BerandaAdventurial
Minggu, 11 Mar 2023 13:34

Sustainable Travel, Tren Berwisata dengan Lebih Bertanggung Jawab

Ilustrasi: Menjadi bagian dari masyarakat setempat saat berkunjung ke tempat wisata adalah salah satu bagian penting dari sustainable travel. (Bearfoottheory)

Pasca-pandemi, banyak orang menerapkan cara yang lebih ramah lingkungan dalam banyak hal, termasuk tren berwisata dengan lebih bertanggung jawab, yang sering disebut sebagai sustainable travel.

Inibaru.id – Pandemi yang membelenggu dunia selama dua tahun terakhir telah memunculkan trauma di kalangan banyak orang. Namun, kondisi yang mengakibatkan kematian jutaan jiwa ini rupanya juga membuat kita belajar tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian alam.

Salah satu wujud dari usaha menjaga kelestarian itu adalah dengan bermunculannya label “berkelanjutan” dalam banyak hal, mulai dari fesyen, kuliner, hingga yang saat ini tengah digemari adalah liburan berkelanjutan atau secara internasional kerap disebut sustainable travel. Apakah itu?

Sustainable travel adalah bagian dari gaya hidup berkelanjutan (sustainable lifestyle) yang kian berkembang selama pandemi.

Secara garis besar, sustainable travel bisa diterjemahkan sebagai jalan-jalan ramah lingkungan. Tujuan utamanya adalah menjaga tempat wisata agar tetap bisa diwariskan ke anak cucu.

Kita tahu bahwa eksploitasi tempat wisata acap nggak memedulikan alam atau budaya setempat. Nah, sustainable travel hadir sebagai antitesisnya, karena traveling nggak hanya dimaksudkan untuk membuat kita bahagia, tapi juga memberi manfaat pada tempat-tempat yang kita kunjungi.

Gimana Menerapkan Sustainable Travel?

Ilustrasi: Menghargai alam adalah bagian dari sustainable travel (Lakeland Finland/Julia Kivelä)

Para pelancong yang menerapkan sustainable travel umumnya memilih tempat wisata yang memungkinan mereka untuk bersinggungan langsung dengan masyarakat, adat, budaya, atau tradisi setempat dengan tujuan untuk mengenal, melindungi, dan memunculkan peluang pada masa depan.

Untuk menerapkan aktivitas ramah lingkungan tersebut, kita harus berpikir gimana cara traveling yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat setempat. Apa saja kegiatan yang bisa dilakukan?

1. Naik Sepeda atau Transportasi Umum

Transportasi umum seperti kereta, bus, atau kapal adalah pilihan yang lebih ramah lingkungan dibanding mobil atau pesawat terbang. Jika memungkinkan, gunakan sepeda untuk mengunjungi tempat-tempat di sekitar destinasi.

2. Pilih Akomodasi Ramah Lingkungan

Pilih akomodasi yang ramah lingkungan seperti hostel yang menggunakan energi terbarukan atau hotel yang memakai produk pembersih yang lebih ramah lingkungan.

3. Menikmati Makanan Lokal

Saat traveling, pastikan untuk mencoba makanan lokal dan sebisa mungkin memilih yang organik untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

4. Tidak Membuang Sampah Sembarangan

Jangan membuang sampah sembarangan dan pastikan untuk meletakkannya pada tempat yang tepat kalau ada pemisahan antara sampah organik dengan anorganik. Selain itu, sebisa mungkin hindari penggunaan produk plastik sekali pakai seperti sedotan atau tas belanja.

5. Berkunjung dengan Bertanggung Jawab

Mengunjungi tempat wisata dengan cara yang bertanggung jawab bisa dilakukan dengan nggak merusak tanaman atau menangkap satwa liar, nggak merusak situs budaya dan sejarah, serta menghormati tradisi dan adat setempat.

Pengalaman Traveling yang Lebih Autentik

Ilustrasi: Dengan menerapkan sustainable travel, kita akan mendapatkan pengalaman yang lebih autentik dan unik. (Workaway)

Menerapkan sustainable travel saat melancong, selain bermanfaat untuk lingkungan dan masyarakat setempat, juga memberikan pengalaman traveling yang lebih autentik dan unik. Salah satunya adalah sambutan baik dari masyarakat setempat. Syukur-syukur kalau bisa dapat jodoh di sana! Ha-ha.

Lebih jauh, liburan ramah lingkungan juga bakal memantik kesadaran yang lebih luas terkait isu lingkungan dan sosial yang berkembang di tempat kunjungan kita. Ini penting, karena dengan begitu kita akan tergerak untuk membantu mengurangi dampak buruk traveling sekaligus mempromosikan liburan yang lebih bertanggung jawab.

Dengan sustainable travel, kita bisa menyumbangkan ide atau saran setelah menilik langsung sumber daya yang ada guna meningkatkan kebutuhan ekonomi, sosial, dan estetika masyarakat setempat. Setali tiga uang, kita juga menjaga integritas budaya, proses ekonomi esensial, keanekaragaman hayati, dan sistem pendukung kehidupan.

Maka, penting bagi kita untuk menerapkan sustainable travel sebagai bagian dari cara kita menikmati akhir pekan. Hm, kira-kira, tempat mana saja ya yang bisa kita jadikan sebagai alternatif destinasi wisata berkelanjutan ini, ya, Millens? (Siti Khatijah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024