Inibaru.id – Kendaraan saya berhenti di salah satu penginapan yang terletak di Jalan Raya Kopeng, Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga. Penginapan itu adalah d’Emmerick Hotel.
Tatkala masuk ke dalam area hotel dengan kontur yang menanjak, saya disambut dengan pohon cemara pada kiri-kanan jalan dan kincir angin khas Amsterdam yang dibangun di atas persimpangan melingkar. Area di bawah kincir angin bisa kamu jadikan tempat piknik atau sekadar ber-selfie ria bersama kawan atau pasangan.
Memasuki lobi hotel, mata saya langsung tertarik dengan hijaunya rerumputan luas yang ada di seberangnya. Menurut staf hotel, area lapang ini biasa dipakai bermain archery atau wood ball. Kamu juga memberi makan kelinci di sini.
Pada bagian lobi, ada d’Emmerick corner, open space waiting room dengan perabot berbahan kayu dan rotan yang terkesan hangat dan klasik. Tempat ini juga bisa menjadi spot yang menarik untuk berswafoto.
Barang bawaan yang cukup banyak mengharuskan saya berlari kecil menaiki anak tangga agar cepat mencapai kamar di lantai dua. Untungnya, kamar saya persis ada di samping tangga. Setelah menaruh barang dan membersihkan badan, saya segera keluar untuk lebih mengeksplorasi setiap sudut hotel.
Banyak Pilihan View
D’Emmerick Hotel memiliki pemandangan alam yang unik. Saat keluar kamar dan duduk menghadap lurus ke arah selatan, terlihat pemandangan Rawa Pening yang menenangkan mata. Marketing Communication d’Emmerick Hotel Yoga Prasetya mengatakan, ada banyak pilihan view untuk para tamu yang menginap di hotel tersebut
“Setidaknya ada empat daya tarik, yakni Gunung Merbabu, Rawa Pening, perkotaan dari atas, dan Gunung Telomoyo jika suasana cerah sekali”, jelas Yoga, promosi.
Saya memilih view yang menghadap perkotaan, tapi juga Gunung Merbabu secara bersamaan. Dari balkon, saya bisa melihat Salatiga dari ketinggian. Kelap-kelip lampu di perkotaan mulai menyala menjelang petang, terlihat temaram disapu kabut tipis yang juga mulai turun. Terasa dramatis dan romantis!
Namun, saya nggak kuat berlama-lama di balkon. Suhu udara yang dingin membuat saya agak menggigil. Perut juga mendadak lapar, karena jam makan malam memang telah tiba. Saya pun turun ke Cleverly Eatery, restoran kepunyaan d’Emmerick Hotel yang mengadap langsung ke infinity pool-nya.
Kolam berukuran 10x15 meter itu berlatar belakang perkotaan. Hari yang sudah gelap membuat lampu-lampu di perkotaan kian terlihat menawan. Cantik sekali. Saya pun memesan sepiring nasi hangat dengan semangkuk sup sebagai pelengkap penghangat.
Harga Sepadan, Fasilitas Berlimpah
Perut kenyang, saya pun segera ngacir masuk ke kamar. Sayangnya, sinyal wi-fi nggak mencapai kamar saya. Namun, nggak masalah. Saya nggak terlalu membutuhkannya dan memilih menonton televisi sebentar, sebelum memutuskan untuk segera tidur agar nggak bangun kesiangan.
Saya nggak pengin melewatkan pemandangan Gunung Merbabu pada pagi hari yang kata Yoga bisa terlihat tepat di depan kamar saya jika cuaca cerah. Saat tiba di hotel, cuaca memang agak mendung dan hari sudah petang, membuat saya gagal membidik Merbabu dari balkon kamar.
Namun, agaknya Merbabu masih malu-malu menunjukkan diri. Bergegas bangun begitu cahaya mentari menerobos masuk ke kamar, saya gagal bertemu Merbabu karena suasana pagi itu juga semuram pada sore sebelumnya. Ya, sudahlah.
Oh ya, saya memesan kamar Deluxe Room dengan harga normal Rp 500-an ribu. Di hotel tersebut, Deluxe Room adalah tipe tertinggi. Di bawahnya ada Superior dan Family Room yang dibanderol lebih rendah. Kalau beruntung, kamu bahkan bisa dapat harga promo Rp 300-an ribu, lo. Menarik, kan?
Selain hotel, restoran, kolam renang, dan berbagai spot foto menarik, kamu juga bisa memanfaatkan fasilitas tambahan yang disediakan d’Emmerick Hotel untuk para tamu, salah satunya Jeep Trip. Yoga mengungkapkan, dengan fasilitas ini, para tamu akan diajak nge-trip ke Gunung Telomoyo.
“Tamu diajak berkeliling ke Gunung Telomoyo naik mobil jeep; berangkat pukul 04.00, lalu berhenti di sana, kemudian kembali ke hotel pukul 07.00 WIB,” jelas Yoga.
Keseruan lain yang juga ditawarkan d’Emmerick Hotel adalah fasilitas camping ground dan aktivitas mancakrida (outbound) seperti flying fox dan archery target, high rope, ATV, dan trail sepeda. Kamu juga bisa main archery battle atau mengikuti hydroponic camping yang ada di kawasan hotel.
Sebetulnya masih ada sejumlah fasilitas lain yang nggak kalah menarik. Sayang, fasilitas-fasilitas tambahan tersebut dihentikan pengoperasiannya pada awal pandemi Covid-19. Yeah, saya paham, sih!
Secara keseluruhan, saya sangat menikmati menginap di d’Emmerick Hotel. Satu-satunya yang masih mengganjal di hati adalah kegagalan membidik Gunung Merbabu dari depan kamar hotel. Ehm, mungkin itu takdir, agar saya bisa kembali lagi ke sini suatu hari nanti. Ha-ha.
Hari yang semakin siang pun pada akhirnya memaksa saya untuk segera hengkang dari hotel. Masih ada beberapa agenda yang sudah menanti saya di Salatiga. Semoga short escape ini bisa terulang lagi! (Kharisma Ghana Tawakal/E07)