BerandaAdventurial
Kamis, 27 Jan 2021 20:00

Makan di Kaki Lima Jadi Warisan Budaya Tak-Benda di Singapura, Demi Apa?

Makan di Kaki Lima Jadi Warisan Budaya Tak-Benda di Singapura, Demi Apa?

Suasana pusat kuliner kaki lima Singapura yang jadi Warisan Budaya Tak-Benda UNESCO. (Flickr/ Kimon Berlin)

Makan di kaki lima biasa dilakukan di Indonesia atau negara-negara lain. Namun, di Singapura, rupanya budaya itu menjadi warisan budaya tak benda yang diakui UNESCO. Sehebat apa, sih?

Inibaru.id – Makan di pedagang kaki lima memang sudah akrab dilakukan masyarakat Indonesia. Kebiasaan ini bahkan bisa dengan mudah kamu temukan hampir di semua negara di Asia. Namun, UNESCO mencatat, budaya makan di kaki lima adalah warisan budaya tak-benda di Singapura.

Penentuan ini dilakukan pada 16 Desember 2020 lalu. Selain budaya makan kaki lima di Singapura, budaya balap unta di UEA dan Oman, Festival Yeondeunghoe dari Korea Selatan, serta tarian Budima di Zambia juga masuk dalam daftar tersebut.

Di Singapura, memang ada pusat kuliner kaki lima yang sangat terkenal dan jadi tujuan wisata. Banyak wisatawan yang mencari cita rasa asli dan nikmat dari negara kecil ini ada di sana. Pusat kuliner ini bahkan sudah ada sejak 1960-an, lo.

Tujuan pendirian pusat kuliner tersebut agar pedagang bisa berjualan dengan lebih terorganisir. Orang-orang yang datang juga bisa menikmati sajian makanan-makanan lezat dengan mudah. Pusat kuliner itu kemudian malah menjadi identitas nasional sekaligus tujuan wisata favorit di "Tumasik".

Pusat kuliner kaki lima Singapura telah jadi identitas dan kebanggaan negara. (Cloudfront)

Beda dengan kebanyakan penjual makanan kaki lima di berbagai negara, pusat kuliner kaki lima di Singapura sudah buka sejak pagi. Saat pagi-pagi inilah, banyak orang-orang dewasa yang memulai hari dengan menikmati kopi dan saling mengobrol.

Sementara, pada siang hari, orang-orang yang berdatangan sudah berganti. Kebanyakan adalah para pekerja yang ingin bisa makan dengan sederhana, murah, dan enak pada jam istirahat.

Suasana pusat kuliner kaki lima ini semakin meriah dan hidup pada malam hari. Setiap pengunjung bisa berbaur satu sama lain, baik dengan pedagang atau pembeli lain, yang belum dikenal sebelumnya.

Apakah semua makanan di tempat tersebut enak? Sejumlah kedai di sini sudah memiliki Bintang Michelin saking enaknya! Laiknya Pulitzer bagi penulis, Bintang Michelin adalah penghargaan tertinggi untuk tempat makan terbaik.

Yeah, setinggi apa pun penghargaan yang diberikan, kuliner tetaplah kuliner, karena yang paling menentukan sejatinya adalah lidah kita. Jadi, datanglah ke sana dan buktikan sendiri, ya, Millens!(Vic/IB09/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025