BerandaBudaya
Kamis, 27 Sep 2017 14:08

Anak-Anak Belanda Suka Permainan Tradisional Kita

Workshop permainan Nusantara di Delftse Montessori School, di Belanda (Yusuf Adji/Pikiran Rakyat)

Anak-anak Belanda bermain Salam Sabrang khas Sunda diiringi lagu “Ampar-ampar Pisang”. Pertemuan dua kebudayaan yang memikat.

Inibaru.id – Diakui atau tidak, cerita tentang jalinan kultural antara Indonesia dan Belanda tak ada matinya. Maklum, kedua negara itu punya kisah hubungan dalam sejarah yang panjang.

Seperti diberitakan Pikiran Rakyat (19/9/2017), Tim Sanggar Budaya Bolang Subang dan Komunitas Hong Kabupaten Bandung mengenalkan permainan Nusantara kepada para siswa warga Belanda di Delftse Montessori School, Jacoba Van Beirenlaan 166 Delft Netherlands.

Kunjungan ke beberapa sekolah di Belanda pada 18 September 2017 mereka lakukan seusai mengisi acara di Pasar Raya Indonesia. Kunjungan diawali di Delftse Montessori School, Jacoba Van Beirenlaan 166 Delft Netherlands dengan memberikan workshop dan mengenalkan permainan Nusantara kepada para siswa warga Belanda.

Di sekolah tersebut, tim dibagi menjadi dua, sebagian menggelar permainan Nusantara di GOR yang melibatkan 90 siswa. Sedangkan sebagian lagi memberikan workshop di kelas yang melibatkan 20 siswa.

Baca juga: Budaya Indonesia Disambut Hangat di Filipina

Di GOR, tim mengawali pengenalan sekaligus memainkan permainan tradisional Salam Sabrang, dan Babalonan menggunakan kain sarung. Setiap permainan diiringi lagu-lagu tradisional Indonesia, seperti "Ampar-ampar Pisang” saat memainkan Salam Sabrang. Kemudian dilanjutkan praktik membuat mainan Kekerisan menggunakan janur (daun kelapa muda), melibatkan semua siswa. Kegiatan kemudian ditutup dengan membagikan kolecer (kincir angin  dalam bahasa Sunda).

Sementara di dalam kelas, tim memberikan workshop kepada 20 siswa. Mereka diajak membuat Kekerisan dari janur, dan Wawayangan dari Bambu.

Setelah itu tim bergabung di aula kelas, diikuti semua siswa. Mereka menampilkan Tari Kohkol (kentongan) dan Nusantara. Para siswa begitu antusias mengikuti pertunjukan. Apalagi saat tari Kohkol yang dimainkan dengan guyonan para siswa tertawa.

Seusai acara para siswa dan guru mengungkapkan apresiasi terhadap penampilan tim. Selain bisa mengenal permainan tradisional Indonesia, para siswa juga terhibur dan merasa asyik mengikuti workshop, permainan dan pertunjukan yang disajikan.

Baca juga: Dilupakan di Negeri Sendiri, Wayang Kancil Justru Tenar di Luar Negeri

"Alhamdulillah, kami mendapat sambutan antusias dari para siswa dan guru-guru di sini. Setidak-tidaknya mereka bisa mengenal beberapa permainan tradisional di Indonesia," kata Zaini Alif, pemimpin rombongan sekaligus pendiri Sanggar Budaya Bolang Subang dan Komunitas Hong Kabupaten Bandung.

Zaini mengatakan, dirinya gembira bisa datang ke Montessori. Pasalnya, penelitiannya ketika menempuh S-1 mengenai desain mainan dengan fungsi tubuh anak pada permainan tradisional mengacu kepada teori sistem pendidikan metode Montessori.

Dia mengatakan, kehadirannya juga sekaligus ingin memastikan tentang temuan saat melakukan penelitian.

"Tenyata metode Montesorri ini agak berbeda bila diterapkan di Indonesia. Sebab dalam permainan anak di Indonesia, tubuh menjadi media anak menyelaraskan diri dengan alam, sedangkan pola Montessori kebalikannya. Bagus diterapkan di Indonesia tetapi perlu modifikasi, apalagi permainan di Indonesia mengarah kepada pembentukan karakter, tubuh anak menjadi media mengenal alam di Nusantara," katanya. (PA/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: