Inibaru.id - Kelenteng Hian Thian Siang Tee di Jepara, Jawa Tengah merupakan kelenteng tertua di Nusantara. Bangunan itu berdiri kukuh di Desa Welahan, Kecamatan Welahan, sekitar 24 kilometer ke arah selatan dari pusat Kota Jepara atau jika dari arah selatan, nggak jauh dari gerbang masuk Kabupaten Jepara berbatasan dengan Kabupaten Demak. Dikenal juga sebagai kelenteng Welahan, kelenteng ini konon sudah berdiri sejak 1600. Karena itulah, kelenteng itu diyakini menjadi kelenteng tertua di Indonesia.
Keberadaan kelenteng itu nggak lepas dari kisah pendirinya, yaitu kakak-beradik Tan Siang Hoe dan Tan Siang Djie. Kisah berawal ketika Tan Siang Hoe pergi untuk mencari saudaranya, Tan Siang Djie.
Seperti apa kisahnya?
Mengutip Detik.com (6/11/2017), Tan Siang Hoe merantau dari daratan Tiongkok untuk mencari sang kakak. Dalam perjalanan, seorang pendeta yang satu perahu dengannya mengalami sakit parah. Tan Siang Hoe yang kebetulan membawa bekal obat-obatan berhasil menyembuhkan pendeta tersebut.
Setelah sembuh, pendeta tersebut memberikan Tan Siang Hoe sebuah kantong yang berisi benda-benda pusaka dari Tiongkok berupa sien tjiang (kertas halus bergambar Hian Thiam Siang Tee), sebilah po kiam (pedang Tiongkok), satu hio lauw (tempat abu), dan satu jilid tjioe hwat (buku pengobatan/ramalan).
Baca juga:
Menyaksikan Kemeriahan Imlek di Kota Seribu Kelenteng
Menyaksikan Aksi Menusuk-nusuk Tubuh dalam Pawai Tatung di Singkawang
Nah, setibanya di Semarang, Tan Siang Hoe mendapat kabar bahwa kakaknya menetap di daerah Welahan, Jepara. Dia kemudian langsung mendatangi sang kakak yang saat itu menumpang di kediaman keluarga Liam Tjoe Tien. Tan Siang Hoe kemudian menetap dengan kakaknya.
Suatu ketika Tan Siang Hoe pergi ke daerah lain. Barang yang berisi pusaka kuno itu dia dititipkan pada kakaknya. Mengingat keselamatan akan barang-barang titipan tersebut, maka oleh kakaknya dititipkan kepada pemilik rumah yang selalu disimpan di atas loteng rumah. Selama dalam penyimpanan, pusaka itu mengeluarkan cahaya gaib setiap tanggal tiga, yaitu hari lahir sha gwe (yakni hari Imlek Seng Tam Djiet dari Hian Thiam Siang Tee).
Dari cerita itu, pusaka kuno itu dipercayai sebagai peninggalan Hian Thiam Siang Tee. Siapa dia ini? Dalam kepercayaan Tao, Hian Thiam Siang Tee (ada juga yang menulisnya Xuan Tian Shang Di adalah) merupakan salah satu dewa berlevel tinggi dan paling banyak disebut di Tiongkok. Ia dipuja sebagai dewa yang sangat perkasa, mampu mengontrol elemen-elemen dan melakukan sihir yang hebat.
Kembali ke cerita, ada keajaiban lain yang terjadi. Suatu hari Liam Tjoe Tien sakit keras dan tiba-tiba penyakitnya dapat disembuhkan kembali dengan kekuatan gaib yang ada di pusaka. Dengan adanya kejadian itu, dari mulut ke mulut pusaka itu dikenal banyak orang, dihormati, dan dipuja-puja oleh orang yang memercayainya hingga sekarang. Warga sekitar menganggap bahwa kejadian itu karena kesaktian pusaka-pusaka tersebut.
So, sejak itu Tan Siang Hoe dan Tan Siang Djie dianggap sebagai orang yang mampu menyembuhkan segala penyakit. Mereka kemudian membangun Kelenteng Welahan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan serta meminta perlindungan setiap mereka mengobati orang.
Karena itulah kelenteng yang menjadi salah satu ikon Kota Jepara ini nggak hanya menjadi tempat ibadah saja, namun juga berburu berkah. Ya, banyak warga datang ke kelenteng untuk keperluan pengobatan, peruntungan , perjodohan hingga menanyakan nasib. Nggak hanya ramai dikunjungi oleh warga Tionghoa saja, namun juga warga non-Tionghoa dari berbagai daerah. Memiliki 220 resep pengobatan, puncak keramaian kelenteng Hian Thian Siang Tee ini bukanlah saat perayaan Imlek melainkan saat perayaan ulang tahun Dewa Hian Thian Siang Tee, pada bulan April.
Baca juga:
Barongsai di Indonesia, Dulu dan Kini
Hoki Pengrajin Barongsai jelang Imlek
Oya, di Welahan ada dua buah kelenteng, yaitu kelenteng Hian Thian Siang Tee yang dikenal juga dengan Kelenteng Dewa Langit yang memiliki keistimewaan dibidang pengobatan. Satunya kelenteng Ho Tek Bio di dekat Pasar Welahan yang dikenal sebagai kelenteng Dewa Bumi yang berwenang atas hasil bumi.
Bagaimana, apakah Sobat Millens tertarik untuk menyambangi kelenteng Welahan? Nggak hanya menjadi wisata religi saja, di sana kamu juga bisa melihat salah satu bukti keberagaman dan kebebasan beragama di Indonesia. (ALE/SA)