Inibaru.id - Sastrawan masyhur Tanah Air Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin atau akrab disapa Nh Dini memiliki kenangan manis di Kota Semarang, tepatnya di satu permukiman padat di pusat kota yang dikenal sebagai Kampung Sekayu.
Perkampungan yang kini dikelilingi gedung pencakar langit itu pernah ditinggali Nh Dini dalam rentang waktu cukup lama. Perkampungan ini diabadikan perempuan yang pernah menikah dengan lelaki berkebangsaan Prancis Yves Coffin tersebut dalam novel bertajuk Sekayu (1981).
Sore itu, bersama beberapa kawan, saya sengaja bertandang ke Kampung Sekayu untuk "napak tilas", menilik rumah yang pernah disinggahi Nh Dini. Dari kejauhan, rumah yang berlokasi di Jalan Sekayu No 348 itu terlihat seperti bangunan kuno yang didominasi rangka-rangka dari kayu jati.
Jalan menuju halaman rumahnya yang menanjak juga tampak teduh karena samping kiri dan kanannya ditumbuhi pepohonan menjulang dan berbagai tanaman di sekitarnya.
"Oh, (Nh Dini) lahirnya nggak di sini, tapi pernah tinggal lama dan dapat inspirasi tulisan di rumah ini," ucap seorang kerabat Nh Dini, Oeti Siti Adiati, sesaat setelah dia menemui saya.
Lahirkan Banyak Karya
Rumah yang didominasi cat berwarna putih tersebut hanya ditinggali dua perempuan paruh baya termasuk Oeti. Menurut penuturan Oeti, Nh Dini melahirkan cukup banyak karya di tempat tersebut. Sekurangnya ada empat novel yang dihasilkannya.
Keempat novel itu antara lain Sebuah Lorong di Kotaku (1978), Padang Ilalang di Belakang Rumah (1979), Sekayu (1981) dan Tirai Menurun (1997). Oeti yang kebetulan baru pulang dari acara pengajian bercerita, karya-karya Nh Dini sebagian besar berdasarkan apa yang dia lihat dan rasakan di sekitarnya.
"Memang benar, dulu di belakang rumah ini, sebelum banyak bangunan seperti sekarang, adalah kebun kosong yang tak terawat. Ada kandang bebek juga, bahkan Dini sering memberi pakan bebek-bebek itu," ucap Oeti.
Dia mengenang, Nh Dini adalah sosok yang cenderung lebih suka suasana sunyi saat menulis. Jika ada suara bising, kerabatnya itu justru sangat sulit untuk berkonsentrasi.
"Dini, kalau sedang mengetik, kayak nggak mau diganggu," tutur Oeti.
Hubungan Tanpa Restu
Selain menceritakan kenangan Nh Dini sewaktu tinggal di kampung Sekayu, Oeti juga membeberkan pernikahan Nh Dini dengan Yves Coffin yang sempat ditentang orang tuanya. Dia mengatakan, eyangnya nggak merestui pilihan Nh Dini menikahi diplomat asal Prancis tersebut.
"Eyang nggak kasih restu. Tapi, lambat laun hubungan itu diterima. Ya sudahlah, pilihan hidup Dini mau seperti itu, gimana lagi, kan?" kata Oeti.
Setelah menikah, Nh Dini tinggal di Prancis bersama suaminya, lalu dikaruniai dua anak, yakni Marie-Claire Lintang dan Pierre Coffin. Namun, rumah tangga Nh Dini retak, sehingga dia pun memutuskan kembali ke Tanah Air, tinggal di rumah sepupunya di Jakarta, dan kembali jadi warga negara Indonesia.
"Saya lupa tahunnya, yang pasti saat itu saya duduk di bangku SMA," kenang Oeti.
Mengitari rumah tua di Sekayu itu membuat saya bertanya dalam hati, di mana Nh Dini kecil membaca surat cinta teman sekelasnya seperti dikisahkan dalam Sekayu, ya? Ha-ha.
Kepada Kampung Sekayu, semoga nggak akan berganti nama di masa mendatang seperti harapan mendiang Nh Dini. (Fitroh Nurikhsan/E03)