Inibaru.id – Ingin berwisata ke curug? Kalau iya, maka Sobat Millens, terutama yang tinggal di Kota atau Kabupaten Semarang dan sekitarnya, bisa mencoba ke lokawisata Curug Gending Asmoro. Menjadi objek wisata baru yang hadir di Kabupaten Semarang, curug di Dusun Tompo Gunung, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur itu baru dibuka pada Minggu (11/2/2018). Peresmian oleh Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha itu sekaligus menandai pengkuhan Desa Kalongan sebagai Desa Wisata.
Memiliki pemandangan yang indah, Curug Gending Asmoro ini berbeda dengan kebanyakan air terjun umumnya. Warga Semarang dan sekitarnya mungkin selama ini beranggapan bahwa air terjun hanya ada di daerah Ungaran Barat yang notabene adalah lereng Gunung Ungaran. Namun, berbeda dengan kebanyakan air terjun lainnya yang berada di lereng gunung, Curug Gending Asmoro berada di tengah kelebatan hutan bambu.
Ya, berada di wilayah Ungaran Timur yang selama ini identik dengan daerah industri dan kawasan permukiman baru, Curug Gending Asmoro bagaikan oasis.
Mengutip kompas.com (19/2/2018), untuk melihat Curug Gending Asmoro, kamu akan dikenakan tiket masuk Rp 5 ribu per orang. Setelah itu, untuk menuju ke lokasi air terjun, kamu akan menuruni ratusan anak tangga yang terbuat dari beton dan juga pelindung samping untuk pegangan. Disuguhi pemandangan kehijauan rumpun bambu, perjalanan mencapai air terjun nggak akan terasa membosankan.
Baca juga:
Melongok Kehidupan Manusia Purba di Museum Sangiran, Sragen
Dewa Langit Itu Bersemayam di Kelenteng Tertua di Nusantara
Semakin dekat dengan lokasi, suara percikan air yang lamat-lamat akan terdengar semakin keras. Nah, setelah jalan beton, kamu akan melewati pintu gerbang cantik yang terbuat dari susunan batang bambu yang membentuk semacam gunungan dengan jembatan bambu memanjang melintasi Sungai Kresek. Di bagian ujung jembatan itulah kamu akan dapat melihat keelokan Curug Gending Asmoro.
Oya, Curug Gending Asmoro ini terdiri atas dua air terjun dengan ketinggian berbeda, yaitu 16 meter dan 12 meter. Berada di sebelah kanan dan kiri sungai, untuk menjangkau kedua lokasi air terjun dibuat jembatan penghubung. Terbuat dari bahan bambu yang dibuat artistik, jembatan itu menjadi spot favorit untuk berfoto.
Selain itu, kamu juga bisa berfoto di pengujung jembatan bambu yang ada di tepi kedua sisi sungai. Di spot tersebut, kamu akan bisa melihat air terjun dari jarang cukup dekat. Tempat yang strategis sekali untuk mengambil foto yang ciamik. Nggak hanya bisa berswafoto sepuasnya, bagi kamu yang punya nyali juga bisa mandi di bawah curug. Kenapa harus punya nyali? Pasalnya, airnya agak kecokelatan.
Setelah puas mengabadikan semua sudut yang instagrammable, saatnya untuk kembali pulang. Tentu saja keputusan yang berat. Bagaimana nggak berat? Berbeda dengan saat perjalanan berangkat, perjalanan pulang dipastikan menguras tenaga karena kondisi jalan menanjak. Jadi, jangan lupa membawa bekal minum untuk menghilangkan haus ya.
Eh, tapi kamu nggak sih kenapa namanya Curug Gending Asmoro? Pemberian nama tersebut nggak asal-asalan, lo. Melansir kompas.com (18/2/2018), menurut Yarmuji, Kepala Desa Kalongan, nama tersebut berkaitan erat dengan legenda gamelan gaib di dekat air terjun.
Konon, dahulu kala setiap ada warga yang hendak menggelar pertunjukan wayang kulit, dia akan meminjam gamelan gaib tersebut. Caranya dengan menjalani ritual tertentu sebelumnya. Kisah mistis lainnya di sekitar curug ini dulu kerap terdengar suara gamelan ditabuh (gending) pada waktu-waktu tertentu.
Nah, kisah gamelan gaib ini lalu diceritakan dari generasi ke generasi.
Cerita atau legenda yang ada di tempat wisata itu mah sudah biasa. Percaya atau nggak, kamu bebas bersikap. Yang penting tempatnya ciamik untuk piknik. Betul?
Baca juga:
Menyaksikan Kemeriahan Imlek di Kota Seribu Kelenteng
Ayo ke Pulau Kelor sebelum Tenggelam
Oya, nggak hanya ada Curug Gending Asmoro saja di Desa Kalongan. Terdapat sejumlah lokasi wisata lainnya yang sudah dikembangkan di wilayah tersebut, antara lain Curug Tedja Asmara di Dusun Dampu, Top Selfie Cemara Sewu di Dusun Rejowinangun, dan Alaska atau hutan karet dusun Mendiro.
Tertarik untuk berkunjung ke curug itu? Jika iya, rutenya cukup mudah kok. Dari jalan raya utama Solo -Semarang, belok ke arah barat laut masuk ke jalan Ngobo-Wringin Putih. Jalan masuk ini berada di sebelah barat laut Pasar Karangjati. Setelah masuk jalan Ngobo, melewati PT Arashoes terus melewati jalan tol hingga menemukan PT Samkyung dan melewati PTPN IX Ngobo (Persero). Nah setelah melewati perkebunan ini, akhirnya kamu akan sampai juga di Desa Kalongan. (ALE/SA)