BerandaAdventurial
Selasa, 14 Jul 2025 09:01

River Rock Banyumeneng, Wisata Air Alami dengan Formasi Batu Unik di Mranggen, Demak

River Rock Banyumeneng di Mranggen, Demak. (Daryo Sudaryono)

Formasi batu yang ada di River Rock Banyumeneng, Mranggen, Kabupaten Demak, sangatlah menarik karena terbuat secara alami setelah terhantam aliran air sungai selama ratusan tahun.

Inibaru.id - Demak ternyata punya destinasi alam yang unik dan masih cukup tersembunyi, lo. Namanya Watu Lempit Girikusumo atau dikenal juga dengan River Rock Banyumeneng. Lokasinya ada di Dukuh Girikusumo, Desa Banyumeneng, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Meski belum banyak dikenal luas, tempat ini menyuguhkan pesona yang tak kalah menarik dari wisata alam lainnya di Jawa Tengah.

Kalau kamu tahu Pondok Pesantren Girikesumo Mranggen, lokasi Watu Lempit atau River Rock ini hanya sekitar 1 kilometer ke arah selatan dari sana. Jadi, cukup mudah dijangkau jika kamu sudah berada di sekitar Mranggen.

Bebatuan Alami yang Membentuk Pola Unik

Daya tarik utama dari River Rock Banyumeneng adalah bebatuan unik yang membentang di sepanjang aliran sungainya. Bentuknya berlapis-lapis dan terlihat seperti terlipat secara simetris. Keunikan ini bukan buatan manusia, lo, melainkan hasil erosi alami oleh arus air sungai yang bersumber dari daerah Pringapus, Kabupaten Semarang, lalu mengalir menuju Bendung Barang.

“Batu-batu di sini alami, bukan hasil tangan manusia. Struktur bebatuannya khas dan sudah pernah diteliti oleh para ahli geologi,” jelas Fajar Wahyu Zulianto, salah seorang pengelola lokasi tersebut sebagaimana dinukil dari Detik, Rabu (22/9/2021).

Pola unik bebatuan di River Rock Banyumeneng jadi daya tarik utama wisata di sini. (BLH Kab Kendal)

Nggak cuma menawarkan keindahan alam, River Rock Banyumeneng juga menyimpan nilai sejarah. Di area wisata ini masih berdiri jembatan rel tua yang dulunya digunakan sebagai jalur transportasi untuk perdagangan dan distribusi barang. Meski kini sudah tidak terpakai, keberadaan jembatan tersebut menambah nuansa historis pada tempat ini.

Menurut Fajar, River Rock Banyumeneng mulai banyak dikenal sejak 2020. Wisatawan yang datang berasal dari berbagai daerah, mulai dari Kota dan Kabupaten Semarang, Grobogan, hingga wilayah sekitarnya. Tempat ini paling ramai dikunjungi saat akhir pekan, terutama hari Minggu.

Meski begitu, fasilitas di sini masih sangat sederhana. Jalan menuju lokasi cukup menantang karena masih berupa bebatuan. Minimnya papan penunjuk arah juga membuat wisatawan yang baru kali pertama datang harus lebih teliti mencari jalan.

Pengalaman Wisata yang Menguji Adrenalin

Buat kamu yang suka petualangan, Watu Lempit bisa jadi pilihan yang pas. Siti Nur Inayah, pengunjung asal Kota Semarang, mengaku puas setelah datang untuk kali pertama bersama anak-anaknya. “Murah, bisa main air, dan suasananya sejuk. Tadi kami main air dan foto-foto,” tuturnya.

Namun, jangan lengah. Medan yang harus ditempuh menuju lokasi cukup ekstrem. Salah satu pengunjung lainnya, Rossa Yuliani, menyebut perjalanan ke Watu Lempit seperti “real petualangan”. Dari melewati area makam, jalanan tanpa penerangan, hingga akses menuju sungai yang masih alami tanpa pengaman.

“Meski aliran air kecil dan dangkal, tetap harus hati-hati karena ada lumut dan lumpur yang licin. Tapi semua itu terbayar dengan suasana yang sejuk dan tenang,” ujarnya.

Sayangnya, fasilitas seperti tempat sampah dan penjual makanan belum tersedia. Rossa juga mengingatkan pengunjung untuk membawa pulang sampah sendiri agar kebersihan alam tetap terjaga.

River Rock Banyumeneng memang masih dalam tahap pengembangan. Pengelola berencana menambah wahana dan sistem petunjuk arah agar lebih ramah bagi wisatawan. Meski belum sempurna, pesona alam dan nilai sejarahnya tetap menjadikan tempat ini sebagai alternatif wisata menarik di Demak.

Kalau kamu mencari tempat yang masih alami, tenang, dan punya cerita, River Rock Banyumeneng bisa jadi tujuan yang wajib masuk daftar kunjunganmu, Millens. (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: