Inibaru.id – Sudah jadi rahasia umum kalau vaksin Covid-19 masih jadi kontroversi bagi banyak pihak. Ada sejumlah pihak yang bahkan terang-terangan nggak mau divaksin gara-gara ini. Bahkan, sejumlah rumor menyebut kalau kamu memakai vaksin Sinovac, bakal bikin kamu nggak bisa ke luar negeri. Beneran?
Yang jadi masalah, vaksin Sinovac adalah yang paling banyak dipakai di Indonesia. Sebenarnya sih, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah mengeluarkan izin berupa Emergency Use Listing bagi vaksin ini. Intinya, negara mana saja boleh menggunakannya dan dianggap mampu memberikan perlindungan bagi Covid-19. Sayangnya, dalam realitanya, sejumlah negara tetap nggak mengakui keefektivitasannya.
Sebagai contoh, Inggris jelas-jelas nggak mengakui kemampuan vaksin Sinovac. Hal ini membuat sejumlah WNI yang mau datang ke negara tersebut akhirnya harus melakukan vaksinasi dengan jenama lain seperti Pfizer.
Bahkan, sebelum 1 September 2021, Hong Kong nggak mau mengakui program vaksinasi Covid-19 Indonesia yang banyak memakai vaksin Sinovac. Sejumlah WNI bahkan ada yang sampai pergi ke negara lain seperti Amerika Serikat hanya demi mendapatkan vaksinasi Janssen yang diakui di Hong Kong.
Sebenarnya sih ya, kalau menurut Visaguide.world, setidaknya sudah ada 45 negara yang mengakui efikasi dari Sinovac. Negara-negara tersebut juga cukup banyak dikunjungi orang Indonesia seperti Thailand, Tiongkok, Malaysia, Belanda, Spanyol, Swiss, dan lain-lain. Bahkan, belakangan Hong Kong juga ikut mengakuinya.
Meski begitu, pihak Visaguide.world pun menyarankan siapa saja untuk mengecek apakah vaksin yang sudah mereka dapatkan diterima di sebuah negara atau nggak di situs tersebut demi memastikannya.
Tanggapan Juru Bicara Vaksinasi Indonesia
Isu bahwa vaksin Sinovac ditolak di luar negeri ini mendapatkan tanggapan juga oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia. Pada Rabu (4/8/2021), dia memastikan kalau pengguna vaksin Sinovac bisa bepergian ke luar negeri.
“Pengguna Sinovac bisa bepergian ke luar negeri dan nantinya akan diberi vaksin lain ketika sampai di negara yang dituju,” terang Siti.
Dia memberikan contoh sejumlah WNI yang pergi ke Eropa. Mereka adalah pengguna Sinovac. Nah, begitu sampai di bandara-bandara negara tujuan di Eropa, mereka mendapatkan vaksin lainnya.
Siti pun memastikan kalau pemerintah nggak punya program vaksinasi lain bagi mereka yang sudah mendapatkan Sinovac. Pemerintah lebih memprioritaskan warga yang belum bisa divaksinasi. Tujuannya, tentu saja agar semakin banyak masyarakat yang terlindungi sehingga herd immunity pun bisa segera tercapai.
Soal efikasi Sinovac, Siti menjaminnya karena telah banyak tenaga kesehatan (nakes) yang juga mendapatkannya dan mendapatkan perlindungan dari Covid-19. Padahal, merekalah yang paling rentan terpapar.
Hm, kala kamu, tetap percaya dengan vaksin Sinovac atau malah memilih vaksin jenis lain saja, Millens? (Tem,Wow,War/IB09/E05)