BerandaAdventurial
Senin, 1 Sep 2024 14:59

Mari Bersepeda Menikmati Sisi Lain Ambarawa

Banyak bangunan lawas di Ambarawa dengan desain arsitektur yang menarik seperti gedung PLN Ambarawa ini. (Google Street View)

Pengin jalan-jalan yang nggak biasa? Kamu bisa lo bersepeda menikmati sisi lain Ambarawa yang jarang diketahui banyak orang? Di mana ya jalur di mana kamu bisa melakukannya?

Inibaru.id – Untuk ukuran sebuah kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang, nama Ambarawa bisa dikatakan lebih popular jika dibandingkan dengan ibu kota dari kabupaten ini, yaitu Semarang. Maklum, di Ambarawa, kamu bisa menemukan Museum Kereta Api Ambarawa yang cukup populer dan bersejarah.

Di Ambarawa pula, terdapat benteng peninggalan Belanda Fort Willem I. Ditambah dengan adanya Rawa Pening yang nggak jauh dari pusat keramaian kecamatan tersebut, wajar jika Ambarawa dijejali dengan wisatawan pada akhir pekan.

Tapi, pernah nggak kamu mencoba untuk menilik sisi lain kecamatan yang dihuni kurang lebih 65 ribu penduduk per sensus 2022 ini? Pasalnya, di samping berbagai tempat wisata yang populer, ada sejumlah sisi lain Ambarawa yang bisa kamu lihat. Apalagi jika kamu telusuri dengan sepeda.

Lantas, dari mana kita bisa memulai petualangan bersepeda untuk melihat sisi lain Ambarawa ini? Kamu bisa start dari pertigaan di depan SDN Kupang 1. Di Jalan Ambarawa - Tambakboyo yang menuju ke arah selatan tersebut, kamu bisa terus mengendarai sepeda dengan jalur yang cenderung menurun sampai menemukan perempatan Alun-alun Ambarawa.

Jika di tempat lain Alun-alun jadi pusat kegiatan dan ekonomi, Alun-alun Ambarawa justru kalah pamor dengan Lapangan Panglima Besar Jenderal Soedirman yang lokasinya ada di dekat Museum Kereta Api Ambarawa. Apalagi, di lapangan yang disebut terakhir, sering diadakan pasar malam yang dijejali warga Ambarawa dan sekitarnya yang pengin menjajal sejumlah wahana.

Persimpangan rel kereta api dengan pemandangan Gunung Merbabu. (Google Street View)

Di Alun-alun Ambarawa yang nggak terlalu ramai ini, kamu bisa nongkrong di tempat duduk yang mirip tribun stadion, menjajal sejumlah jajanan yang dijajakan PKL di sana, atau bersantai di lapangannya. Setelah puas, kamu bisa meneruskan perjalanan ke arah jalan RA Kartini, tepatnya yang mengarah ke RSUD Gunawan Mangungkusumo.

Memangnya, apa yang menarik di jalan itu? Setelah melalui perkampungan warga, kamu bakal melintasi rel kereta api dengan pemandangan menakjubkan di sisi selatan, yaitu area persawahan, Rawa Pening, dan sekumpulan Gunung Merbabu, Telomoyo, dan Andong. Jika gunung-gunung tersebut nggak tertutup awan, bakal terlihat sangat cantik.

Setelah puas menikmati pemandangan cantik tersebut, kamu bisa meneruskan aktivitas gowesmu ke Benteng Fort Willem I atau ke arah Museum Kereta Api Ambarawa. Di sana, kamu bisa melakukan wisata kuliner atau melihat-lihat sejumlah bangunan kuno, termasuk Gedung PLN Ambarawa dengan arsitektur yang sangat nggak biasa.

Gimana, tertarik nggak bersepeda menikmati sisi lain Ambarawa yang jarang dilihat orang ini? Tapi, ada baiknya kamu melakukannya pas pagi-pagi banget saat matahari baru terbit atau pas sore hari agar suhu udara nggak terlalu panas pas kamu gowes, Millens. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024