BerandaFoto Esai
Senin, 4 Apr 2021 15:09

Ada Batu Raksasa Berwajah Manusia di Gumuk Reco Sepakung

Jawa Tengah kini mulai banyak dikunjungi wisatawan, salah satu lokawisata yang diincar adalah Gumuk Reco Sepakung. Walaupun tempat ini punya mitos yang penuh misteri, tapi malah banyak orang yang berkunjung kesini. Seperti apa keseruan saat saya berkunjung kesini ? Yuk simak kisahnya.<br>

Inibaru.id - Kendati berlokasi di tengah hutan dan butuh tenaga ekstra untuk mencapainya, Gumuk Reco Sepakung nggak pernah kehilangan pesonanya. Wanawisata yang berlokasi di Desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, itu menjadi salah satu lokawisata yang banyak dikunjungi wisatawan.

Namun, sore itu, belum lama ini, kebetulan Gumuk Reco tengah lengang saat saya sambangi. Suasana sepi membuat tempat wisata alam yang berlokasi di Jalan Kenongo tersebut tampak semakin sunyi; cocok untuk saya yang tengah menepi dari hiruk-pikuk kota.

Gumuk Reco memang menantang. Jalan bebatuan dan belokan tajam harus saya lalui dengan penuh konsentrasi. Sedikit saja lengah, mobil yang saya tumpangi bisa terperosok ke dalam jurang.

Untuk mencapai Gumuk Reco, perlu perjalanan sekira 30 menit dari Kota Salatiga. Namun, semua itu terbayar saat tiba di lokasi. Udara segar khas pegunungan menusuk hingga tulang-belulang. Dingin, tapi segar, berpadu dengan pegunungan dengan pohon-pohon menjulang sejauh mata memandang.

Mangga, Mas,” sambut Sugianto saat melihat saya mendekat.

Lelaki paruh baya ini adalah warga Desa Kenongo yang bekerja di Gumuk Reco Sepakung. Mbah Sugianto mengatakan, semula lokawisata alam ini merupakan hutan dengan berbagai tanaman liar yang nggak terawat.

"Sekarang (tempat ini) dijadikan wanawisata oleh para pemuda setempat,” tuturnya sembari mengantarkan saya ke spot foto selfie.

Sembari berjalan, dia lalu bercerita tentang asal usul nama Gumuk Reco Sepakung. Menurut Sugianto, ini berasal dari sebuah batu raksasa berbentuk wajah manusia yang bernilai dan sakral bagi masyarakat desa.

Spot Foto Menarik

Sulit dimungkiri, Gumuk Reco Sepakung memang pas untuk kamu yang tengah berencana menepi sejenak dari rutinitas yang padat. Dari ketinggian, terlihat begitu estetis pemandangan sawah dan hutan di bawah lokawisata ini. Selain itu, ada banyak spot swafoto kekinian yang cocok untuk kaum anak muda seperti saya.

Sony, salah seorang pengunjung, mengaku nggak mau menyia-nyiakan waktunya selama di Gumuk Reco Sepakung. Dia mengatakan telah mencoba seluruh spot foto di tempat tersebut.

'Saya coba semuanya. Ada jembatan kaca, Ondo Langit, Sangkar Burung, dan masih banyak lagi, ungkap Sony. "Cocoklah buat menyegarkan pikiran di akhir pekan,” ujarnya.

Oya, untuk menjajal seluruh wahana di wanawisata ini, kamu harus merogoh kocek sekitar Rp 50 ribu.

Kalau tengah liburan ke Jawa Tengah, lokawisata ini layak untuk masuk daftar piknikmu, Millens. (Triawanda Tirta Aditya/E03)

Spot selfie sangkar burung yang menghadap langsung.<br>
Walaupun mendung, tempat ini nggak kehilangan pesonanya.<br>
Pemandangan Gumuk Reco Sepakung dari atas langit, nampak bersebelahan dengan Rawa Pening.<br>
Terdapat batu raksasa di tengah spot wisata. Batu ini berbentuk wajah manusia.<br>
Kamu harus berjalan 5 menit untuk bisa sampai ke tempat wahana dan spot selfie.<br>
pemandangan sawah dari lokawisata Gumuk Reco Sepakung.<br>
Ondo Langit, spot selfie esktrem di pinggir tebing yang berada di atas jurang.<br>
Inilah spot wisata baru di sini: Jembatan kaca.<br>
Gumuk Reco Sepakung berada persis di pinggir jurang.<br>
Lokawisata ini dikelilingi oleh banyak pohon cemara.<br>

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024