BerandaAdventurial
Kamis, 21 Des 2022 08:00

Bersua Burung-Burung Eksotis dan Lumba-Lumba Atraktif di Pantai Cahaya

Pantai Cahaya Sendang Sikucing, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Sedang berada di Kabupaten Kendal? Mampirlah ke Pantai Cahaya di Desa Sendang Sikucing, Kecamatan Rowosari, untuk bersua burung-burung eksotis dan lumba-lumba atraktif di sana.

Inibaru.id - Beberapa ekor lumba-lumba tampak berenang energetik di sebuah kolam besar berbentuk lingkaran yang dikelilingi tribun penonton. Sesekali ia melompat ke permukaan dan beratraksi sesuai aba-aba instruktur. Penonton pun bertepuk tangan, memuji kepiawaian para mamalia air tersebut.

Begitulah gambaran atraksi lumba-lumba di Pantai Cahaya. Sejak beberapa tahun terakhir, pertunjukan ini menjadi andalan lokawisata pantai yang berlokasi di Desa Sendang Sikucing, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah tersebut. Tribun penonton yang disediakan selalu penuh terisi.

Nggak hanya atraksi lumba-lumba, lokawisata pesisir yang berdiri di atas lahan seluas 4 hektare ini juga dipenuhi spot fotogenik yang menarik sebagai ajang swafoto. Selain itu, ada juga pertunjukan burung-burung eksotis seperti kakatua, elang, rangkong, nuri bayan, dan parkit australia.

"Kami punya mini zoo dengan penghuni nggak kurang dari 100 satwa. Jadi, selain pertunjukan lumba-lumba dan burung, masih ada lebih banyak satwa yang bisa dilihat di sini," ungkap Muhammad Elmanavian, bagian kehumasan di Pantai Cahaya, pertengahan November lalu.

Wisata Ramah Anak

Pertunjukan burung-burung eksotis menjadi salah satu tontonan menarik di Pantai Cahaya. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Pantai Cahaya menawarkan paket wisata yang sangat cocok untuk kamu sambangi bersama anak-anak. Menurut Vian, sapaan akrab Elmanavian, lokawisata yang dikelola lembaga konservasi mamalia PT Wersut Seguni Indonesia (WSI) ini memang didesain ramah anak.

"Sejak awal beroperasi pada 1998, destinasi wisata yang dikenal dengan ikon lumba-lumbanya ini memang didesain untuk anak sekolah," ujar dokter hewan berusia 27 tahun tersebut.

Vian menambahkan, Pantai Cahaya yang semula menyuguhkan panorama pantai utara yang dikenal tenang dan berpasir hitam terus mengalami pengembangan dan penambahan fasilitas. Saat ini, tempat yang terletak di perbatasan Kendal-Batang ini juga punya mini zoo, kolam renang, dan wahana anak.

"Kami biasanya ramai dikunjungi pada akhir pekan dan saat mulai masuk musim libur semester, Lebaran, atau Natal dan Tahun Baru," terang Vian.

Pantai dengan Fasilitas Lengkap

Salah satu fasilitas permainan anak-anak di lokawisata Pantai Cahaya, Sendang Sikucing, Kabupaten Kendal. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Buka dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB, Pantai Cahaya menawarkan paket yang lumayan komplet. Selain fasilitas wisata ramah anak, Pantai Cahaya juga memiliki restoran dengan menu-menu harganya cukup nyaman di kantong. So, kalau lapar, tinggal ngacir deh ke restonya.

"Pengunjung bisa makan siang di resto sambil duduk-duduk di gazebo yang kami sediakan," kata Vian, promosi. "Terus, ada toilet dan tempat bilas juga. Jadi, pengunjung tetap akan merasa nyaman berlama-lama di sini."

Untuk tiket masuknya, Vian mengimbuhi, pengelola Pantai Cahaya menawarkan dua jenis tiket, yakni Reguler seharga Rp20.000 dan Terusan seharga Rp40.000.

"Tiket Reguler hanya bisa mengakses pantai dan mini zoo, sedangkan Tiket Terusan mencakup semua fasilitas, termasuk kolam renang, wahana anak, dan atraksi lumba-lumba," ulasnya.

Pengunjung dari Luar Kota

Salah satu wahana unggulan Pantai Cahaya, yakni atraksi lumba-lumba. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Pantai Cahaya berada di sisi barat Kota Semarang. Jaraknya sekitar 58 kilometer atau sejam perjalanan dengan kendaraan pribadi. Dari Kota Lunpia, kamu bisa mengikuti jalur utama pantura hingga tiba di Pertigaan Ungup-Ungup, Weleri.

"Kalau masuk jalan tol pantura, bisa keluar di Exit Tol Weleri, lalu ke timur sampai Pertigaan Ungup-Ungup," terang Vian. "Dari pertigaan itu tinggal ke utara mengikuti rambu pemandu sampai Pantai Cahaya."

Di kalangan wisatawan asal Kendal dan sekitaranya, Pantai Cahaya memang ibarat magnet. Nggak sedikit pengunjung yang datang jauh-jauh dari luar kota, misalnya Ayu yang berasal dari Semarang. Perempuan 29 tahun yang menemani anaknya piknik sekolah itu mengaku ikut karena penasaran.

"Rasa penasaran saya terbayar, sih. Saya cukup puas dengan fasilitas dan wahana yang ada di Pantai Cahaya," ujarnya. "Ini termasuk lengkap. Banyak permainan selain pantai. Bersih juga."

Setali tiga uang, ada juga Irfan Habibi, pengunjung asal Kota Semarang yang sengaja menempuh perjalanan puluhan kilometer untuk datang ke Pantai Cahaya. Pemuda 21 tahun yang baru kali pertama ke pantai tersebut mengaku terkesan dengan fasilitas dan wahana yang mereka sediakan.

"Kalaupun ada kritik, mungkin pengelola perlu terus memperhatian kandang-kandang di mini-zoo agar para satwa tetap terjaga kondisi kesehatannya," tandasnya.

Mumpung lagi libur panjang, masukkan Pantai Cahaya ke daftar tempat wisata kunjunganmu, yuk! Happy holiday, Millens! (Fitroh Nurikhsan/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024