Inibaru.id - Kabupaten Jepara dikenal luas karena pantai-pantainya yang bersih dan memanjakan mata. Selain pantai, Kota Ukir juga memiliki destinasi wisata alam di kawasan pegunungan yang nggak kalah menawan, termasuk lokawisata yang tengah viral di kalangan wisatawan lokal, yakni Wisata Alam Kali Ndayung.
Berjarak sekitar 18 kilometer atau sekitar 30 menit perjalanan berkendara dari pusat kota, destinasi wisata yang berlokasi di Desa Batealit, Kecamatan Batealit, ini belakangan memang tengah menjadi referensi utama anak muda untuk piknik. Kian hari, tempat ini semakin ramai dikunjungi orang.
Dengan latar belakang alam yang masih asri, destinasi wisata "ciblon" ini menggunakan sungai yang masih jernih dan menyegarkan karena bersumber langsung dari Gunung Muria sebagai daya tarik utamanya.
Oya, sedikit informasi, Kali Ndayung adalah bagian dari tiga destinasi wisata utama di kawasan Wisata Alam Bukit Indah Batealit (BIB). Dua lainnya adalah camping ground di hutan pinus Batealit dan air terjun Watu Bobot.
Jalan atau Ngojek
Untuk mencapai Kali Ndayung, dari pintu masuk kawasan wisata, kamu bisa memilih dua jalur utama, yakni berjala kaki menyusuri sungai atau memanfaatkan jsa ojek dengan jarak tempuh sekitar 7 kilometer atau 10 menit perjalanan dengan medan jalan dari tanah berbatu.
Jika punya cukup tenaga dan biasa berjalan jauh, menyusuri sungai sejak dari pintu masuk menuju Kali Ndayung tentu menjadi pilihan yang paling tepat, mengingat sepanjang perjalanan kamu bakal disuguhi pemandangan yang hijau dan menyegarkan.
Namun, kamu perlu berhati-hati karena untuk mencapai Kali Ndayung, kamu perlu berjalan menyusuri pematang sawah. Kamu juga perlu menyeberangi aliran sungai dangkal untuk mencapai lokawisata tersebut. Jadi, pastikan kamu siap basah-basahan ya.
Kendati rute yang bakal ditempuh cukup panjang, yakinlah bahwa kamu nggak akan merasa bosan karena sepanjang jalan bakal disuguhi pemandangan alam yang menakjubkan. Setibanya di Kali Ndayung, kamu juga bakal disambut dengan suasana sejuk yang bikin betah berlama-lama.
Healing di Hidden Gem yang Asri
Berada di sini, kamu akan merasa seperti hidup di perdesaan pada satu atau dua dekade lalu, ketika udara nggak tercemar polusi, pohon-pohon tua menjulang tinggi, serta air sungai masih bening hingga dasarnya terlihat dan belum dipenuhi sampah. Yap, lokawisata murah ini memang seasri itu.
Jika kamu mencari tempat healing yang yang bikin damai untuk sejenak melarikan diri dari hiruk pikuk kota atau kesibukan kerja yang padat, hidden gem Jepara ini pantang terlewat. Inilah yang juga dilakukan Fina Zahratul, seorang wisatawan yang tinggal di wilayah perkotaan di Jepara.
“Dari tadi ada capung, kan? Berarti tempat ini punya alam yang masih asri banget. Karena tidak semua tempat alam masih ada capung,” tuturnya, pekan lalu.
Karena sungainya nggak terlalu lebar, dangkal, dan aliran airnya nggak deras, Kali Ndayung cukup aman untuk anak-anak, membuatnya cocok untuk dijadikan sebagai destinasi wisata keluarga. Anak-anak bisa ciblon di sini, tapi tentu saja tetap dalam pantauan orang tua karena bebatuan sungai di sini cukup licin.
Nggak Ada Batasan Waktu
Nggak hanya untuk anak, wisatawan muda atau dewasa juga bisa kok ciblon atau bermain air di sini. Airnya dingin dan menyegarkan, membuatnya cocok untuk dikunjungi saat musim kemarau atau pada siang hari yang terik. Kamu bisa berpuas-puas di sini karena memang nggak ada batasan waktu.
Endah, wisatawan asal Demak mengaku sengaja datang ke Kali Ndayung untuk mengajak anak-anaknya berenang sekaligus mendekatkan mereka pada alam agar bisa menjaga lingkungan dengan lebih baik.
“Saya sengaja ke sini (dari Demak) untuk mengajak anak-anak berenang, main air, dan memperkenalkan mereka pada binatang di alam liar, misalnya kecebong. Biar anak-anak mengenal alam dengan lebih baik," tuturnya.
Kalaupun nggak pengin berenang, sekadar duduk-duduk di pinggir sungai sembari menikmati pemandangan alam yang didominasi pepohonan pinus yang menjulang tinggi ini juga nggak kalah syahdu. Kamu bisa duduk di bebatuan besar yang terserak di sekitar sungai sembari berswafoto.
Bawa Bekal dari Rumah
Laiknya piknik, kamu pun boleh membawa makanan dari rumah untuk dinikmati di tempat tersebut. Inilah yang dilakukan Endah yang mengaku enggan kalau harus berbasah-basah, karena rumahnya cukup jauh.
"Saya di sini saja, bersantai di atas batu, selfie, terus makan-makan setelah puas gebyuran. Ini bawa (makanan) dari rumah. Cocoklah untuk obat healing," jelasnya. "Tempat ini juga murah meriah!"
Seperti kata Endah, tiket masuk menuju Kali Ndayung memang tergolong murah. Kamu cukup merogoh kocek sebesar Rp5.000 per orang untuk menikmati lokawisata ini sepuas-puasnya.
Oya, kalau pengin menginap dengan tenda bersama keluarga, pesta barbeku bareng kolega, atau nge-camp bersama teman sejawat, kamu bisa juga melakukannya di sini, lo!
Meningkatkan Ekonomi Masyarakat
Kali Ndayung saat ini dikelola oleh masyarakat setempat. Viralnya lokawisata ini sejak beberapa tahun lalu ini rupanya juga menjadi berkah bagi warga sekitar. Beberapa orang kini bisa memutar roda ekonomi di sekitar situ, salah satunya dengan membuka jasa ojek dari pintu masuk menuju lokasi.
Sofianto adalah salah seorang tukang ojek yang rajin membawa pengunjung di kawasan tersebut dalam dua tahun terakhir. Pekerjaan utamanya adalah peternak kambing, tapi ngojek yang disebutnya sebagai pekerjaan sampingan mampu membuat lelaki 35 tahun ini hidup cukup.
“Pagi hari saya mengurus ternak. Setelah itu baru ke sini untuk mengisi waktu sebagai tukang ojek,” ujarnya.
Tukang ojek di Kali Ndayung memang rata-rata merupakan warga lokal. Jumlahnya sekitar 35 orang. Sofianto mengaku, keberadaan destinasi wisata ini cukup membantu perekonomian keluarganya karena hasil yang didapatkan cukup besar.
Tarif Ojek yang Murah
Para pengunjung Kali Ndayung memang cukup banyak yang memanfaatkan jasa antar-jemput ojek. Bukan malas, tapi lantaran kontur tanahnya yang terjal acap membuat mereka nggak nyaman berjalan, terlebih bagi mereka yang membawa anak-anak atau yang datang tanpa persiapan khusus.
Selain itu, tarif ojek dari pintu masuk menuju lokawisata atau sebaliknya juga dibanderol cukup murah, yakni sekitar Rp10 ribu sekali jalan. Jadi, jika kamu mau memakai jasa ojek, siapkan bujet sekitar Rp20 ribu untuk pergi-pulang ya.
Sofianto mengungkapkan, penghasilan dari menawarkan jasa ojek di tempat tersebut memang cukup menggiurkan, tapi belum bisa dijadikan sebagai sandaran utama karena yang didapatkan cukup fluktuatif. Saat hari libur, dia menyebutkan, penghasilan bisa tinggi, tapi akan turun pada hari kerja.
"Kalau ramai bisa Rp250 ribu per hari, misalnya saat libur Syawalan kemarin," tandasnya.
Hm, tempat wisata yang menarik, kan? Kalau ke Jepara, jangan lupa mampir dan nikmati sensasi bermain-main di sungai dengan air yang segar dan menyejukkan. Wah, jadi bernostalgia nggak, sih? (Alfia Ainun Nikmah/E10)
