BerandaAdventurial
Sabtu, 25 Okt 2019 18:18

Ihwal Kampung Ketandan dan Kisah Tiongkok Kecil di Yogyakarta

Ihwal Kampung Ketandan dan Kisah Tiongkok Kecil di Yogyakarta

Gerbang menuju Kampung Ketandan. (Traveltodayindonesia)

Di kawasan ini, kamu bisa menjumpai sudut-sudut yang kental akan budaya Tionghoa. Kampung Ketandan namanya. Bagaimana sejarah terbentuknya kampung ini?

Inibaru.id – Kampung Ketandan merupakan salah satu kawasan pecinan di Yogyakarta. Untuk menyokong ekonomi di sana, masyarakat Tionghoa menjadikan kawasan ini sebagai salah satu pusat bisnis mereka. Namun, sebelum terbentuk seperti sekarang, bagaimana ihwal Kampung Ketandan terbentuk?

Tan Jin Sing-lah orang yang berjasa membangun kawasan ini. Menjabat sebagai bupati pada 1760-1831, dia diangkat dengan gelar Kanjeng Raden Tumenggung Secadiningrat.

Lahir sebagai keturunan Sultan Amangkurat dari Mataram, Tan Jin Sing hidup bersama warga Tionghoa. Setelah orang tuanya meninggal, dia diasuh oleh warga Tionghoa bernama Oei The Long dan menikah dengan perempuan Tionghoa.

http://yogyakarta.panduanwisata.id/files/2012/04/poncowintan.jpg

Salah satu sudut di Kampung Ketandan. (Panduan Wisata)

Lantaran memiliki garis keturunan sebagai bangsawan, Tan Jin Sing menjadi penghubung Sultan Hamengku Buwana III dan Thomas Stamford Bingley Raffles. Di kawasan ini, warga Jawa, Tionghoa, dan Eropa bisa tinggal bersama. Lantaran berjasa dalam menyatukan masyarakat, dia pun diabadikan menjadi nama sebuah jalan di kawasan tersebut.

Menurut masyarakat setempat, nama “Ketandan” berasal dari kata tanda. Tanda adalah sebutan bagi petugas yang menarik pajak warga Tionghoa.

Namun, cerita ini bukanlah satu-satunya versi terbentuknya Kampung Ketandan. Ada juga versi yang menyebutkan bahwa Sultan Hamengku Buwana III-lah yang memberikan nama untuk kawasan ini lewat sebuah prasasti.

Kampung Ketandan saat perayaan Imlek. (Instagram/berliando.hanif)

Meski nggak seramai dulu, kawasan Pecinan masih menyimpan pesonanya bagi wisatawan dan warga Yogyakarta. Di sana, kamu masih bisa menjumpai toko yang menjual aneka obat tradisional Tiongkok hingga roti dengan resep klasik.

Daripada bingung mau ke mana, nggak ada salahnya mengeksplorasi kawasan ini. Yuk, jalan-jalan ke Kampung Ketandan! (IB15/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025

Antrean Panjang Fenomena 'War' Emas; Fomo atau Memang Melek Investasi?

14 Apr 2025

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

14 Apr 2025

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

14 Apr 2025

Farikha Sukrotun, Wasit Internasional Bulu Tangkis yang Berawal dari Kasir Toko Bangunan Kudus

14 Apr 2025

Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?

14 Apr 2025

Grebeg Getuk 2025 Sukses Meriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang

14 Apr 2025

Tradisi Bawa Kopi dan Santan dalam Pendakian Gunung Sumbing, Untuk Apa?

15 Apr 2025

Keindahan yang Menakutkan, Salju Turun saat Sakura Mekar di Korea Selatan

15 Apr 2025

Mereka yang Terlibat dalam Suap Putusan 'Onslag' Kasus Korupsi Minyak Goreng

15 Apr 2025

Harus Bagaimana Agar Ambulans Nggak Lagi Kena Tilang ETLE?

15 Apr 2025

Warga Semarang Sambut Gembira Penghapusan Denda Pajak Kendaraan

15 Apr 2025

Berasal dari Tradisi Eropa, Kelinci Paskah Jadi Simbol Kesuburan

15 Apr 2025

Alasan Sejumlah Asosiasi Jurnalis Menolak Program Rumah Subsidi Wartawan

16 Apr 2025

'Burning'; Ketika Ending Sebuah Film Justru Bikin Bingung Penontonnya

16 Apr 2025