BerandaBudaya
Rabu, 18 Jul 2017 09:08

Mitoni Vs Baby Shower

Inibaru.id - Siapa sih yang tidak bahagia jika istri sedang mengandung buah cinta, apalagi kehadirannya telah dinanti sekian lama. Ungkapan syukur pun akan selalu terpanjatkan kepada Sang Pencipta atas hadiah-Nya yang luar biasa.

Inibaru.id - Siapa sih yang tidak bahagia jika istri sedang mengandung buah cinta, apalagi kehadirannya telah dinanti sekian lama. Ungkapan syukur pun akan selalu terpanjatkan kepada Sang Pencipta atas hadiah-Nya yang luar biasa.

Wujud syukur dalam menanti kehadiran sang buah hati ini sering kali diungkapkan dengan menyelenggarakan tradisi Tingkepan atau Mitoni. Ritual ini dimulai dengan sungkeman, siraman, ngrogoh cengkir, brojolan atau brobosan, membelah cengkir, pantes-pantesan, angrem, potong tumpeng, pembagian takir pontang dan yang terakhir adalah jualan dawet dan rujak

Namun seiring berjalannya waktu acara mitoni akhir-akhir ini mulai tergantikan dengan kehadiran baby shower yang merupakan sebuah acara Mitoni ala Amerika. Baby shower ini semacam pesta kecil untuk calon ibu dan bayi dalam kandungannya. Biasanya dalam acara ini tiap tamu yang datang akan membawa hadiah. Seolah-olah, ibu dan si jabang bayi 'bermandikan' hadiah-hadiah yang diberikan oleh tamu-tamu tersebut.

Penasaran dengan fakta-fakta lain seputar baby shower? Cek ulasannya berikut.

Datang dari Jerman

Tradisi baby shower ini dimulai pada abad ke 18 di Jerman. Saat itu, acara baby shower hanya dilakukan untuk menyambut anak pertama. Awalnya acara ini hanya berupa pesta minum teh yang dihadiri oleh kaum wanita saja. Para wanita yang sudah memiliki anak akan memberikan semacam wejangan untuk calon ibu. Namun seiring waktu, baby shower kini dilakukan untuk menyambut setiap kelahiran anak dan laki-laki pun bisa menjadi tamunya.

Inisiatif dari Teman dan Sahabat

Berbeda dengan acara mitoni yang diselenggarakan oleh pihak keluarga, baby shower diadakan justru oleh teman atau sahabat sang calon ibu. Bila calon ibu sendiri atau pihak keluarga yang mengadakan acara ini, hal itu akan dianggap tidak pantas karena kesannya mengharapkan hadiah. Tempat acara dilangsungkan juga bisa dimana saja, bisa diadakan di rumah, di restoran, atau kalau cuaca memungkinkan bisa dilakukan di taman.

Mandi Hadiah

Acara biasanya dimulai dengan ngobrol-ngobrol dan makan makanan ringan. Acara puncaknya adalah buka kado. Sang calon ibu akan didaulat untuk duduk di dekat kumpulan kadonya dan membukanya satu persatu. Berbeda dengan tradisi kita yang mana kado akan dibuka di rumah. Di akhir acara, calon ibu akan pulang dengan membawa berbagai hadiah tersebut. Ini lah salah satu alasan kenapa calon ibu di Amerika biasanya belum akan berbelanja sebelum baby shower dilaksanakan. Calon ibu khawatir akan menghabiskan uang pada barang yang ternyata nantinya akan dia dapatkan juga dari baby shower.

Sedang Hits Dikalangan Selebritis

Acara baby shower nampaknya sedang diminati oleh para selebritis, beberapa kali mereka memposting acara baby shower dengan para sahabat dengan wajah riang dan gembira karena menanti kelahiran sang buah hati.

Tradisi atau Tren

Sebagai warga negara indonesia yang baik, melestarikan budaya sendiri tentu bukan sebuah kewajiban lagi, namun keharusan mutlak yang wajib dijaga kelestariannya. Namun kehadiran baby shower ini menjadi tanda tanya apakah itu hanya sebuah tren, atau memang wujud syukur kehadiran sang buah hati.

Tak ada salahnya, meniru budaya bangsa lain, asal memiliki niat yang baik pula. Namun melestarikan tradisi dan budaya bangsa sendiri tentu lebih menambah nilai plus sendiri. Namun inti dari keduanya adalah sebagai wujud rasa syukur atas titipan yang diberikan Sang Maha Pemberi dan semoga diberikan kelancaran saat prosesi kelahiran nanti.

So, tradisi mana yang akan Anda pilih nanti? Baby shower atau Mitoni? (HH/IB)

 

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024