BerandaAdventurial
Sabtu, 21 Jun 2019 14:00

Kreatif Maksimal! Warga Desa Kandri Manfaatkan Halaman Belakang Jadi Spot Foto Keren

Halaman belakang salah satu rumah warga Dusun Talun Kacang yang disulap menjadi spot foto Instagenik

Warga Dusun Talun Kacang, salah satu bagian dari Desa Wisata Kandri tersebut membuat terobosan kreatif dan inovatif bagi tempat tinggalnya agar juga menjadi destinasi wisata selain Goa Kreo. Seperti apa jadinya?

Inibaru.id - Desa Kandri merupakan salah satu desa wisata yang mengalami perkembangan pesat. Terobosan inovatif dan kreatif melingkupi hingga akhirnya mendapat hasil sebanding dengan banyaknya wisatawan yang mengunjunginya. Semua warga bergerak demi terwujudnya Desa Wisata Kandri.

Salah satunya seperti yang dilakukan oleh warga Dusun Talun Kacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang. Di dusun tersebut selain memiliki Goa Kreo sebagai destinasi wisata unggulan yang sudah cukup terkenal, ada juga spot-spot foto unik. Spot foto tersebut terletak di sepanjang kiri jalan pada akses menuju Goa Kreo.

Ada yang menarik dari spot foto tersebut. Jika diamat-amati, spot foto Goa Kreo memiliki satu ciri khas yang sama, yakni terletak di halaman belakang rumah-rumah pribadi warga Dusun Talun Kacang. Spot foto tersebut berderet dari rumah satu ke rumah lainnya. Masing-masing memiliki ciri khas tema properti yang berbeda.

Hasil dari halaman belakang yang diubah menjadi spot foto. (Inibaru.id/ Audrian F)

Memang halaman belakang rumah-rumah tersebut memiliki kelebihan yang kentara. Begitu memasukinya kamu sudah akan disuguhi dengan lanskap panorama alam yang mengelilinganya. Di bawahnya terdapat hamparan Waduk Jatibarang yang indah. Duh, siapa sih yang nggak tergoda untuk berfoto di sini?

Seperti yang disampaikan oleh Heru Setiawan, pegawai spot foto awan. Dia mengaku kalau spot foto awan milik Tumadi ini merupakan spot foto pertama sebelum spot-spot foto lain bermunculan. “Dasar dari terbentuknya spot sebetulnya sederhana saja. Kami punya Goa Kreo yang sudah menjadi tempat wisata. Mengapa tidak kalau di sekeliling kami juga dijadikan tempat wisata juga. Ya caranya dengan membuat spot foto ini,” ujarnya, Jumat (14/6).

Untuk tiap spot, rata-rata pengunjung dimintai Rp 5000. Heru bercerita, dirinya membuka spot ini pada 2017 silam. Saat itu Desa Kandri belum secantik sekarang.

“Waktu itu yang pertama berdiri spot foto awan. Kemudian diikuti dengan spot foto lainnya. Dulu belum ada jasa pemotretan seperti saya ini. Masih menggunakan gawai pribadi. Kemudian lambat laun setelah melakukan evaluasi, kami beralih menggunakan kamera DSLR,” tambah Heru.

Pemandangan alam dan waduk yang melatarbelakangi spot foto tersebut menjadi daya tarik tersendiri. (Inibaru.id/ Audrian F)

Selain Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Suko Makmur, spot-spot foto ini juga dikelola oleh Karang Taruna Gerak Maju Desa Kandri. Semua saling mendukung untuk memajukan pariwisata yang berasal dari potensi desanya ini.

“Intinya mengarahkan ke hal-hal yang positif untuk anak-anak muda. Zaman sekarang sudah serba rentan kalau anak-anak muda tidak diarahkan ke hal yang baik. Selain itu adanya spot-spot foto ini juga bisa memberikan penghasilan kepada masyarakat. Mengangkat perekonomian kami, bisa dibilang seperti itu,” tutup Heru yang juga merupakan salah satu pegiat Karang Taruna Gerak Maju tersebut.

Wah, salut terhadap Karang Taruna Gerak Maju yang saling bahu-membahu untuk memajukan desanya ya, Millens. Sudahkah kamu melakukan sesuatu untuk daerahmu? (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024