BerandaAdventurial
Jumat, 25 Mei 2023 18:00

Mengenal Lawang Satus di Tegal, 'Adik' dari Lawang Sewu Semarang

Lawang Satus, bangunan dengan banyak pintu di Tegal. (Snsiklopediajawatengah)

Layaknya Lawang Sewu di Semarang, Lawang Satus atau Gedung Birao di Tegal juga punya banyak pintu. Seperti apa sih keunikan dari bangunan bersejarah yang sudah eksis sejak masa penjajahan Belanda ini?

Inibaru.id – Lawang Sewu dikenal sebagai salah satu bangunan peninggalan kolonial paling ikonik di Kota Semarang. Nggak hanya karena bentuk bangunannya yang sangat khas dengan arsitektur Eropa, Lawang Sewu juga populer gara-gara jumlah pintunya yang sangat banyak. Yang nggak disangka, ada bangunan lain yang juga terkenal karena hal yang serupa di Kota Tegal, Jawa Tengah. Bangunan tersebut juga punya nama yang mirip, yaitu Lawang Satus.

Jika Lawang Sewu berarti pintu seribu, Lawang Satus bisa diartikan sebagai pintu seratus dalam Bahasa Jawa. Tapi, itu bukanlah nama resmi dari bangunan tersebut. Gedung tersebut sebenarnya bernama asli Gedung Semarang Cheriboon Strootram Maatschappij (SCS) atau Gedung Birao.

Layaknya Lawang Sewu, Gedung Birao yang berlokasi di Jalan Pancasila Kota Tegal ini punya sejarah erat dengan perkeretaapian pada masa kolonial. Bedanya, SCS adalah perusahaan kereta api yang mengelola trayek Semarang – Cirebon via Pekalongan dan Tegal. Maka dari itu, nggak mengherankan jika bangunan ini jaraknya hanya sekitar 100 meter dari Stasiun Tegal.

“Kantor SCS didirikan di Tegal pada 1913. Arsitektur bangunannya adalah kombinasi dari bangunan Eropa dan bangunan tropis khas Nusantara,” ungkap sejarawan Pantura Wijanarto sebagaimana dilansir dari Tribunnews, (29/6/2021).

Arsitek dari bangunan empat lantai dengan luas lebih dari 7.000 meter persegi ini adalah laki-laki keturunan Belanda – Bugis bernama Henri Maclaine Pont. Pada saat itu, Henri yang juga menjadi arsitek pembangunan Stasiun Poncol Semarang dan Kampus ITB Ganesha memang dikenal dengan kemampuannya membangun gedung-gedung dengan ciri khas Eropa namun cocok untuk iklim Nusantara.

Lawang Satus lokasinya ada di dekat Stasiun Tegal. (Hypeabis)

Bersama dengan arsitek lainnya, yaitu Thomas Karsten, keduanya dikenal sebagai pencetus gaya arsitektur Indis. Bangunan-bangunan yang mereka buat dikenal dengan langit-langit yang tinggi, lengkap dengan ventilasi udara dan jendela yang cukup besar dengan jumlah banyak.

Khusus untuk Gedung Birao, Henri membuat bangunan tersebut menghadap ke selatan dengan bentuk yang memanjang dari timur ke barat. Hal ini disengaja agar angin dari arah laut masuk ke ventilasi yang ada di sisi utara bangunan saat siang. Sementara itu, angin darat dari arah selatan bisa memasuki ventilasi dari sisi selatan bangunan saat malam. Otomatis, bangunan selalu terasa adem meski berada di Tegal yang dikenal konsisten dengan suhu panasnya.

Omong-omong, Gedung Birao ini nggak hanya pernah dijadikan kantor perusahaan kereta api pada zaman kolonial, lo. Saat Jepang datang, gedung ini beralih fungsi jadi kantor militer. Setelah Indonesia merdeka, fungsinya lain lagi. Sempat jadi kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Lawang Satus juga pernah jadi kantor Dinas Pekerjaan Umum.

Bahkan, meski nggak lama, Gedung Birao juga sempat digunakan sebagai salah satu bagian kampus Universitas Pancasakti (UPS) Kota Tegal.

Kalau kamu tertarik untuk mengecek secara langsung ‘adik’ dari Lawang Sewu ini, nggak perlu bingung, Millens. Datang saja ke Tegal dengan naik kereta. Setelah turun dari stasiun, tinggal jalan kaki sebentar dan kamu bisa langsung mengambil foto terbaik dari bangunan bersejarah tersebut. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: