BerandaCOVID 19
Rabu, 8 Des 2020 10:04

RSUD Wongsonegoro Semarang Overload, Bagaimana Rumah Sakit Lain di Jateng?

RSUD KRMT Wongsonegoro overload. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Direktur Utama Wongsonegoro Susi Herawati mengabarkan kalau rumah sakitnya overload. Lalu bagaimana rumah sakit lainnya?<br>

Inibaru.id - RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang overload. Kabar itu disampaikan oleh Direktur Utama Wongsonegoro Susi Herawati. Bahkan sejumlah pasien Covid-19 dari dalam atau luar kota terpaksa harus antre untuk mendapat perawatan.

"Sekarang yang ngantre ada 16 orang. Rata-rata pasiennya masih menunggu di ruangan IGD," Susi Senin (7/12/2020).

Susi juga menyampaikan bahwa para pasien yang sedang mengantre tersebut sudah dinyatakan terkonfirmasi tertular COVID-19 per Senin (7/12/2020). Ada juga, katanya pasien yang masuk kategori probable. Beberapa pasien kata Susi dari Kota Semarang, sisanya pasien rujukan dari luar kota.

"Pasiennya ada yang sudah konfirmasi dan juga probable. Kategorinya sakit stadium sedang dan berat. Dia sakitnya seperti Covid-19 tapi hasil swab-nya belum ada. Termasuk juga yang mengarah pada ISPA berat" ungkapnya.

Susi kembali menegaskan jika di Wongsonegoro overload. Semua bangsal perawatan Covid-19 sudah penuh.

Di RSUD Wongsonegoro untuk saat ini sudah ada 173 pasien yang masuk ruang perawatan Covid-19. Sementara di gedung diklat yang berada di samping RS Wongsonegoro keterisian pasien Covid-19 juga nyaris penuh.

"Di diklat juga sudah kepakai. Hari ini terisi 51 pasien. Total kapasitasnya buat 77 orang. Kalau di gedung Diklat untuk ruang pemulihan pasien COVID-19. Sedangkan proses perawatannya di dalam rumah sakit," imbuhnya.

Sementara di ruang ICU khusus Covid-19, sudah terisi 14 pasien dari total 14 ruangan. Meski demikian, Susi berkata kalau Wongsonegoro bakal berupaya semua pasien mendapat perawatan medis.

Ilustrasi - Saking penunhnya pasien Covid-19 harus menanti. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)<br>

"Di (RSUD) Wongsonegoro (Semarang) kita menyebutnya overload. Tapi mungkin besok berbeda lagi kondisinya. Karena kalau pasien sudah baik kesehatannya, maka dibolehkan pulang," akunya.

Di tengah overload ini, Susi akan menambah 12 ruangan ICU lagi dengan mengubah ICU non isolasi menjadi ICU untuk isolasi pasien Covid-19.

Penambahan ruang ICU akan direalisasikan minggu ini. Karena, lanjut Susi, mengubah ICU non isolasi menjadi ICU isolasi itu kan gak mudah.

“Mesti disiapkan ruangan dan alat-alatnya," pungkasnya.

Sementara itu Humas RSUD Tugurejo Semarang, Endriawan mengungkapkan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakitnya juga cenderung mengalami peningkatan.

"Pasiennya meningkat. Untuk prosentasenya kita harus kroscek datanya dulu," pungkasnya.

Kemudian untuk terbatasnya ruang perawatan, tampaknya nggak hanya terjadi di Semarang saja. Sejumlah kota/kabupaten lain di Jawa Tengah juga mengalami hal serupa. Kota-kota yang nggak mampu menerima pasien Covid-19 lagi antara lain seperti Kabupaten Semarang, Banyumas, Tegal, dan Solo.

Aduh, rumah sakit-rumah sakit di Jawa Tengah banyak yang penuh nih, Millens. Semoga ada solusi terbaik ya biar semua pasien bisa ditangani. (IB28/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT