BerandaAdventurial
Kamis, 22 Jan 2020 19:30

Warna Oranye dan Fakta Menarik Kantor Pos

Nampak depan Kantor Pos Besar Semarang. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Eh, kamu tahu nggak sih mengapa kantor pos identik dengan warna oranye? Ada juga fakta-fakta seputar kantor pos yang menarik untuk dikulik. Apa saja ya?<br>

Inibaru.id - Saat melewati Jl. Pemuda Semarang, kamu pasti nggak asing dengan bangunan dengan dominasi putih dengan aksen oranye yang satu ini. Yap, kantor pos! Sebenarnya, sudah lama saya pengin mengulik tempat ini, tapi baru sekarang kesampaian.

Nah biar informasi makin cihuy, saya berdiskusi juga dengan storyteller Bersukaria Walk Pratiwi.

Menurut informasi Pratiwi, Kantor Pos Besar Semarang ini sudah ada sejak 1904. Kamu juga bisa tahu fakta ini dari dua bus surat bertuliskan brievenbus berangka 1904 di bagian bawahnya. Sepertinya sih terbuat dari material berkualitas tinggi karena masih awet hingga kini. Meski begitu, saya nggak yakin bus surat ini masih digunakan oleh pelanggannya.

Kedua bus surat tersebut istimewa dibanding dua bus surat lainnya. Iseng-iseng saya ketok permukaannya. Dari suara yang dihasilkan saya bisa memastikan keduanya terbuat dari material berbeda. Jelas yang paling tua punya kualitas yang lebih premiun karena dapat bertahan hingga kini.

Kantor Pos di Nol Kilometer Setiap Kota

Jl. Anyer-Panarukan (Pemuda) yang melintang di depan Kantor Pos Semarang. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Yap, nggak bisa dimungkiri kalau Kantor Pos Semarang merupakan peninggalan Belanda pada waktu itu. Pada zaman dahulu, komunikasi intens dilakukan via surat. Dekatnya jarak kantor pos dengan Titik Nol Kilometer bukannya tanpa sebab, Millens.

Kata Pratiwi, Jalan Anyer-Panarukan yang dibangun pada 1808-1811 yang dibangun era Daendels selalu melewati titik ini.

“Jalan pos Daendels itu pasti melewati 0 km di tiap kota untuk memudahkan pak pos untuk mengirimkan surat. Jadi nggak heran, di setiap dekat 0 km ada kantor pos,” tuturnya.

Hal ini juga bisa kamu temukan ketika berkunjung ke Malioboro, Yogyakarta. Kantor Pos lawas yang ada di sana juga dibangun nggak jauh dari Titik Nol Kilometer kota tersebut.

Oranye Kebanggaan Belanda

Bus surat peninggalan belanda. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Selain punya kaitan erat dengan Jalan Anyer-Panarukan dan Titik Nol Kilometer, warna oranye kantor pos juga punya makna yang nggak saya sangka-sangka. Menurut Pratiwi, warna oranye merupakan warna kebanggaan dari warga Belanda. Nggak heran kantor pos lekat dengan warna ngejreng yang satu ini.

“Warna oranye adalah warna tradisi belanda. Oranye merupakan pride (prestise) bagi warga Belanda dan dibikin warna kantor pos,” tuturnya.

Dia bahkan menyebutkan, menjadi pegawai kantor pos punya prestise layaknya ASN di masa kini yang punya sistem rekrutmen yang ketat. Wah!

“Masuk (menjadi pegawai) ke kantor pos itu seperti PNS. Tahap seleksinya susah. Saat itu yang punya nilai prestise tinggi adalah pos dan PJKA,” tambahnya.

Selain bikin saya manggut-manggut, fakta-fakta yang disodorkan Pratiwi soal Kantor Pos semarang ini sekaligus bikin saya tertawa dalam hati. Ternyata beberapa hal yang lekat dengan kehidupan di masa kini merupakan warisan kolonial. Makanya saya suka heran kenapa orang suka teriak-teriak anti-asing, padahal yang dia nikmati merupakan peninggalan asing, ups! (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024