BerandaFoto Esai
Senin, 17 Jan 2021 11:35

Menjadi Lingkar Pertama yang Mendapat Vaksin Covid-19 di Semarang: Tenang, tapi Tegang!

Vaksin sudah mulai disuntikkan di Kota Semarang. Tenaga kesehatan menjadi prioritas, karenanya mereka mendapat kehormatan untuk disuntik perdana. Menjadi lingkar pertama yang mendapat vaksin Covid-19, mereka mengaku tenang, tapi tegang secara bersamaan. Hm, gimana cerita mereka?<br>

Inibaru.id - Rasa tegang dan cemas menggelayuti salah seorang tenaga kesehatan yang hari itu tengah menunggu antrean di Rumah Sakit Wongsonegoro Semarang. Dia yang biasanya menjadi orang yang menghunuskan jarum suntik, kali ini sebaiknya. Sosok yang enggan menyebutkan namanya ini menjadi salah satu orang yang terpilih untuk mendapat vaksin Covid-19 di Kota Lunpia.

Gilirannya pun tiba. Perempuan ini menutup mata sesaat sebelum jarum suntik menembus kulit lengan kirinya. Dahinya mengerut, sementara genggamannya mengeras, berusaha setenang mungkin meski sebetulnya begitu kentara tegangnya.

Mungkin, bukan jarum suntik yang membuatnya tegang, tapi isinya yang berisikan zat penangkal virus yang selama setahun terakhir benar-benar meluluhlantakkan segala tatanan di dunia, menimbulkan kehebohan dan tumbangnya berbagai lini kehidupan.

"Ternyata sama sekali nggak sakit, ya!" seru tenaga kesehatan yang berusia sekitar 40 tahun tersebut, seolah-olah dia adalah seorang anak yang baru saja disuntik setelah sebelumnya dikasih tahu kalau disuntik rasanya seperti digigit semut. Ha-ha.

Suasana tegang pun mencair. Bahkan, saat harus menunggu selama 30 menit pascapenyuntikan, yang menjadi prosedur untuk mengetahui reaksi si penerima vaksin Covid-19, dia tampak semringah. Raut tegang di mukanya sudah enyah entah ke mana.

Penyuntikan di RS Wongsonegoro Semarang pagi itu, 15 Januari 2021, berlangsung lancar. Vaksin yang diberikan ke 45 tenaga kesehatan hari itu nggak menimbulkan gejala apa pun, tentu saja selain rasa tegang dan cemas.

Adakah yang sempat ragu? Tentu saja, salah satunya Parmono. Perawat 40 tahun yang sebelumnya "mangkal" di Pemprov Jateng itu sempat gentar untuk divaksin. Namun, keraguan itu sirna begitu BPOM selesai menguji klinis vaksin, MUI menyatakan halal, dan banyak tokoh yang mengawali penyuntikan.

"Nggak, nggak takut (divaksin). Nggak perlu takut. Risiko selalu ada. Tapi, itu kan usaha untuk mengatasi pandemi," tutur Parmono mantap. Nggak ada sedikit pun keraguan di matanya.

Sehari sebelumnya, Kamis (14/1), sejumlah tokoh pemerintahan di Kota Semarang dan Jateng juga telah mendapatkan vaksin serupa, di antaranya Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti. Sementara, Walikota Semarang Hendrar Prihadi nggak divaksin lantaran dia merupakan penyintas Covid-19.

Perlu kamu tahu, untuk tahap pertama, secara keseluruhan akan ada 19.120 tenaga kesehatan di Kota Lunpia yang akan mendapatkan vaksin asal Tiongkok itu, yang tersebar di 37 fasilitas kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, dan balai kesehatan.

Barangkali vaksinasi ini memang akan menjadi awal dari akhir pandemi Covid-19. Namun, perlu kamu ingat, vaksin hanyalah cara untuk meningkatkan imunitas tubuh. Belum tentu kamu menjadi kebal! Jadi, party-nya ditunda dululah! Ya, nggak, Bang Raffi? Ha-ha. (Triawanda Tirta Aditya/E03)

Kegelisahan perempuan ini terpancar saat vaksin mengalir masuk ke tubunya.<br>
Mempersiapkan diri.<br>
Vaksin harus disimpan ditempat steril, dan nggak boleh sembarangan dibuka.<br>
Nakes yang udah terdaftar akan mendapatkan kode QR yang harus ditujukin di meja registrasi.<br>
Sebelum divaksin, para tenaga kesehatan wajib ngecek tekanan darah dan mengisi formulir riwayat kesehatan.<br>
Mereka yang sudah divaksin harus menunggu 30 menit sebelum melanjutkan aktivitas.<br>
Kota Semarang mendapatkan 38.000 dosis vaksin.<br>
Guberur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi orang pertama di Jateng yang disuntik vaksin corona sinovac.<br>
Pemerintah Kota Semarang melakukan jumpa pers usai proses vaksinasi pada hari pertama, Kamis, 14 Januari 2021.<br>
Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti menjadi orang pertama di Kota Semarang yang mendapat vaksin.<br>

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024