BerandaAdventurial
Minggu, 27 Agu 2022 11:00

Kontribusi Raden Saleh dalam Penemuan Fosil Manusia Purba Pithecantropus Erektus

Raden Saleh secara nggak langsung membantu Eugene Dubois dalam menemukan fosil manusia purba pertama, Pithecantropus Erectus. (Wikipedia)

Eugene Dubois yang frustrasi dengan pencariannya di Sumatra mendengar kalau Raden Saleh mengoleksi tulang-tulang yang nggak biasa. Dia lalu memindahkan pencariannya ke Trinil, Ngawi. Di tempat baru itu, Pithecantropus Erectus ditemukan.

Inibaru.id – Pithecantropus Erectus atau populer dengan Homo Erectus adalah sebutan bagi fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia. Sejarah mencatat penemunya adalah Eugene Dubois.

Tapi, kamu tahu nggak kalau cerita penemuan fosil manusia purba yang dilakukan antropolog asal Belanda ini terinspirasi oleh sang pelukis fenomenal Nusantara Raden Saleh?

Dubois lahir di Eijsden, Belanda, pada 28 Januari 1858. Saat usianya baru 22 tahun, Raden Saleh sudah meninggal di Buitenzorg (nama lain Bogor pada masa kolonial). Tapi, pengaruh Raden Saleh pada pencarian fosil manusia purbanya justru terjadi setelah sang maestro seni meninggal bertahun-tahun kemudian.

Hal ini terungkap dari buku yang ditulis M. Junaedi Al Anshori dan terbit pada 2011 lalu berjudul Masa Prasejarah Sampai Masa Proklamasi Kemerdekaan. Dalam buku tersebut, tertulis jika Homo Erectus sebagai fosil manusia purba pertama yang ditemukan di Tanah Air. Penemunya adalah Dubois di lembah Sungai Bengawan Solo, tepatnya di daerah Trinil yang masuk wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Museum Trinil, fosil manusia purba Pithecanthropus Erectus yang ditemukan Dubois dipamerkan. (Sinarpos)

Nama Pithecanthropus Erectus sendiri diambil oleh Dubois dari bahasa Yunani kuno yang bisa diartikan sebagai manusia kera yang berjalan dengan tegak. Penemuan ini sampai membuatnya mendapatkan penghargaan dari University of Amsterdam pada 1897 dan memberikan pengaruh besar dari dunia antropologi pra-sejarah, khususnya yang terkait dengan manusia purba di dunia.

Tapi, dalam buku tersebut, disebutkan bahwa Dubois datang ke Trinil karena mengetahui bahwa Raden Saleh memiliki koleksi tulang-tulang nggak biasa di kediamannya. Sang maestro ini ternyata juga pengoleksi fosil.

Di museum Trinil Ngawi, kita bisa belajar tentang sejarah manusia karena di dalamnya ada koleksi fosil manusia dan hewan purba. (Jpnn/Disway)

Setelah mempelajari dari mana tulang-tulang koleksi tersebut berasal, Dubois yang sedang frustrasi dengan penggalian di Sumatra yang nggak memberikan hasil apapun sejak 1887 pun langsung banting setir dan memindahkan pencariannya ke Trinil.

Keputusannya ternyata tepat. Pada 1891, Dubois menemukan tulang belulang yang kemudian dia sebut sebagai Pithecanthropus Erectus atau Java Man. Fosil ini diperkirakan sudah berusia 700 ribu atau 2 juta tahun, lo, Millens.

Wah, rupanya selain pelukis legendaris, ilmuwan yang andal, Raden Saleh juga pengoleksi fosil, ya? Dari kegemarannya mengoleksi tulang-tulang yang dia temukan, seorang arkeolog dunia, Eugene Dubois berhasil mengungkap sejarah manusia purba dunia. (Wik, Kum/IB09/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: