BerandaAdventurial
Sabtu, 12 Apr 2019 13:00

Jalan-Jalan ke Kranggan Dalam, Kampung Kulit Lunpia di Semarang yang Tak Mengenal Jam Malam

Di sini, hampir semua orang memproduksi kulit lunpia. Seolah tak ada kata lelah untuk menjemput rezeki, kampung tersebut berproduksi 24 jam sehari dan tak mengenal hari libur!

Inibaru.id – Kerja, kerja, kerja, begitu kata presiden kita. Inilah yang terlihat kalau kamu menyambangi sentra produksi kulit lunpia ini. Lampu di rumah-rumahnya tak pernah padam, perkakas memasak juga tak henti berdenting.

Ya, hampir seluruh warga Semarang mengenal kampung ini, sebuah gang di tengah pemukiman penduduk yang padat. Kampung Kranggan Dalam namanya. Gang tersebut masuk dalam wilayah Kelurahan Kranggan, Kecamatan Semarang Tengah.

Di sana, hampir seluruh warganya berprofesi sebagai pembuat kulit lunpia. Sepanjang jalan, kamu akan menyaksikan betapa sibuknya mereka menyongsong rezeki, bekerja di rumah sendiri-sendiri. Ruang tamu atau teras adalah rumah produksi mereka.

Yang menarik, kampung tersebut bisa dikatakan nggak pernah tidur. Proses produksi berlangsung 24 jam tiap hari. Mereka juga hampir nggak mengenal hari libur. Hm, istimewa!

Dikutip dari Jatengtoday (28/10/2018), tak kurang dari 40 usaha pembuatan kulit lunpia berdiri di sana. Mungkin sekarang sudah bertambah atau malah berkurang.

Tak hanya memasok kebutuhan di Semarang, konon mereka merupakan pemasok kulit lunpia di berbagai kota besar di Indonesia.

Sungguh menarik menyaksikan bagaimana para pekerja di sana membuat adonan kulit lunpia di ember, lalu adonan kenyal itu untuk dioleskan ke beberapa wajan panas di atas kompor gas satu per satu dengan cepat dan cekatan.

Tak lama, sekitar 3-5 detik, adonan tipis yang mongering di wajan itu diangkat dengan tangan satunya, tanpa bantuan apapun, kemudian ditumpuk bersama dengan lembaran kulit lunpia lainnya. Begitulah seterusnya.

Penasaran? Datanglah ke Kampung Kulit Lunpia ini, dijamin kamu akan terkesan! Gimana kalau liburan kali ini? (IB20/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

KPU Jateng Fasilitasi Debat Cagub-Cawagub Tiga Kali di Semarang

4 Okt 2024

Masih Berdiri, Begini Keindahan Bekas Kantor Onderdistrict Rongkop Peninggalan Zaman Belanda

4 Okt 2024

Gen Z Cantumkan Tagar DESPERATE di LinkedIn, Ekspresikan Keputusasaan

4 Okt 2024

Sekarang, Video Call di WhatsApp Bisa Pakai Filter dan Latar Belakang!

4 Okt 2024

Mengapa Banyak Anak Muda Indonesia Terjerat Pinjol?

4 Okt 2024

Ini Waktu Terbaik untuk Memakai Parfum

4 Okt 2024

Wisata Alam di Pati, Hutan Pinus Gunungsari: Fasilitas dan Rencana Pengembangan

4 Okt 2024

KAI Daop 4 Semarang Pastikan Petugas Operasional Bebas Narkoba Lewat Tes Urine

4 Okt 2024

Indahnya Pemandangan Atas Awan Kabupaten Semarang di Goa Rong View

5 Okt 2024

Gelar HC Raffi Ahmad Terancam Nggak Diakui, Dirjen Dikti: Kampusnya Ilegal

5 Okt 2024

Kisah Pagar Perumahan di London yang Dulunya adalah Tandu Masa Perang Dunia

5 Okt 2024

Penghargaan Gelar Doktor Honoris Causa, Pengakuan atas Kontribusi Luar Biasa

5 Okt 2024

Ekonom Beberkan Tanda-Tanda Kondisi Ekonomi Indonesia Sedang Nggak Baik

5 Okt 2024

Tembakau Kambangan dan Tingwe Gambang Sutra di Kudus

5 Okt 2024

Peparnas XVII Solo Raya Dibuka Besok, Tiket Sudah Habis Diserbu dalam 24 Jam

5 Okt 2024

Pantura Masih Pancaroba, Akhir Oktober Hujan, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan

6 Okt 2024

Pasrah Melihat Masa Depan, Gen Z dan Milenial Lebih Memilih Doom Spending

6 Okt 2024

Menikmati Keseruan Susur Gua Pancur Pati

6 Okt 2024

Menilik Tempat Produksi Blangkon di Gunungkidul

6 Okt 2024

Hanya Menerima 10 Pengunjung Per Hari, Begini Uniknya Warung Tepi Kota Sleman

6 Okt 2024