BerandaAdventurial
Senin, 13 Jul 2025 15:06

Ciblon di Kali Ndayung Jepara, Destinasi Menyegarkan di Kaki Gunung Muria

Keramaian pengunjung bermain air di Kali Ndayung Jepara. (Inibaru.id/ Alfia Ainun Nikmah)

Dengan tiket masuk yang ramah di kantong, kamu bisa berpuas-puas diri ciblon di Kali Ndayung, destinasi wisata menyegarkan yang harus kamu coba saat berkunjung ke Jepara.

Inibaru.id - Kabupaten Jepara dikenal luas karena pantai-pantainya yang bersih dan memanjakan mata. Selain pantai, Kota Ukir juga memiliki destinasi wisata alam di kawasan pegunungan yang nggak kalah menawan, termasuk lokawisata yang tengah viral di kalangan wisatawan lokal, yakni Wisata Alam Kali Ndayung.

Berjarak sekitar 18 kilometer atau sekitar 30 menit perjalanan berkendara dari pusat kota, destinasi wisata yang berlokasi di Desa Batealit, Kecamatan Batealit, ini belakangan memang tengah menjadi referensi utama anak muda untuk piknik. Kian hari, tempat ini semakin ramai dikunjungi orang.

Dengan latar belakang alam yang masih asri, destinasi wisata "ciblon" ini menggunakan sungai yang masih jernih dan menyegarkan karena bersumber langsung dari Gunung Muria sebagai daya tarik utamanya.

Oya, sedikit informasi, Kali Ndayung adalah bagian dari tiga destinasi wisata utama di kawasan Wisata Alam Bukit Indah Batealit (BIB). Dua lainnya adalah camping ground di hutan pinus Batealit dan air terjun Watu Bobot.

Jalan atau Ngojek

Sungai yang dangkal dapat dinikmati oleh berbagai kalangan (Inibaru.Id/Alfia Ainun Nikmah)

Untuk mencapai Kali Ndayung, dari pintu masuk kawasan wisata, kamu bisa memilih dua jalur utama, yakni berjala kaki menyusuri sungai atau memanfaatkan jsa ojek dengan jarak tempuh sekitar 7 kilometer atau 10 menit perjalanan dengan medan jalan dari tanah berbatu.

Jika punya cukup tenaga dan biasa berjalan jauh, menyusuri sungai sejak dari pintu masuk menuju Kali Ndayung tentu menjadi pilihan yang paling tepat, mengingat sepanjang perjalanan kamu bakal disuguhi pemandangan yang hijau dan menyegarkan.

Namun, kamu perlu berhati-hati karena untuk mencapai Kali Ndayung, kamu perlu berjalan menyusuri pematang sawah. Kamu juga perlu menyeberangi aliran sungai dangkal untuk mencapai lokawisata tersebut. Jadi, pastikan kamu siap basah-basahan ya.

Kendati rute yang bakal ditempuh cukup panjang, yakinlah bahwa kamu nggak akan merasa bosan karena sepanjang jalan bakal disuguhi pemandangan alam yang menakjubkan. Setibanya di Kali Ndayung, kamu juga bakal disambut dengan suasana sejuk yang bikin betah berlama-lama.

Healing di Hidden Gem yang Asri

Wisatawan menyeberangi aliran sungai Kali Ndayung. (Inibaru.Id/ Alfia Ainun Nikmah)

Berada di sini, kamu akan merasa seperti hidup di perdesaan pada satu atau dua dekade lalu, ketika udara nggak tercemar polusi, pohon-pohon tua menjulang tinggi, serta air sungai masih bening hingga dasarnya terlihat dan belum dipenuhi sampah. Yap, lokawisata murah ini memang seasri itu.

Jika kamu mencari tempat healing yang yang bikin damai untuk sejenak melarikan diri dari hiruk pikuk kota atau kesibukan kerja yang padat, hidden gem Jepara ini pantang terlewat. Inilah yang juga dilakukan Fina Zahratul, seorang wisatawan yang tinggal di wilayah perkotaan di Jepara.

“Dari tadi ada capung, kan? Berarti tempat ini punya alam yang masih asri banget. Karena tidak semua tempat alam masih ada capung,” tuturnya, pekan lalu.

Karena sungainya nggak terlalu lebar, dangkal, dan aliran airnya nggak deras, Kali Ndayung cukup aman untuk anak-anak, membuatnya cocok untuk dijadikan sebagai destinasi wisata keluarga. Anak-anak bisa ciblon di sini, tapi tentu saja tetap dalam pantauan orang tua karena bebatuan sungai di sini cukup licin.

Nggak Ada Batasan Waktu

Wisatawan bermain air sambil makan-makan (Inibaru.Id Alfia Ainun Nikmah)

Nggak hanya untuk anak, wisatawan muda atau dewasa juga bisa kok ciblon atau bermain air di sini. Airnya dingin dan menyegarkan, membuatnya cocok untuk dikunjungi saat musim kemarau atau pada siang hari yang terik. Kamu bisa berpuas-puas di sini karena memang nggak ada batasan waktu.

Endah, wisatawan asal Demak mengaku sengaja datang ke Kali Ndayung untuk mengajak anak-anaknya berenang sekaligus mendekatkan mereka pada alam agar bisa menjaga lingkungan dengan lebih baik.

“Saya sengaja ke sini (dari Demak) untuk mengajak anak-anak berenang, main air, dan memperkenalkan mereka pada binatang di alam liar, misalnya kecebong. Biar anak-anak mengenal alam dengan lebih baik," tuturnya.

Kalaupun nggak pengin berenang, sekadar duduk-duduk di pinggir sungai sembari menikmati pemandangan alam yang didominasi pepohonan pinus yang menjulang tinggi ini juga nggak kalah syahdu. Kamu bisa duduk di bebatuan besar yang terserak di sekitar sungai sembari berswafoto.

Bawa Bekal dari Rumah

Seorang ibu mengajari anaknya bereneng di Kali Ndayung (Inibaru.Id/Alfia Ainun Nikmah)

Laiknya piknik, kamu pun boleh membawa makanan dari rumah untuk dinikmati di tempat tersebut. Inilah yang dilakukan Endah yang mengaku enggan kalau harus berbasah-basah, karena rumahnya cukup jauh.

"Saya di sini saja, bersantai di atas batu, selfie, terus makan-makan setelah puas gebyuran. Ini bawa (makanan) dari rumah. Cocoklah untuk obat healing," jelasnya. "Tempat ini juga murah meriah!"

Seperti kata Endah, tiket masuk menuju Kali Ndayung memang tergolong murah. Kamu cukup merogoh kocek sebesar Rp5.000 per orang untuk menikmati lokawisata ini sepuas-puasnya.

Oya, kalau pengin menginap dengan tenda bersama keluarga, pesta barbeku bareng kolega, atau nge-camp bersama teman sejawat, kamu bisa juga melakukannya di sini, lo!

Meningkatkan Ekonomi Masyarakat

Beberapa anak-anak sedang asyik berenang di Kali Ndayung (Inibaru.Id/Alfia Ainun Nikmah)

Kali Ndayung saat ini dikelola oleh masyarakat setempat. Viralnya lokawisata ini sejak beberapa tahun lalu ini rupanya juga menjadi berkah bagi warga sekitar. Beberapa orang kini bisa memutar roda ekonomi di sekitar situ, salah satunya dengan membuka jasa ojek dari pintu masuk menuju lokasi.

Sofianto adalah salah seorang tukang ojek yang rajin membawa pengunjung di kawasan tersebut dalam dua tahun terakhir. Pekerjaan utamanya adalah peternak kambing, tapi ngojek yang disebutnya sebagai pekerjaan sampingan mampu membuat lelaki 35 tahun ini hidup cukup.

“Pagi hari saya mengurus ternak. Setelah itu baru ke sini untuk mengisi waktu sebagai tukang ojek,” ujarnya.

Tukang ojek di Kali Ndayung memang rata-rata merupakan warga lokal. Jumlahnya sekitar 35 orang. Sofianto mengaku, keberadaan destinasi wisata ini cukup membantu perekonomian keluarganya karena hasil yang didapatkan cukup besar.

Tarif Ojek yang Murah

Spot foto Kali Ndayung (Inibaru.Id/ Alfia Ainun Nikmah)

Para pengunjung Kali Ndayung memang cukup banyak yang memanfaatkan jasa antar-jemput ojek. Bukan malas, tapi lantaran kontur tanahnya yang terjal acap membuat mereka nggak nyaman berjalan, terlebih bagi mereka yang membawa anak-anak atau yang datang tanpa persiapan khusus.

Selain itu, tarif ojek dari pintu masuk menuju lokawisata atau sebaliknya juga dibanderol cukup murah, yakni sekitar Rp10 ribu sekali jalan. Jadi, jika kamu mau memakai jasa ojek, siapkan bujet sekitar Rp20 ribu untuk pergi-pulang ya.

Sofianto mengungkapkan, penghasilan dari menawarkan jasa ojek di tempat tersebut memang cukup menggiurkan, tapi belum bisa dijadikan sebagai sandaran utama karena yang didapatkan cukup fluktuatif. Saat hari libur, dia menyebutkan, penghasilan bisa tinggi, tapi akan turun pada hari kerja.

"Kalau ramai bisa Rp250 ribu per hari, misalnya saat libur Syawalan kemarin," tandasnya.

Hm, tempat wisata yang menarik, kan? Kalau ke Jepara, jangan lupa mampir dan nikmati sensasi bermain-main di sungai dengan air yang segar dan menyejukkan. Wah, jadi bernostalgia nggak, sih? (Alfia Ainun Nikmah/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: