BerandaAdventurial
Jumat, 1 Mar 2018 10:52

Menikmati Hutan dan Pantai di Watu Layar, Lasem

Watu Layar. (Kompas.com)

Menikmati pantai sekaligus merasakan sejuknya pepohonan hutan, memang bisa ya? Bisa banget! Kamu hanya perlu datang ke Watu Layar, objek wisata yang ada di Lasem.

Inibaru.id – Kamu lebih suka pantai atau hutan, Millens? Nah, daripada bingung menentukan pilihan, bagaimana kalau kamu bisa mendapatkan keduanya? Ya, di Watu Layar di Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, kamu bisa memanjakan mata dengan suguhan kejernihan laut dan kehijauan hutan sekaligus. Asyik banget!

Watu Layar akan menyediakan pemandangan laut nan eksotis. Deburan ombak akan menyegarkan telinga dan membuat pengunjung betah. Di beberapa tempat, akan ada perahu yang memenuhi bibir pantai. Panas? Nggak usah khawatir. Ada banyak pepohonan rindang yang memenuhi Watu Layar sehingga pengunjung akan merasa betah dengan angin semilir yang meneduhkan.

Kalau sekadar ingin bersantai atau berswafoto, kamu bisa memilih sejumlah tempat yang cocok seperti bangku yang dihiasi payung-payung cantik, jembatan kayu, ayunan, atau tempat lainnya. Eh, Millens juga bisa memasang gembok cinta ala tayangan drama, lo.

Baca juga:
Bukit Pangonan, Padang Sabana Hijau yang Memanjakan Mata
Curug Gending Asmoro, Oasis di Tengah Hutan Bambu

Siti Azza, salah seorang wisatawan dari Salatiga mengatakan bahwa dia senang berada di Watu Layar, meskipun awalnya ia tidak berniat ke sana.

“Tujuan kami ke sini sebenarnya ke Pasujudan Sunan Bonang. Tapi tadi ada yang ngasih tahu, ada objek wisata Watu Layar. Kami langsung mampir dan tempatnya memang bagus,” ujarnya, seperti ditulis Kompas.com (25/2/2018). “Di sini kami bisa santai sambil menikmati makanan, bermain ayunan, dan foto-foto.”

Yup, Watu Layar memang nggak jauh dari Pasujudan Sunan Bonang. Lokasinya hanya sekitar 200 meter sebelah selatan dari area peristirahatan Pantai Binangun.

Nggak susah untuk mencapai lokasi wisata Watu Layar. Pasalnya, Watu Layar berada di pinggir jalan raya utama sehingga mudah dijangkau. Wisatawan bisa langsung menemukan tempat indah ini. Apabila menaiki kendaraan umum, wisatawan nggak perlu jalan jauh untuk masuk ke Watu Layar.

Nah, biaya masuknya juga murah. Pengunjung hanya perlu membayar tarif parkir sebesar Rp 5.000 untuk sepeda motor dan Rp 10.000 untuk mobil.

Baca juga:
Memburu Sunrise di Puncak Gunung Kunir, Purworejo
Melongok Kehidupan Manusia Purba di Museum Sangiran, Sragen

Tapi, ternyata akses jalan yang sebagian besar masih berupa bebatuan cukup menjadi gangguan saat hujan turun.

“Semoga saja kami pihak pengelola bisa segera melengkapi sarana di lokasi, termasuk kamar mandi, lahan parkir pengunjung, juga nanti rencananya agar ada lahan istirahat. Juga nanti akses masuknya akan kami usulkan untuk diperbaiki menggunakan dana karcis,” ujar karyawan KPH Kebonharjo, Tarmin, seperti ditulis Murianews.com (17/3/2017).

Jadi ingin ke sana, nih. Kamu bagaimana, Millens? (AYU/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024