berbagai alasan, termasuk kebutuhan tenaga kerja di sana.

Tercatat, dalam periode 1905 sampai 1943, setidaknya 206 ribu orang Jawa yang terdiri dari 52 ribu Kepala Keluarga dipindahkan ke Lampung. Dari Karesidenan Kedu hanya ada 825 orang yang ikut. Yang menarik, sebenarnya banyak orang Jawa yang was-was saat dipindahkan ke Lampung karena saat itu daerah itu benar-benar masih hutan belantara yang isinya adalah binatang buas.

Nggak Hanya Bahasa, Nama-Nama Daerah di Lampung Punya Nuansa Khas Jawa

Beda dengan zaman sekarang di mana kamu bisa dengan mudah mudik atau bepergian dari Jawa ke Lampung dan sebaliknya. Di zaman dulu susah, Millens. Perjalanannya bisa sampai berhari-hari atau berminggu-minggu. Nah, jadilah orang-orang Jawa yang ada di Lampung menetap dan akhirnya mendirikan daerah dengan nama-nama di mana dulu mereka tinggal.

Banyak orang Lampung yang masih memakai Bahasa Jawa. (duniaindra)

Sebagai contoh, kamu bisa menemukan nama Jepara yang ada di Lampung Timur, Wonosobo di wilayah Tanggamus, hingga Pringsewu yang juga punya daerah bernama Sukoharjo serta Ambarawa. Nah, khusus untuk Pringsewu, jelas-jelas dari Bahasa Jawa yang artinya adalah seribu hutan bambu. Alasannya, ya karena saat orang Jawa kali pertama tinggal di sana wilayahnya masih berupa hutan bambu.

Yang menarik, hingga Indonesia merdeka dan zaman Orde Baru, transmigrasi dari Jawa ke Lampung masih sering terjadi. Menurut catatan, transmigrasi besar-besaran baru benar-benar berhenti pada 1998 lalu.

Nah, mengingat Lampung punya sejarah erat dengan transmigrasi, di sana sampai ada Museum Ketransmigrasian Nasional, lo. Lokasinya ada di Kabupaten Pesawaran. Isi dari museum ini adalah informasi terkait transmigrasi di Indonesia secara mendetail.

Lantas, apakah nggak ada orang asli Lampung? Ya tetap saja ada dari dulu sampai sekarang. Penutur Bahasa Lampung juga lebih banyak kalau dibandingkan dengan Bahasa Jawa.

Wah, menarik ya Millens bahasan tentang Bahasa dan orang-orang Jawa yang ada di Lampung. Kamu punya saudara atau teman dari sana, nggak? (Phi/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: