BerandaAdventurial
Senin, 22 Des 2024 18:05

Serunya Wisata Kano di Kawasan Mangrove Baros Bantul, Yogyakarta

Wisata kano di kawasan mangrove Baros, Bantul, DIY. (Googleuser/Anis Hassanizaki)

Pengin wisata yang nggak biasa di Yogyakarta? Cobain deh wisata kano di kawasan mangrove Baros, Bantul. Seperti apa keseruan wisata yang satu ini, ya?

Inibaru.id – Selain pantai-pantai yang bersih dan menawan, ternyata Yogyakarta juga punya kawasan hutan mangrove yang cukup menarik, lo. Namanya adalah Hutan Mangrove Baros yang ada di Desa Tirtohargo, Kecamatan Kretek. Di kawasan mangrove yang juga muara dari Sungai Winongo ini, kamu bahkan bisa naik kano untuk menyusuri keindahan alamnya, lo!

Berjarak kurang lebih 28 kilometer ke arah selatan dari pusat kota Yogyakarta, kawasan mangrove baros memiliki luas kurang lebih empat hektare. Di sana perairan muara Sungai Winongo cukup tenang, kontras dengan perairan khas Laut Selatan yang biasanya kaya akan ombak-ombak besar. Makanya, tempatnya cocok banget dijadukan tempat berkano.

Nggak hanya perairan yang tenang, pemandangan hutan mangrove yang hijau ditambah dengan area persawahan yang nggak jauh dari aliran sungai bikin suasana berkano jadi lebih menyenangkan. Dari kejauhan, kamu juga bisa mendengarkan suara deburan ombak yang menenangkan pikiran.

Kalau sedang beruntung, kamu juga bisa melihat sejumlah hewan yang kerap berkeliaran di sekitar Sungai Winongo seperti burung kuntul dan biawak. Hm, benar-benar lebih dari sekadar berkano, ya?

Tempat wisata ini eksis gara-gara warga setempat pengin mendapatkan solusi pendapatan yang berkurang drastic gara-gara pandemi Covid-19 pada 2020-2021 lalu. Tapi, bukannya menjadikan tempat wisata tematik yang mengorbankan alam, mereka justru pengin mengedepankan keindahan alam sebagai penarik perhatian wisatawan.

Kamu bisa berkano sampai di muara Sungai Winongo. (Googleuser/Syalinna)

Ide ini mendapatkan dukungan dari pemerintah provinsi (Pemprov) DIY yang menyediakan dana keistimewaan yang akhirnya dipakai untuk membeli 10 kano, 10 pelampung, 10 helm, 11 dayung, dan 22 sepatu. Dari peralatan-peralatan inilah, wisata kano di kawasan mangrove Bantul dibuka.

Lebih dari itu, warga setempat juga dengan cermat memberikan edukasi terkait dengan pelestarian alam. Makanya, mereka pun juga membatasi wisatawan yang bisa memakai kano hanya 50 sampai 60 orang saja setiap hari. Dengan jumlah orang yang dibatasi, edukasi bisa dilakukan dengan maksimal sekaligus membuat kondisi alam tetap terjaga.

“Seru banget main kano di sini. Biar nggak panas, ambil tripnya pagi atau sore hari sja. Ada pilihan rute pendek atau panjang. Yang panjang sampai ke pesisir pantai biayanya Rp50 ribu sekali jalan. Ada pemandu yang berpengalaman dan mampu mendokumentasikan dengan hasil foto dan video yang keren,” ungkap salah seorang pengulas di Google yang mencoba wisata kano di Baros pada Agustus 2024 lalu bernama Syalinna.

O ya, lewat tarif berkano itu, kamu sudah mendapatkan snack dan air minum ya. Kamu juga bisa menggunakan fasilitas seperti gazebo untuk istirahat, toilet dan kamar mandi, hingga tempat parkir yang luas dan aman.

Kalau kamu tertarik untuk melakukan wisata kano di kawasan mangrove Baros, booking dulu ke nomor WA 0882 2543 6373, Millens. Di sana, kamu bakal mendapatkan informasi terkait kapan hari yang lowong atau prakiraan cuaca yang pas agar wisata kanomu bisa maksimal. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Makna Potongan Bambu di Nisan-Nisan Makam di Sumowono Kabupaten Semarang

23 Des 2024

Mengakhiri Tahun 2024 dengan Mendaki, Ini Hal yang Harus Kamu Perhatikan

23 Des 2024

Me Time: Hak yang Berubah Jadi Barang Mewah bagi Ibu

23 Des 2024

Kala Siang Hari Jadi Lebih Pendek di Islandia saat Musim Dingin

23 Des 2024

Pemprov Jateng Peringati Hari Ibu ke-96, Teguhkan Peran Setara Perempuan

23 Des 2024

Aman, Ini Tiga Barang yang Dipastikan Nggak Akan Terkena PPN 12 Persen

23 Des 2024

Polda Jateng Periksa Senjata Anggota, Buntut Penembakan Siswa SMK hingga Tewas

24 Des 2024

Event Tari Gagal, Penyelenggara Dilaporkan Ke Polda Jateng

24 Des 2024

Mi Dadat Pak Karnan, Legenda Kuliner di Jekulo, Kudus

24 Des 2024

Pemkot Fukushima Jepang bakal Sebar Identitas Pembuang Sampah Sembarangan

24 Des 2024

Sementara di Jabodetabek, Minyak Jelantah Bisa Ditukar dengan Uang di Pertamina

24 Des 2024

'Brain Rot' di Kalangan Gen Alpha, Sebuah Fenomena dan Dampaknya

24 Des 2024

Wisatawan di Jateng Diprediksi Capai 6,4 Juta Selama Libur Nataru

24 Des 2024

Uang Palsu dari UIN Makassar Diklaim Bisa Masuk ATM, Benarkah?

24 Des 2024

Kematian Dokter PPDS Anestesi Undip: Polisi Tetapkan Tiga Tersangka

25 Des 2024

Merah dan Hijau, Dua Warna yang Selalu Ada di Perayaan Natal

25 Des 2024

Tradisi Toleransi yang Terus Dijaga saat Perayaan Natal di Dusun Thekelan, Kabupaten Semarang

25 Des 2024

Penjual Bungeoppang, Roti Ikan Khas Korea, Semakin Langka

25 Des 2024

Cerita Kakek Mulyanto Dapatkan Ganti Rugi Tanah 30 cm2 karena Terdampak Proyek Tol Yogya - Bawen

25 Des 2024

Kurangi Kepadatan, Rest Area KM 445 B Tuntang Difungsikan untuk Libur Nataru 2025

25 Des 2024