BerandaAdventurial
Rabu, 21 Jul 2020 14:00

Mau Layang-layangmu Melayang Tinggi? Yuk Intip Rahasianya

Memilih layang-layang ternyata nggak bisa sembarangan. (Inibaru.id/ Audrian F)

Bermain layang-layang ternyata nggak bisa sembarangan. Perlu kecermatan dalam memilih benang dan layang-layangnya. Mulyono selaku pemilik toko layangan legendaris Maganol membeberkan tips.<br>

Inibaru.id - Sepengalaman saya bermain layang-layang, ternyata nggak semua layang-layang itu bisa digunakan dengan baik. Nggak heran kalau membeli layang-layang di toko, pasti harus cermat memilih.

Atau kalau sudah terlanjur beli dan nggak begitu enak diterbangkan upaya-upaya kecil yang dilakukan adalah dengan melubangi ujung pinggirnya. Maksudnya, hal itu dilakukan agar sirkulasi udara di sekitar layang-layang berimbang.

Saat bertemu Mulyono sang pemilik toko layang-layang legendaris bernama Maganol di Kota Semarang, dia banyak bercerita soal layang-layang. Dari pembuatan layang-layang hingga benang yang digunakan. Sekaligus dia juga memberi tips bagaimana memilih layang-layang yang baik.

Terkadang para pengguna layang-layang harus melubangi sisi tertentu agar sirkulasi udaranya berimbang. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Kata Mulyono hal paling dasar dari membeli layang-layang adalah perhatikan kerapian pengerjaannya. Hal itu bisa dilihat dari bagaimana kerangkanya hingga lipatan pinggirannya. Kalau lipatannya lebar-lebar, berarti pembuatannya secara terburu-buru.

“Kalau gitu kan kelihatan, mana yang dibuat secara serius atau ‘asal ada layangan’ saja,” ujarnya.

Selain itu Mulyono juga memberi tahu kalau layang-layang dengan menggunakan kertas minyak diyakini kualitasnya lebih baik dan nggak mudah robek. Namun dia menggarisbawahi kalau kertas minyak harganya sedikit lebih mahal. Tapi bedanya nggak jauh-jauh amat.

Kata Mulyono, kalau yang rapi lipatan layang-layang nggak terlalu lebar. Pendek saja di dekat kerangka. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Selain layang-layang, hal yang selalu diperhatikan adalah benang. Orang-orang bermain layangan sebetulnya nggak hanya sekadar menerbangkan saja, tapi juga diadu, atau dalam bahasa lokal Semarang disebut dengan ampatan. Dalam aduan tersebut, benang merupakan perkakas paling vital.

Nah, untuk benang ini, Mulyono lebih bercerita tentang produk bikinan tokonya. Di Maganol punya dua merk yang diunggulkan namanya Pinokio dan Hiu. Kedua benang ini dikategorikan “benang gelasan” .

Benang layangan produksi Maganol. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Untuk merk Pinokio merupakan peninggalan dari orang tuanya. Secara bahan mungkin lebih tajam daripada Hiu. Mulyono mengakui kalau secara kualitas dan harga Pinokio adalah yang tertinggi. Namun yang paling banyak dicari adalah benang layang-layang dengan merk Hiu.

Namun pemakaian benang layangan belum tentu langsung bisa menentukan kalau kamu bakal memenangkan aduan layangan. Semua juga kembali pada orangnya. Kalau orang tersebut pandai pakai benang dengan harga standar atau Hiu pun juga bisa menang.

“Loh, Liem Swie King bisa dapet medali emas kan juga bukan tiba-tiba bangun tidur terus bisa main badminton. Jadi lebih kalau mau jago diasah dulu kemampuannya, jangan langsung pakai yang mahal,” ucapnya dengan mengumpamakan atlet bulutangkis nasional.

Gimana, semakin tertarik main layang-layang? Eits, pastikan benang layanganmu nggak membahayakan orang lain ya, Millens. (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: