Inibaru.id - Dalam menghadapi krisis pangan global yang dipicu kekeringan akibat fenomena El Nino, proyeksi inflasi Indonesia mencapai puncaknya pada tahun 2024.
Dampak kenaikan harga soft commodity, seperti beras dan gula, yang sejalan dengan kebijakan cukai berpemanis, menjadi sorotan utama dalam analisis ekonomi.
Josua Pardede, Kepala Ekonom Permata Bank menjelaskan bahwa dampak kenaikan harga soft commodity bersifat lagging terhadap inflasi, membutuhkan waktu enam hingga sembilan bulan untuk tercermin sepenuhnya.
Meskipun harga beras telah mencapai Rp15.500 per kg, efeknya belum sepenuhnya terwujud dalam inflasi yang saat ini masih berada di bawah tiga persen.
"Menurut hitungan kami, ada lagging puncak inflasi bisa tercapai dalam enam bulan sampai sembilan bulan ke depan walau tak seburuk yang diperkirakan sebelumnya dengan besaran di atas 3-3,5 persen," ujar Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede, Rabu (11/10).

Faktor utama pendorong inflasi pada tahun 2024 diprediksi berasal dari kebijakan cukai berpemanis yang telah disahkan dalam nota keuangan 2024. Kebijakan ini berpotensi meningkatkan harga gula, yang sebagian besar masih bergantung pada impor.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah disarankan untuk menarik investasi dalam industri gula, mendorong produksi secara lokal, dan menjaga stabilitas harga.
Josua Pardede juga menyoroti peluang Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga pada tahun mendatang meskipun menghadapi inflasi domestik yang tinggi. Langkah ini sejalan dengan proyeksi penurunan suku bunga oleh The Fed, yang diharapkan dapat mengurangi tekanan pada dolar AS.
"Untuk mengatasinya pemerintah perlu menjaga stabilitas harga, mendorong stok beras, impor, jaga harga dan bantuan sosial. Termasuk mulai merubah behavioral makan nasi pelan-pelan ke pangan lainnya memang butuh waktu juga. Kebijakan impor diharapkan bisa stabilize harga pangan," tegas dia.
Selain itu, perubahan perilaku konsumsi masyarakat dalam aspek pangan juga dianggap sebagai langkah jangka panjang yang perlu dilakukan.
Duh, jangan sampai inflasi terlalu tinggi dan menyengsarakan rakyat kecil ya, Millens. (Siti Zumrokhatun/E10)
Artikel ini telah terbit di Medcom dengan judul Puncak Inflasi Diprediksi pada 2024.