Inibaru.id – Kalau kamu tengah berkendara di Purbalingga dan mendadak didera rasa capai, menepilah sejenak di Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon. Jaraknya sekitar 30 menit dari pusat kota. Nah, di desa yang berbatasan dengan Banyumas itu, kamu bisa rehat sembari berwisata susur sungai.
Susur sungai ini berbeda dengan arung jeram, kok. Kamu tinggal duduk manis di atas perahu hias berkapasitas 5-6 orang, lalu “terhanyut” di aliran sungai yang berarus tenang. Rasa lelahmu dijamin akan segera reda begitu mendengar gemericik air sungai yang tersibak sampan.
Selama melakukan susur sungai, kamu akan disuguhi pemandangan yang memanjakan mata. Kampung nelayan lengkap dengan perahu-perahu yang bersandar di tepian juga akan menyambutmu. Kalau beruntung, kamu pun bisa menyaksikan aktivitas mereka yang tengah menangkap ikan di sungai.
Oya, kamu nggak perlu khawatir dengan keamanan perahu selama berada di atas sungai, karena bakal ada dua petugas yang siap mendampingi perjalananmu. Selain itu, ada fasilitas rompi pelampung yang bisa kamu kenakan untuk jaga-jaga kalau ada kejadian yang nggak diinginkan.
Menikmati Dua Sungai
Susur sungai Kedungbenda adalah bagian dari fasilitas yang ditawarkan di Rest Area Karangbenda yang berlokasi di dekat Jembatan Linggamas. Perlu kamu tahu, Linggamas adalah jembatan ikonik yang menghubungkan Purbalingga dengan Banyumas. Sungai Klawing dan Serayu mengalir di bawahnya.
Desa Karangbenda memang berada tepat di pertemuan dua sungai terbesar di Jawa Tengah bagian selatan tersebut. Jadi, kamu bisa menikmati dua sungai sekaligus di tempat ini. Siapkan ruang yang cukup di ponselmu untuk berswafoto, ya!
Selain menyusuri sungai, area wisata itu juga menyediakan taman nan asri dan tempat makan yang nyaman. Kamu bisa duduk-duduk santai di gazebo atau bangku-bangku kayu di bibir sungai sembari menikmati kopi dan mendoan.
Tepat di bawah Jembatan Linggamas, ada panggung rakyat yang biasa mementaskan lengger lanang. Lengger lanang merupakan kesenian tari khas Banyumasan yang dipentaskan para lelaki, mulai dari penari hingga pesindennya, tapi dengan dandanan perempuan.
Menjajal Kupat Landan
Salah satu makanan khas yang nggak boleh kamu lewatkan kalau ke Karangbenda adalah Kupat Landan. Berbeda dengan kupat pada umumnya, makanan berbahan dasar beras yang dimasak di dalam janur ini berwarna kemerahan lantaran direbus dengan air abu pelepah daun kelapa.
Kupat landan biasa dinikmati bersama lodeh jantung pisang dan lauk ikan senggiringan goreng. Senggiringan (Mystus singaringan) adalah sejenis ikan keting yang banyak hidup di perairan Klawing. Nah, kupat landan dan ikan senggaringan ini cocok banget dinikmati selepas melakukan susur sungai.
Gimana, mulai tergerak untuk datang ke sini? Akses menuju desa wisata ini nggak sulit, kok. Parkirannya pun luas, sehingga kamu nggak perlu bingung kalaupun mau datang bersama keluarga besar atau rombongan.
Tiket masuk ke Rest Area Kedungbenda dibanderol Rp 5.000 saja. Untuk parkir kendaraan roda dua, kamu bakal dimintai Rp 2.000, sedangkan roda empat Rp5.000. Sementara, untuk berwisata susur sungai, kamu bakal dipungut biaya lagi sebesar Rp 5.000 per orang. Murah meriah, bukan?
Nggak perlu menunggu ada kesempatan ke Purbalingga, segera agendakan rencana susur sungai ke Kalibenda yuk, Millens! (Tra/IB33/E03)