Inibaru.id - Seperti masuk ke dunia lain, begitulah kesan pertama saya saat menyingkap tirai hitam dan melangkah ke dalam galeri bercahaya neon warna-warni.
Berawal dari rasa penasaran setelah melihat cuplikan video yang lewat di FYP TikTok dan Instagram—tentang sebentuk pameran yang diklaim sebagai "first neon art exhibition" di Kota Semarang—saya memutuskan untuk menyambanginya secara langsung belum lama ini.
Saya saat ini sudah nggak berdomisili di Kota Semarang. Butuh waktu beberapa jam untuk tiba di kota yang pernah saya tinggali selama beberapa tahun ini, plus 20 menit untuk mencapai AwannCosta di Semarang Barat.
AwannCosta adalah kawasan wisata eco-sport tourism di tengah megahnya Pearl of Java (POJ) City. Saat masuk ke area pameran yang dibuka sejak Juni lalu ini, alunan musik pelan menyambut saya dengan hangat.
Tiket masuknya cukup terjangkau, yakni Rp35 ribu pada akhir pekan dan Rp25 ribu saat hari kerja. Kamu nggak perlu membawa uang tunai di sini, karena semuanya serba cashless via QRIS. Pameran ini buka dari pukul 10.00 hingga 22.00 WIB. Cukup ramah untuk semua orang, bukan?
Pintu galeri dibatasi tirai hitam pekat, dan ketika saya membukanya, wow! Suasana di dalam tampak jauh berbeda dengan di luar. Berubah total, serasa berpindah ke semesta lain. Seluruh ruang diselimuti suasana yang gelap dengan lampu UV yang membuat segala hal tampak bercahaya.
Dinding hitam, cahaya neon, dan lukisan-lukisan yang bersinar terang dengan cat fluorescent menyatu dalam atmosfer yang magis sekaligus emosional.
Baca Juga:
Tangga Spiral di Poster Film 'SORE: Istri dari Masa Depan' Ternyata Beneran Ada, Ini Lokasinya!Di sela-sela karya visual, saya melihat banyak tulisan neon yang bisa dibilang memotivasi, meski jujur, beberapa terasa seperti tamparan batin. Salah satu yang paling menempel di kepala saya adalah kalimat: Look closer, all the glitters are just litters.
Kalau dipikir-pikir, maknanya dalam juga. Apa yang tampak gemerlap belum tentu berarti—bisa jadi cuma kemasan kosong, bahkan sampah. Refleksi yang sederhana tapi jujur banget, apalagi di zaman sosial media kayak sekarang.
Pameran yang merupakan bagian dari Redmiller experience bertajuk "Not Your Ordinary Friends" ini adalah karya seniman Peter Rhian Gunawan, kreator dari karakter unik bernama Redmiller Blood.
Seniman kelahiran Bandung yang sudah go international ini menciptakan Redmiller sebagai bentuk ekspresi dari sisi gelap manusia (shadow), berupa trauma, ketakutan, dan perasaan terasing yang selama ini sering kita sembunyikan.
“Aku jelmakan perasaan itu jadi karakter Redmiller—lucu, gemoy, dengan rambut merah sebagai simbol keberanian. Karena karakter shadow dalam diri itu juga ingin diterima, ingin diakui, dan ingin dicintai,” terang Peter lewat salah satu unggahan di Instagram-nya, @redmillerblood_official.
Seperti sebuah ironi, saya melihat seluruh karakter bikinan Peter yang terserak di galeri dibuat sangat lucu, menggemaskan, dan penuh warna, tapi mimik mukanya sedih dan sendu. Saya yakin, ini bukan kebetulan, tapi sengaja ingin menyiratkan pesarn yang bagi saya ngena banget.
Oiya, pameran ini akan berlangsung hingga September 2025, jadi masih ada waktu buat kamu yang belum sempat mampir ya, Gez! (Rizki Arganingsih/E10)
