BerandaHits
Senin, 6 Mar 2022 11:00

3 Hotel Bersejarah di Indonesia, Ada yang Sejak Masa Penjajahan!

Hotel bersejarah di Indonesia yang sudah ada sejak masa penjajahan. (Tribunnews)

Pariwisata Indonesia dimulai sejak Belanda masih berkuasa di Bumi Pertiwi. Mereka membangun hotel-hotel untuk para wisatawan yang berkunjung. Beberapa menjadi saksi bisu pergolakan era penjajahan, sementara lainnya dibangun sebagai simbol kemajuan bangsa.

Inibaru.id - Setuju atau nggak, sejarah pariwisata di Nusantara nggak bisa lepas dari peran Kolonial Belanda. Awal abad ke-20 menjadi masa kejayaan pariwisata Hindia-Belanda. Kala itu, Belanda pun membuka biro wisata dan menerbitkan brosur wisata Pulau Jawa. Mereka juga membangun hotel-hotel yang disediakan untuk turis-turis yang sedang liburan.

Karena itu, para ahli pun mengatakan kalau awal sejarah pariwisata di Indonesia ditandai dengan dibangunnya hotel-hotel di Pulau Jawa. Kamu sudah tahu belum hotel mana saja yang sudah ada sejak zaman penjajahan? Beberapa masih bisa dikunjungi sampai sekarang, lo!

Pertama, Hotel Majapahit yang berada di Surabaya. Hotel yang sudah dibangun sejak 1910 ini hingga sekarang masih difungsikan sebagai hotel. Awalnya Hotel Majapahit diberi nama Oranje Hotel oleh Lucas Martin Sarjies asal Armenia.

Setelah Perang Dunia II, hotel ini pun diambil alih penjajah Jepang dan diganti namanya menjadi Yamato Hoteru.

Tahun 1945 menjadi peristiwa bersejarah yakni pengambilalihan tempat. Hal ini ditandai dengan perobekan kain biru bendera Belanda menjadi bendera merah-putih. Peristiwa ini bermula pada 19 September 1945, ketika Mastiff Carbolic yang mengibarkan bendera Belanda di atas hotel. Tentu saja, masyarakat Indonesia geram dan naik ke atas hotel.

Bendera Belanda pun diturunkan, kemudian warna biru bendera tersebut dirobek. Jadilah hanya ada dua warna yaitu merah dan putih yang menjadi bendera Indonesia.

Hotel Majapahit sekarang. (Okezone)

Pada 1946, Hotel Majapahit pun kembali dikelola oleh Sarkies dan nama hotel tersebut kembali berganti menjadi Hotel L.M.S. Hotel ini menjadi The Majapahit kembali pada tahun 1969. Hm, ganti nama terus ya?

Sampai saat ini, Hotel Majapahit masih berdiri kokoh dan menjadi salah satu tempat wisata sejarah di Surabaya, lo.

Nah, selanjutnya ada Hotel Savoy Homann yang terletak di Bandung. Hotel ini menjadi salah satu hotel tertua di Pulau Jawa, lo Millens. Hotel ini juga sangat direkomendasikan untuk wisatawan Eropa, yang pengin menikmati makanan mewah dan dihidangkan dengan gaya rijsttafel.

Hotel ini dibangun pada 1871. Awalnya diberi nama Hotel Homann, sesuai dengan pemiliknya yaitu Tuan Homann asal Jerman. Kemudian, pada 1987, hotel tersebut dibeli oleh Panghegar Group dan diganti nama menjadi Savoy Homann Panghegar Heritage Hotel.

Sayangnya, krisis moneter pada 2000 membuat Panghegar Group pun dibeli oleh Bidakara Group. Sejak saat itu, nama hotel pun kembali berubah menjadi Savoy Homann Bidakara Hotel.

Eh, tahu nggak kalau ada tiga kamar spesial di hotel ini? Istimewa karena kamar-kamar ini pernah ditempati delegasi Konferensi Asia Afrika 1955.

Hotel Indonesia menjadi hotel bintang 5 pertama di Indonesia. (Liputan6)

Terakhir, ada hotel Indonesia Kempinski. Hotel ini berada di antara dua jalan protokol Ibu Kota, yaitu Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin. Memang sih, hotel ini bukan dibangun oleh penjajah, tapi Hotel Indonesia menjadi simbol kemajuan bangsa.

Usut punya usut, Hotel Indonesia ternyata merupakan hotel berbintang pertama bertaraf internasional yang dibangun di Jakarta. Jangan salah, hotel ini dibangun berdasarkan perencanaan matang dari Presiden Soekarno. Awalnya, Soekarno terkesima dengan rancangan Gedung PBB ketika melawat ke New York. Arsiteknya bernama Abel Sorensen.

Akhirnya, Soekarno meminta Abel Sorensen untuk merancang bangunan ini untuk menyambut Asian Games IV. Hotel ini diresmikan pada 1962. Pada masanya, hotel ini merupakan yang termegah dan menjadi pusat kegiatan budaya.

Saat ini, Hotel Indonesia dikelola oleh grup Kempinski dan namanya pun disesuaikan menjadi Hotel Indonesia-Kempiski. Hotel Indonesia pun menjadi kompleks multiguna dengan nama Grand Indonesia.

Nah, itulah 3 hotel yang sarat akan sejarah. Semoga bisa menambah pengetahuanmu ya, Millens. (Kom,Lip,Tri,Phi/MG42/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: