BerandaHits
Kamis, 5 Okt 2022 11:00

5 Perguruan Pencak Silat Tertua di Indonesia, Nomor Satu PSHT!

Perguruan pencak silat tertua di Indonesia. (Komunikasi.um.ac.id/Nida/Safira)

Pencak silat diperkirakan sudah eksis sejak zaman Kerajaan Sriwijaya. Oleh karena itulah, wajar jika banyak perguruan pencak silat di Tanah Air. Omong-omong, berikut adalah daftar 5 perguruan pencak silat tertua di Indonesia.

Inibaru.id – Jika bicara tentang bela diri khas Indonesia, semua orang di Tanah Air pasti langsung menyebut pencak silat.

Apalagi, sampai sekarang, ada cukup banyak perguruan pencak silat di berbagai tempat di Indonesia dengan jumlah murid yang cukup besar.

Selain itu, pencak silat sudah dikenal masyarakat Nusantara sejak berabad-abad silam. Berdasarkan keterangan dari Detik, Jumat (2/9/2022), sejumlah sejarawan memperkirakan pencak silat sudah eksis saat Sriwijaya masih menguasai sebagian wilayah Sumatra pada abad ke-7. Kala itu, seni bela diri ini ditemukan di lokasi yang kini menjadi Provinsi Riau.

Karena seni bela diri ini sudah dikenal lama di Tanah Air, tentu banyak perguruan pencak silat yang berusia cukup tua di Tanah Air. Berikut adalah daftar lima perguruan pencak silat tertua di Indonesia:

5. Perguruan Pencak Silat Pagar Nusa

Pencak Silat Pagar Nusa. (jatim.nu.or.id)

Pendiri Perguruan Pencak Silat Pagar Nusa adalah KH Maksum Jauhari. Pada 3 Januari 1986, dia memutuskan untuk mendirikan perguruan bela diri ini di Kediri, Jawa Timur sebagai jawaban kekhawatiran para kiai dari organisasi kemasyarakatan Nahdlatul Ulama akibat terus berkurangnya jumlah peminat pencak silat di Pesantren Lirboyo.

Berkat keberadaan perguruan ini, peminat pencak silat di wilayah tersebut pun terus tinggi sampai sekarang.

4. Perguruan Pencak Silat Putra Kera Sakti

Pencak Silat Putra Kera Sakti. (statusjabar.com)

Nama Perguruan pencak silat Putra Kera Sakti nggak terinspirasi dari serial Kera Sakti yang sempat populer di dunia pertelevisian Indonesia pada pergantian milenium. Soalnya, perguruan tinggi ini didirikan jauh lebih lama dari saat serial tersebut digandrungi masyarakat, tepatnya pada 15 Januari 1980 di Madiun, Jawa Timur. Pendiri perguruan dengan 5 tingkatan aliran bela diri ini adalah R.R. Totong Kiemdarto.

3. Perguruan Merpati Putih

Anggota perguruan silat Merpati Putih. (nesianet.id)

Perguruan silat Merpati Putih eksis sejak 2 April 1963 di Yogyakarta. Kebanyakan orang tidak tahu jika Merpati Putih adalah singkatan dari ‘Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening”. Dari nama ini, teurngkap bahwa ada empat dasar watak serta perilaku yang dipegang teguh perguruan silat ini, yaitu hidup yang selaras, mengedepankan belas kasih, keserasian, serta memastikan setiap anggotanya memiliki rasa percaya diri.

Salah satu ciri khas dari perguruan ini adalah masih memegang teguh seni bela diri dengan tangan kosong.

2. Perguruan Pencak Silat Perisai Diri

Pencak Silat Perisai Diri. (smpislamalfath.sch.id)

Perguruan pencak silat Perisai Diri didirikan di Surabaya pada 1955 lalu. Pendirinya adalah RM Soebandiman Dirdjoatmodjo. Keunikan dari perguruan pencak silat ini adalah adanya 156 unsur aliran bela diri yang bisa kamu pelajari. Bahkan, ada unsur bela diri Shaolin dari Tiongkok, lo.

1.       Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)

Persaudaraan Setia Hati Terate. (intermedianews.net)

Kalau yang ini sepertinya bakal sering kamu lihat seragamnya atau poster-posternya di mana-mana, Millens. Hal ini wajar karena Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) adalah perguruan pencak silat tertua di Indonesia. Keberadaan perguruan ini bahkan sudah ada sejak Indonesia belum merdeka, tepatnya sejak 1922.

Pendiri perguruan yang mengedepankan persaudaraan, seni budaya, kerohanian, olah raga, serta bela diri ini adalah Ki Hajar Harjoe Oetomo.

Apakah kamu bergabung dalam salah satu dari perguruan pencak silat tersebut, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024