Inibaru.id – Kota Madiun dikabarkan mencekam setelah terjadinya perusakan tugu dua perguruan silat yaitu PSHT (Perguruan Setia Hati Terate) dan PSHW (Persaudaraan Seia Hati Winongo). Terkait hal Ini, Polda Jawa Timur mengerahkan 200 personil Brimob untuk mengantisipasi bentrok susulan.
Aksi perusakan tugu perguruan silat ini terjadi di tiga titik di Kota Madiun. Ketiganya yaitu Kelurahan Tawangrejo, Jalan Trunojoyo, dan Jalan Rawa Bhakti pada Jumat (18/9) dinihari.
Bentrokan ini semula menyebabkan rusaknya tugu PSHW. Selain itu, Riski (30) mengalami luka di wajah akibat lemparan batu. Lalu, terjadi pada pembalasan yang belokasi di Jalan Trunojoyo dan Jalan Rawa Bhakti. Tugu PHST menjadi sasaran bentrok balasan dengan dilempari cat.
Akibat hal ini, dua Satuan Setingkat Kompi (SSK) diturunkan untuk mengantisipasi bentrok susulan.
“Ada dua SSK pasukan diturunkan untuk antisipasi bentrok susulan,” terang Komandan Batalyon C Pelopor Sat Brimob Polda Jatim, Kompol Agus Waluyo, pada Sabtu (19/9).
Menurut Agus, Forkopimda Madiun telah menggelar rapat tertutup dnegan menghadirkan 14 ketua perguruan silat yang ada di Kota madiun. Hasilnya, semua sepakat untuk menjaga Madiun tetap kondusif.
“Ketua perguruan silat sudah dikumpulkan semua. Terutama PSHW dan PSHT sepakat dijaga agar kondusif,” tambahnya.
Selain itu, ada kesepakatan bahwa permasalahan bakal dibawa ke ranah hukum. Artinya, anggota perguruan silat yang terlibat akan ditindak sesuai hukum yang berlaku.
“Kami back-up saja. Semua yang tangani Polresta Madiun,” tutup Agus.
Bentrok antar-perguruan silat bukan hal yang dibenarkan, karena sejatinya setiap perguruan silat mengajarkan kerendahan hati, bukan untuk tujuan adu kuat. Semoga hal serpa nggak terulang lagi ya, Millens! (Kli/IB27/E03)