BerandaFoto Esai
Senin, 9 Agu 2020 18:15

Bersua Para Pembuat Kulit Lunpia di Kampung yang Nggak Pernah Terlelap

Bersua Para Pembuat Kulit Lunpia di Kampung  yang Nggak Pernah Terlelap

Berada di sebuah lorong di Kelurahan Kranggan, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, kampung ini tak pernah terlelap, beroperasi 24 jam untuk memproduksi kulit lunpia.<br>

Inibaru.id - Kalau kamu mengeluh lantaran telah bekerja seharian, mungkin kamu perlu sejenak "berlibur" ke Kampung Kulit Lunpia. Yap, di mana lagi kalau bukan di Kota Semarang yang dikenal sebagai tempat asal penganan lunpia, semacam gorengan berisi olahan rebung, telur, dan udang.

Berlokasi di Kelurahan Kranggan, Kecamatan Semarang Tengah, sentra pembuatan kulit lunpia di Semarang ini dikenal sebagai kampung yang nggak pernah terlelap. Di sini, orang-orang bekerja setiap hari, dan malam, memenuhi kebutuhan kulit lunpia di Kota ATLAS, bahkan di pelbagai wilayah lain.

Kampung ini berlokasi nggak jauh dari pusat kota, hanya berjarak sekitar empat kilometer dari Tugu Muda dan mungkin nggak ada satu kilometer dari Kota Lama. Di sini, produksi kulit lunpia dilakukan dari pagi hingga pagi keesokan harinya.

Biasanya, pukul 05.00 WIB para pekerja akan mulai mengolah bahan kulit lunpia yang terdiri atas tepung terigu, garam, dan air. Pengolahanya sederhana, hanya dengan mengaduk semua bahan selama 15 menit, maka jadilah adonan awal.

Para pekerja dengan cekatan mengambil adonan, lalu dimasukkannya ke atas wajah panas dengan tangan kosong. Adonan dibuat tipis melingkar. Sangat tipis. Nggak kurang dari satu menit, adonan yang sudah mengeras bisa langsung diangkat dan siap untuk dijual.

Ketika matahari mulai tenggelam, para perempuan yang kebagian kerja pagi digantikan para lelaki. Mereka akan memproduksi kulit lunpia hingga malam, bahkan hingga menjelang pagi.

Dalam sehari, biasanya mereka bisa memproduksi sekitar 6.000 kulit lunpia, lalu dijual ke berbagai tempat di Kota Semarang dan sekitarnya.

Di tengah pandemi, penjualan kulit lunpia sempat mengalami penurunan. Namun, perlahan roda ekonomi di kampung para pembuat kulit lunpia itu mulai berputar. Semoga terus berputar dan lebih kencang!

Maka, kalau kamu masih mengeluh karena pekerjaanmu terlalu berat, mungkin kamu memang betul-betul harus ke tempat ini dan menyaksikan betapa nggak kenal lelah mereka bekerja. Eits, tapi kerja memang butuh jeda ya! Ha-ha. (Triawanda Tirta Aditya/E03)

Pagi hari para produsen kulit lumpia mulai menyiapkan bahan adonan<br>
adonan dari kulit lumpia hanya ada tiga yakni tepung terigu, air, dan garam<br>
kulit lumpia di produksi di sebuah gang sempit, mereka memanfaatkan teras rumah sebagai tempat memasak<br>
lumpia dituangkan ke atas adonan menggunakan tangan kosong<br>
adonan dibuat berbentuk bulat dengan ketebalan yang tipis<br>
Pembeli terkadang langsung mendatangi lokasi ini untuk memborong kulit lumpia<br>
Kulit lumpia di kemas menggunakan koran dan dikirim ke pembeli yang lokasinya jauh<br>
dalam sehari, satu sentra produksi bisa membuat sekitar 6000 kulit lumpia<br>
ketika hari hendak berganti malam, para pria datang dan menggantikan wanita untuk memproduksi kulit lumpia<br>
para lelaki akan bekerja hingga malam, bahkan hingga larut pagi<br>

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025